17| The Begin

203 27 2
                                    

_____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

Selepas diantar oleh Jake sore tadi, benar saja hujan turun begitu deras bahkan hingga detik ini. Langit sudah berubah gelap total. Lampu kamar Kaila masih menyala terang. Gadis itu sibuk berkutat dengan tugas yang harus dikumpul besok hari.

Sesekali ia merenggangkan badannya ke kanan dan ke kiri. Mengusap mata. Lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

Tersisa satu soal. Namun cukup sulit untuk ia pecahkan sendirian. Bibirnya berdecak kala putus asa menghampiri. Ingin bertanya kepada Sekar dan Hana akan tetapi lupa kalau mereka berbeda kelas.

Layar ponsel yang menyala menarik atensinya. Membuat senyuman bibir Kaila merekah.

Nama Jake tertera di sana. Dan kebetulan Jake adalah sosok yang ia pikirkan sebagai jalan pintas terakhir atas keterjebakannya di soal terakhir.

Dengan semangat ia menggeser layar dan membalas pesan Jake, yang lagi-lagi secara kebetulan bertanya mengenai tugas milik Kaila apakah sudah memasuki tahap selesai atau belum.

Kaila berseru senang kala Jake benar-benar mengirim jawabannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kaila berseru senang kala Jake benar-benar mengirim jawabannya. Setelahnya ia segera menyalin ke dalam buku.

Tidak butuh waktu yang lama untuk menyalin jawaban. Akhirnya ia bisa merebahkan tubuhnya di atas kasur. Merentangkan tubuh di sana dengan pola bintang. Menatap langit-langit kamar dengan tatapan menerawang. Kemudian perlahan matanya terpejam dengan nafas yang terdengar teratur.

°°°

Pagi ini Kaila nyaris terlambat. Pintu gerbang sudah berada di dalam genggaman Pak Satpam. Buru-buru ia mencium tangan Ratna dan turun dari mobil.

Ini salah satu alasan mengapa Kaila lebih memilih naik angkutan umum ketimbang diantar sang Ibu. Ratna bukan tipe penguasan jalanan, yang bisa menyalip kendaraan sana sini. Kadang kala mereka malah sering terjebak macet lampu merah.

Helaan napas keluar dari bibir Kaila saat ia berhasil masuk ke dalam sekolah. Ia sedikit menunduk, sedikit merasa tergopoh-gopoh.

"Tumben datang mepet?"

The Apple of My EyeWhere stories live. Discover now