10 : Step By Step

252 33 10
                                    

Perth masih blank, mandi bersama suaminya membuat dia mendadak begok

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Perth masih blank, mandi bersama suaminya membuat dia mendadak begok. Pasalnya dia melihat tubuh telanjang suaminya, begitu pun dengan suaminya.

Pikirannya makin kosong kala Saint sendiri yang memandikan Perth.

Pokoknya kejadian beberapa menit yang lalu itu benar-benar bagaikan mimpi bagi Perth.

Saint bahkan mendadani dia. "Sekarang kamu sudah cantik dan wangi, cup!" Kata dia kemudian diakhiri dengan kecupan pada bibir ranum Perth.

"Kamu kenapa sih yank, bengong aja dari tadi?" Akhirnya Saint bertanya juga pada Perth yang dia cubit pipinya kini. Membuat yang punya pipi menjadi sadar.

"Kenapa perubahan sikap tuan langsung full damage, tidak bisakah step by step? Supaya jantung ku tetap aman dan tidak dag dig dug seperti sekarang. Jika terus begini, aku bisa kena serangan jantung." Tutur si polos manja yang selalu jujur, auto terkekeh Saint mendengarnya.

Saint tidak bicara, dia hanya menggendong Perth keluar kamar menuju ruang makan. "Tuhkan, sekarang aku digendong seperti putri raja. Tidak bisakah tuan bertanya padaku, apakah suamimu ini boleh menggendong mu? Supaya aku bisa mempersiapkan hatiku agar gak kaget dengan perlakuan tuan." Jelas si gemoy kini pipinya memerah karena sepanjang perjalanan menuju ruang makan, para pelayan memperhatikan mereka. Namun mereka senang tuan besarnya memperlakukan istrinya dengan baik.

"Selamat tuan!" Itulah seru mereka pelan pada Perth, membuat Perth semakin tersipu malu lalu salah tingkah.

Mereka bahkan mengancungi jempol mereka pada Perth.

Saint sendiri tidak peduli, dia memang begitu orangnya. Tidak perduli dengan pendapat orang lain.

"Kenapa tuan menggendong aku? Padahal aku bisa jalan, kaki aku juga gak sakit..." Cicit dia menatap suaminya sambil merangkul erat leher suaminya.

"Kamu cerewet ya, apa yang harus aku lakukan supaya kamu diam?" Tanggap Saint tidak marah namun ekspresi wajahnya memang selalu datar, sudah cetakan pabriknya begitu.

"Aku cerewet karena aku punya mulut."

"Tuhkan, ada aja bantahanmu untuk perkataan aku."

"Habis tuan bikin aku malu." Dia masih menjawab ucapan suaminya dengan dada yang berdebar-debar, takut suaminya marah.

"Kenapa aku bikin kamu malu, hembn?"

"Aku senang tuan menggendong aku, tapi jangan didepan orang-orang." Jujur dia sesuai dengan isi hatinya. Wajahnya bahkan memerah.

Saint tersenyum simpul, lalu dia berhenti, setelahnya dia mencium bibir ranum istrinya dengan lembut.

Sebentar.

"Kalau begitu mulai sekarang kamu harus membiasakan diri untuk aku manja-manjain di depan orang banyak. Paham!" Lugas dia nan dalam  pandangannya pada manik gelap Perth.

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Mar 05 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Minefields - SaintPerthWo Geschichten leben. Entdecke jetzt