WEBPAD - NOMIN MARKHYUCK

5. Same Question

"Yak! Kau dan Jeno kenapa tidak menjalin kasih saja sih? Kalian berdua itu cocok banget tau! Sama sama author terkenal. Karya kalian juga bagus banget." Seruan yang tidak ada hentinya Winter berikan kepada temannya ini.

"Udah gitu, kalian sama-sama bagus di bidang ini dan juga pelajaran. Jeno yang menyukai pelajaran menghitung, sedangkan kau menyukai semua pelajaran selain menghitung." Sambungnya.

"Kau dan dia juga sama-sama menyukai balapan. Bahkan kalian berdua ini di juluki Queen dan King of race. Kurang apalagi coba? Kalian cocok satu sama lain. Kenapa gak coba pacaran aja?" Celetuknya lagi, yang sudah berapa kali dirinya berkata seperti ini.

Ah, bukan cuma Winter saja yang berkata seperti ini. Banyak orang yang mengatakan hal seperti itu. Seperti fans novel mereka yang menyuruh mereka untuk menjalin kasih dan collab novel bersama. Serta teman-teman sekolah mereka yang menyuruh mereka untuk menjalin kasih.

Ya, anak sekolahan mereka juga sudah bilang kalau mereka itu cocok satu sama lain. Mereka semua tidak menyetujui hubungan yang sedang ia jalani dengan kekasihnya sekarang.

Hubungan antara dirinya dengan sang kekasih serta hubungan sang kakak demgan sang kekasih ini dianggap tidak pas dan tidak serasi. Semua anak di sekolah mereka pada mendukung dirinya dengan Jeno, serta sang kakak dengan Mark.

Banyak orang yang berpendapat bahwa hubungan mereka berdua ini tertukar. Makanya semua berharap bahwa dirinya putus dengan kekasihnya yang sekarang, begitu juga dengan sang kakak dan kekasihnya juga. Agar mereka berempat ini bisa kembali ke pasangan yang lebih cocok satu sama lain.

Mark dan Haechan yang merupakan kreator Webtoon. Serta Jaemin dan Jeno yang merupakan Author Wattpad. Sangat cocok satu sama lain bukan?

Bukan hanya itu saja! Jeno dan Jaemin yang mengambil jurusan Ipa, sedangkan Haechan dan Mark yang mengambil jurusan Ips, membuat mereka berdua ini semakin cocok di mata orang lain.

Terlebih sikap, dan perilaku mereka yang saling cocok. Jaemin dan juga Jeno si trouble maker yang selalu membuat masalah, serta Mark dan juga Haechan yang selalu menghindari masalah dan berada di zona aman.

"Kau tidak lelah bertanya seperti itu?" Seru Jaemin, yang sudah lelah mendengar pertanyaan temannya ini.

Dan Winter malah tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak, sampai kalian berdua putus dengan pasangan kalian masing-masing, dan kalian berdua yang menjalin kasih satu sama lain." Seruan tidak berdosa yang ia berikan.

"Aku dan Jeno itu tidak akan pernah menjalin kasih. Jadi, cepat kubur perasaan dan niat itu." Ucap Jaemin.

'Coba kau tau yang sebenarnya, Jaemin.' Lirihan yang hanya bisa Winter berikan dalam hati, yang berusaha memasang senyumannya. "Loh, kenapa emang? Kau dan Jeno itu sudah bersahabat dari Junior Highschool. Kenapa tidak bisa jadi kekasih?" Tanyanya, yang masih ngotot menjodohkan Jaemin dan juga Jeno.

"Karena aku sahabatan sama dia, Winter. Jadi gak mungkin kalau kita berdua menjalin kasih. Aku gak mau merusak persahabatan antara aku dan Jeno!" Ucap Jaemin, yang sepertinya sudah lelah menjelaskan ini.

"Kenapa? Kau takut kalau Jeno akan meninggalkan dirimu, ketika hubungan kalian kandas satu sama lain?" Tanya Winter, yang masih membutuhkan alasan yang logis akan keputusan temannya ini.

Dan Jaemin langsung tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. "Pintar!" Serunya.

"Kalian gak akan putus, Jaemin! Aku yakin kalau kau dan Jeno ini menjalin hubungan? Hubungan kalian berdua gak akan putus sampai menuju jenjang pernikahan!" Kekeh Winter yang tiada hentinya.

Dan Jaemin malah terkekeh begitu mendengar ucapan temannya yang penuh percaya diri. "Kau siapa? Tuhan? Jangan pernah meyakini sesuatu yang tidak kau tau, Winter." Peringatan yang tidak ada lelahnya ia berikan kepada temannya ini.

"Kau benar, Jaemin. Kau tau? Aku dan Jaemin sudah memutuskan untuk tetap bersahabat satu sama lain, dan tidak ada niatan menjalin kasih, Haechan. Kita gak mau persahabatan kita hancur hanya karena cinta." Sahut Jeno yang baru saja datang karena habis bermain basket. Membenarkan ucapan temannya ini.

"Ck! Kalian berdua ini kenapa kekeh menyembunyikan perasaan kalian secara satu sama lain sih?!" Seruan kesal yang langsung Winter berikan, lalu memutuskan beranjak dari duduknya dan langsung pergi dengan hentakan kaki kesal.

Dan Jaemin serta Jeno hanya bisa saling pandang satu sama lain, lalu mengedihkan bahunya satu sama lain ketika melihat tingkah temannya yang pundung.

"Aku heran. Kenapa banyak sekali sih yang menjodohkan aku dengan dirimu, dan juga Mark dengan Haechan?!" Rutukan kesal yang ia keluarkan ketika mendengar ucapan ini secara seratus kali lebih.

Dan Jeno langsung terkekeh ketika melihat temannya kesal. Temannya ini terlihat menggemaskan ketika sedang kesal atau marah. Maka dari itu ia selalu memancing amarah serta kekesalan wanita ini, hanya karena dirinya yang ingin melihat dia yang menggemaskan ketika dia marah dan kesal. "Aku juga gak tau." Acuhnya, dan langsung duduk di samping temannya, meneguk minum punya temannya samapi habis.

"Yak, Lee Jeno!" Pekikan yang Jaemin berikan, tambah kesal karena minumnya yang di habisi oleh pria ini. Pasalnya ia baru saja mengisi airnya tadi, dan sekarang pria ini dengan enaknya meminumnya sampai habis?!

"Kenapa kita gak coba aja saran mereka?" Ucap Jeno, seraya menaik-turunkan alisnya.

"Yak! Kau gila?! Kalau kita melakukan itu? Kita bisa menyakiti hati Mark, dan juga Haechan! Kau tau konsekuensinya kalau kau berani menyakiti kakakku, bukan?!" Teriakan kesal yang ia berikan akan ucapan temannya ini.

Sementara Jeno langsung mendelik, menjauhkan telinganya dari temannya ini. "Padahal cuma menyarankan doang. Tapi marahnya udah kayak orang yang udah ngelakuin." Desisnya kesal, yang langsung mengusap telinganya karena teriakan kencang yang wanita ini keluarkan.

"Yak! Aku tidak mau hal itu terjadi! Kau ngerti gak sih?!" Sentak Jaemin yang gak suka.

"Aku tau, sudah marahnya?" Tanya Jeno, yang saat ini tengah tersenyum.

"Yak, Lee Jeno! Kau gila?! Aku sedang memarahi dirimu! Kenapa kau malah tersenyum?!" Rutuk Jaemin yang tambah kesal ketika melihat wajah temannya ini.

"Habisan kau marah itu tidak ada menakutkannya sama sekali. Kau terlihat menggemaskan ketika marah." Ucap Jeno, yang langsung di hadiahi
Tatapan tajam penuh peringatan oleh temannya.

"Mark, kau lihat sendiri bukan? Mereka berdua itu cocok satu sama lain. Kau tunggu apalagi? Adikku gak akan sakit hati karena ada adikmu yang selalu ada di sisinya." Ucap Haechan, yang saat ini sedang berada di samping Maek. Mereka berdua memang memerhatikan kekasihnya masing-masing dari luar jendela kelasnya.

Mark yang mendengarnya hanya bisa menghela nafasnya kasar, lalu berlalu dari kelas sang kekasih, yang ada adiknya di dalamnya. Sedangkan Haechan? Ia langsung saja menghampiri Mark yang sudah lebih dulu pergi.

Sampai di taman belakang sekolah, Haechan langsung bergelayut manja di lengan Mark. "Mark, kau tau bukan kalau aku san Jaemin kakak-beradik? Begitu juga dengan kau dan juga Jeno? Bagaimana kalau mereka mendengar perselingkuhan kita dari orang lain? Mereka akan tambah hancur,dan mungkin membenci kita kalau tau dari orang lain." Ucapnya yang tidak ada lelahnya memberikan pengertian.

Sungguh! Sebenarnya ia sangat takut hal itu terjadi. Ia tidak mau adiknya atau Jeno membenci dirinya, karena ulah yang dia perbuat bersama Mark. Tapi ia juga tidak menyalahkan, atau menyesal dengan perasaan dan juga hubungan ini.

Ia juga sering dengar para penggemarnya yang menyuruh dirinya putus dengan Jeno, karena mereka berdua ini tidak cocok satu sama lain, dan menyuruh dirinya untuk menjalin kasih dengan Mark, karena mereka berdua cocok satu sama lain.

Awalnya ia drop, dan merasa tidak percaya diri dengan perkataan itu. Ia merasa, apakah benar dirinya tidak cocok bersanding dengan Jeno? Apakah ia harus mengikuti permintaan penggemarnya?

Apa iya dirinya dan Maek cocok satu sama lain? Dan masih banyak lagi pemikiran yang datang di otaknya, Namun ia mencoba untuk menghapus serta menyangkal pemikiran itu.

Namun siapa sangka bahwa ternyata dirinya malah mengikuti perintah, dan saran penggemarnya?