xiao zhan adalah single papa. yang harus berjuang untuk membesarkan dan merawat tujuh anak kembarnya.
bagai manakah kisahnya yuk ikuti ceritanya sampai selesai.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
#######
Setelah mendapatkan ijin dari Sean, Wang Yibo pun pergi kerumah Sean dengan anak-anaknya.
Sampai di rumah itu, Wang Yibo pun mengetuk pintu rumah besar. Tak lama pintu tersebut terbuka menampilkan bocah tampan yg sedang minum susu bayinya.
"papa belum pulang Tuan Wang" ucap Ibo.
"daddy kemari untuk bertemu dengan kalian" jawab Wang Yibo.
"hah,,ketemu sama kami?" bengong Ibo.
"boleh kah daddy masuk?" tanya Yibo.
"didi siapa yg datang?" tanya Lian.
"Tuan Wang ge" jawab Ibo.
"untuk apa orang itu datang?" gerutu Lian menghampiri keduanya.
"hay boy, boleh daddy masuk?" tanya Yibo.
"ck,,masuklah" jawab Lian.
Mereka pun masuk disana terlihat kelima kembar lainnya sedang menatap tajam kearah Wang Yibo.
"duduklah" ucap Lian.
Wang Yibo pun duduk dengan kikuk. Ia merasa terintimidasi oleh tatapan tajam ketujuh anaknya, ia ingin bicara tapi Ia tak tau harus mulai dari mana?.
"ada apa anda kemari?" tanya A-fan.
"daddy mau minta maaf kepada kalian" ucap Yibo.
"daddy tau daddy banyak salah pada kalian semua, jadi daddy mohon maafkanlah kesalahan daddy" tambahnya lagi.
Mereka pun terlihat sedang berpikir, mereka saling memberi kode satu sama lagi. Hingga mereka sepekat untuk?.
"baik kami akan memaafkan anda, tapi ada syaratnya" ucap A-fan.
"apa syaratnya" balas Yibo cepat.
"pertama ceraikan papa kami" Zian.
"apa,,," Yibo kaget mendengarnya, bukan ini yg ia mau.
"kedua kau harus membunuh anak dari jalang itu" Yanli.
"ketiga kau harus menyerahkan seluruh hartamu pada kami" A-xian.
"barulah kami akan menerima mu menjadi daddy kami, tapi tidak dengan kembali bersama papa kami" A-yan.
"kami akan membiarkanmu mengurus perusahaan tempatmu bekerja itu dan juga rumah yg kau tempati bersama jalang itu, tapi semua itu sudah harus atas nama kami bertujuh" Ibo.
