Dua sayap yang hilang#10

14 1 0
                                    

(Adegan yang sebenarnya terjadi pada Gresya, di part sebelumnya)

Gumpalan belatung memenuhi piring dan terisi cairan merah pekat di dalam gelas.
Dia tersontak dan reflek menjatuhkan nampan itu.
Niat ingin memarahi Bibinya, karena makanan dan minuman yang baru saja dia lihat, kenapa tiba-tiba bisa berubah menjadi belatung dan darah. Tepat saat pandangannya menoleh ke arah Bibi, dia melihat wajahnya pucat berlumuran darah, serta hitam kedua bola mata terkesan tajam menatapnya. Dia bukan Bibi.

"Aaaaaaaaaaa!!!!!!!!!! "

Badannya tersungkur di lantai, tangannya sembari erat menutupi kedua matanya. Dia tidak sanggup melihat sosok mengerikan yang berada tepat langsung di hadapannya.

"Ampun Alice!! maafin gue kalo selama ini gue pernah bikin salah... Please jangan ganggu, pergi!"
"Non Gresya!"
"Please pergi!!"
"Non Gresya? Ini kamu kenapa, di depan pintu begini? Ya allah," Baru saja Bibi datang, karena setelah mendengar suara keras teriakannya. Bibi berjongkok dan berusaha menyingkirkan tangan Gresya, yang masih sibuk menutupi kedua matanya.
"Ini Bibi Non,"
Perlahan, Gresya menurunkan tangannya dan melirik melalui ujung ekor matanya untuk memastikan, yang kini disampingnya adalah Bibi asli atau bukan.
"T.. Tadi Bibi, barusan nganterin aku makanan" Ujar Gresya, dengan suara gemetar, setelah sempurna menurunkan tangannya.
"Nganterin makanan? Enggak, orang Bibi tadi masih di dapur dan ini baru selesai masak" Jawab Bibi, wajar dengan diliputi perasaan bingung.
"Terus?" Gresya menoleh-noleh, mencari keberadaan nampan yang tadi dia jatuhkan. Aneh, kenapa sudah tidak ada? Masih dengan nafas memburu sejak tadi, dia berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.

Keesokkannya...

Gresya, dan juga Fara. Keduanya berada di taman belakang sekolah. Bersama dibalut dengan perasaan gelisah tidak karuan. Mereka disibukkan dengan isi pikiran otak masing-masing. Saat ini, yang diprioritas kan adalah keselamatan nyawa mereka sendiri.

Fara terlihat berusaha duduk tenang di kursi taman, sementara di hadapannya Gresya tengah mondar-mandir sambil menggigit jemari tangannya.

"Nggak pegel badan lo, mondar-mandir gitu? Duduk sini," Ketus Fara

"Gimana gue bisa tenang Fara? Kita harus cepet cari cara, supaya bikin Dewi mau ngaku, dengan apa yang udah dia lakuin ke kita. Sementara posisi kita makin susah gegara ada Afriza, yang pasti bakal bela in Dewi dari kita" Jawab Gresya

"Gres, elo tuh sebenernya bodoh apa gimana sih?" Tanya Fara, nadanya terasa jelas memaki.

"What? Lo ngatain gue bodoh?" Tanya Gresya, kali ini dia berhenti di tempat.

Fara kemudian berdiri menghadap Gresya. "Masih stuck? Terprovokasi sama sampah omongan Elisa? Kali ini kayaknya kita harus percaya, kalo Dewi emang nggak salah, sama apa yang udah terjadi" Ujar Fara

Gresya terpelongo mendengar ucapan Fara, yang seakan berpihak pada Dewi. "Sakit lo?  Tiba-tiba aneh malah jadi bela in si cupu itu," Tanya Gresya, heran. Dengan tawa samar.

"Lo nggak nyadar, kalo Elisa itu dari awal udah mencurigakan? Kenapa Elisa bisa gampang banget beramsumsi, kalo Dewi dibalik arwah Alice yang lagi gentayangan?"

"Bukannya masuk akal? Arwah Alice, dijadiin alat balas dendam ke kita semua, karna selama ini kita sering nge bully Dewi" Potong Gresya

"Nggak nanti dulu. Lo ingat-ingat lagi, di hari kematian Alice, kita semua sama sekali nggak liat dimana Elisa. Biasanya mereka selalu bareng. Terus ada dimana dia? Dan lo ingat? Selepas Henky juga mati, tiba-tiba dengan gampang Elisa bilang, kalo Dewi dibalik semua ini"

"Ngomong apaan sih lo? Ngaco, gue nggak ngerti maksud lo"

"Gresya, please dengerin gue kali ini. Gue juga benci sama Dewi, tapi nggak menutup kemungkinan kalo Dewi itu emang nggak bersalah. Lo tau lah, dia itu selama ini anaknya gimana? Dia itu polos dan gue, juga bisa ngrasain kejujuran dia lewat matanya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rahasia AliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang