It's not about who comes first. It's who will always stay there to the end.
It's not about who's making a bigger effort. But, who would remain in that corner of the room without effort.
It's about something or someone loving each other above all els...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
_____
28 April 2018
Hari ini adalah hari perpisahan anak kelas tiga. Kaila menjadi salah satu panitia penyelenggara. Gadis itu tampak sibuk bolak balik lapangan lalu ke ruangan OSIS. Berlangsung beberapa kali hingga mencuri perhatian Fadlan yang tak sengaja menangkap gerak gerik Kaila.
"Mau kemana?"
Kaila terkesiap saat lengannya ditahan dari belakang. Ia berbalik dan mendapati sosok Fadlan di hadapannya.
Dari tempatnya, gadis itu terdiam.
Terpukau sesaat dengan penampilan Fadlan hari ini. Kemeja hitam dengan dua kancing atas terbuka, dibalut setelan jas berwarna senada. Rambut Fadlan juga tertata rapi.
"Mau ke ruang OSIS, Kak."
"Ngapain?"
"Itu si Jafar minta tolong ambilin baterai kamera."
Fadlan melepas cekalannya. Lalu mundur beberapa langkah. "Oh oke,"
"Ngomong-ngomong, Kak, pakaian lo bagus. Keliatan makin kece," puji Kaila sebelum berlalu dari hadapan Fadlan.
Meninggalkan Fadlan yang terpaku dengan rahang yang terkatup rapat. Selama mengenal Kaila, ia tidak pernah mendengar gadis itu memujinya secara langsung. Ini kali pertama.
Kaila berjalan terburu-buru menuju ruang OSIS. Dicarinya benda yang diminta Jafar. Lalu saat manik matanya menemukan benda tersebut dengan sigap mengambilnya. Dan kembali ke lapangan utama.
"Makasih, Kai." Jafar menerima barang yang diberi oleh Kaila.
Gadis itu kemudian berjalan menuju rombongan anak-anak OSIS yang lain. Duduk memantau keaadaan. Sambil mengipas wajah dengas kertas HVS yang terlipat. Netranya menangkap Laura yang sedang foto bersama dengan Agam.
Terlihat Agam merangkul Laura yang hari ini tampak cantik dengan dibalut kebaya berwarna rose gold. Tanpa sadar Kaila ikut tersenyum dari tempatnya. Lalu gadis itu kembali mengipas wajahnya yang terasa gerah akibat cuaca siang ini yang sangat terik.
"Kak Laura sama Agam pacaran, ya?"
Samar-samar telinganya menangkap pembicaraan rekan OSIS yang duduk di dekatnya.
"Kayaknya iya deh. Beberapa kali gue sempat liat mereka pulang bareng. Terus sering makan di kantin juga berdua. Ya kali gak pacaran,"
