7. What If He Finds Out

19 0 0
                                    

sudah beberapa minggu mereka berempat ini mulai menyelesaikan pembuatan novel dan komik mereka, karena waktu yang di tentukan oleh panitia lomba sebanyak satu bulan sebelum lomba di mulai.

Belum lagi Jeno dan juga Jaemin harus memeriksa ulang ketikan yang mereka ketik, ada typo atau tidak, mereka juga harus menentukan cover yang harus mereka buat, dan setelah semua selesai? karya mereka harus di periksan ulang oleh guru bahasa mereka. Apakah ada ejaan yang salah, atau penulisan yang salah.

Sama halnya dengan Mark dan juga Haechan. Selain membuat sketsa gambar komik mereka, mereka juga harus mewarnai karakter serta gambar mereka, mereka juga harus membuat animasi untuk mempromosikan komik mereka. Untung saja mereka tau cara membuat animasi karena memang mereka jago di bidang itu.

"Rasanya badan aku remuk semua." Pekikan Jaemin keluarkan, yang saat ini tengah merenggangkan tubuhnya.

sama halnya dengan Jeno yang juga sedang membantu Jaemin dalam menggambar cover yang akan mereka pakai untuk cerita mereka, serta iklan promosi untuk mendukung cerita mereka.

"Coba saja genrenya tidak romantis, pasti kita cepat menyelesaikan ini semua." Sambung Jaemin, yang tentunya langsung di setujui oleh Jeno.

kalau bukan genre romantis? Mereka berdua ini sudah selesai dari kapan tau. Kalian tau sendiri kalau Jaemin dan dirinya memang kreator Thiller, Horor, dan Action. Ya walaupun sering membuat genre Horor sih. Bukan hanya membuat, mereka berdua juga sering menonton horor bersama untuk kepentingan cerita komik mereka agar berkembang lebih baik. Walaupun setelah nonton film horor, Jaemin ini selalu ketakutan, dan gak bisa tidur sendiri.

"Jen, hubungan lo sama Haechan, gimana?" Pertanyaan yang diberikan tiba-tiba oleh Jaemin, yang membuat Jeno langsung berhenti menggambar, dan menoleh. Menatap Jaemin yang saat ini tengah menatapnya juga dengan tatapan kosong.

"Tiba-tiba, Jaemin? Ya seperti kayak biasa aja, gak ada yang berubah sama sekali. Emangnya hubungan kamu dengan abangku ada masalah?" Tanya Jeno dengan kedua alis yang saling bertautan.

"Gak gitu, cuma hubungan aku dengan abang kamu mulai renggang karena ini. Abang kamu kayaknya juga udah mulai banyak berubah." Seru Jaemin, yang mulai menceritakan mengenai hubungannya yang mulai tidak jelas.

"Berubah kayak gimana? Beneran berubah, apa karena perasaan kamu yang sedang sensitif aja karena kelelahan?" Tanya Jeno guna memastikan kembali. Bukannya apa-apa, dia dan sang kekasih juga mulai renggang karena lomba ini. Mereka berdua sama-sama sedang fokus dengan kerjaannya masing-masing, dan membuat mereka berdua jarang bertemu.

Dan Jaemin mulai memikirkan perkataan sahabatnya ini. Apa iya ini benar hanya perasaan lelah sesaat? Atau memang ada sesuatu yang berubah dari sang kekasih? Entah lah, yang jelas dirinya tengah dilanda bingung saat ini.

"Ah mungkin kau benar, ini cuma perasaan lelah." Gumam Jaemin yang langsung di balas dengusan kasar dari sahabatnya.

"Kau ini, jangan pernah menaruh curiga pada abangku. Dia itu orangnya setia. Jadi, dia gak mungkin berbuat sesuatu yang akan menyakiti dirimu, Jaemin." Peringatan yang langsung Jeno berikan kepada sahabatnya ini.

Dan Jaemin langsung mendecak kesal, ketika ia mendengar kalimat sok bijak yang di lontarkan sahabatnya. "Ck! Kau juga! kalau sampai kau menyakiti hati Haechan? Jangan harap hidup.kamu akan tenang!" Peringatan yang juga diberikan olehnya kepada sahabatnya ini.

Setelah istirahat sejenak, mereka berdua pun mulai melanjutkan kembali perkerjaan mereka yang sempat tertunda.

"Mark, lihat! ini sangat lucu bukan?" Pertanyaan yang Haechan keluarkan, yang saat ini sedang bergelayut manja di dada sang empuh, seraya menunjukkan layar ponsel pria ini kepada dia yang sedang menggambar sketsa di ponselnya.

Mark yang mendengarnya langsung menghentikan ketikannya sejenak untuk menatap ponsel Haechan, yang ternyata menunjukkan satu set kalung dan cincin couple. Jadi kalung dan cincin itu sudah menjadi satu, yang cincin bisa di pakai untuk sang wanita, sedangkan kalung untuk sang pria. "Bagus. Kamu mau? Beli aja, rekening aku kan udah terhubung di aplikasi belanja itu." Ujarnya.

"Tapi kamu pakai ya? Aku gak mau kalo cuma di jadiin pajangan doang." Ucap Haechan, memperingati.

"Iya, aku pakai. Lagipula benda itu tidak terlihat seperti couple kalau kita masing-masing pakai." Balas Mark, yang sukses membuat wanita ini tersenyum dibuatnya.

Dan tentunya Haechan langsung memesan satu set kalung, dan cincin couple itu. Akhirnya dirinya dan prianjni mempunyai barang couple. Ya, selama ini dia dan sang kekasih tidak pernah memiliki barang couple. Kalian tau sendiri kalau kekasihnya itu orangnya gak suka hal yang berbau romantis.

Maka dari itu ia dan kekasihnya ini tidak pernah mempunyai barang couple, karena sang kekasih yang tidak pernah membelikannya, atau sekedar memakai barang couple yang dia berikan.

Berbeda dengan Mark yang sering membelikan kekasihnya barang couple, di mulai dari atas kepala (topi) yang ia berikan, sampai bawah kaki (Sepatu) sudah sering ia berikan untuk kekasihnya ini. Ya walaupun hanya di pakai sekali-dua kali sama kekasihnya hanya untuk menghargai barang pemberian yang ia beri.

Maka dari itu Haechan ini suka iri dengan hubungan adiknya san kekasih, dan tentujya ingin mempunyai hubungan seperti mereka, mungkin.

"Mark. Kalau misalkan adikku dan adikmu tau hubungan kita, sebelum kita memberi tahu mereka, apa yang akan kamy lakukan?" Pertanyaan yang ia berikan, yang tentunya sukses membuat pria ini menghentikan kegiatannya lagi, menjadi menatap dirinya.

"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Mark yang heran, yang saat ini sedang mencium aroma rambut wanita yang sedang berada di pelukkannya.

"Hanya bertanya saja. Lagipula cepat atau lambat, hubungan kita pasti akan ketahuan sama mereka. Ibarat bangkai saja. serapat apapun bangkai di tutupi, atau di sembunyikan, ujung-ujungnya pasti akan ketahuan. Jadi, aku ingin mendengar jawaban kamu saja." Jelas Haechan, yang penasaran akan hal ini.

"Ya aku akan menjelaskan semuanya kepada adikmu, sekaligus meminta maaf kepada dia, dan juga ibu, serta ayahmu." Jawab Mark, yang udah dari lama memikirkan hal ini.

Tapi entah kenapa Haechan malah mengerutkan dahinya heran begitu mendengar balasan yang diberikan. "Loh, kenapa minta maaf ke ayah dan ibuku?" Tanyanya.

"Jelas aku akan meminta maaf kepada mereka, karena dengan lancangnya aku menyakiti hati putri kecil mereka, yang sudah mereka jaga." Jelas Mark, yang membuat Haechan tersentuh akan hal itu.

"Kalau kamu?" Tanya Mark, yang jadi penasaran akan tindakan yang dilakukan oleh wanita ini.

"Aku akan melakukan hal yang sama dengan dirimu. Aku juga akan memberikan semua penjelasan dan penyebab kenapa aku melakukan hal seperti ini kepada adikmu. Kamu kan tau, gak akan ada hal seperti ini kalau adikmu bisa menjadikan aku tuan putrinya dia. Aku iri kepada adikmu yang selalu di perlakukan ratu oleh dirimu. Aku juga ingin merasakan hal " jawab Haechan.

Ya benar, ia akui bahwa dirinya ini iri sekaligus kesal kepada adiknya. Ia iri karena pria ini selalu memperlakukan adiknya layaknya ratu. Namun ia juga kesal kepada adiknya yang sering terlihat risih atas tingkah dan perilaku yang pria ini berilan kepadanya.

Ya walaupun adiknya ini seriny menutupi semua itu dengan senyuman, ucapan terima kasih, atau sekedar memakai barang pemberian yang pria ini berikan. Ia merasa adiknya ini seperti tidak bersyukur mendapatkan pria yang penuh kasih sayang, keharmonisan, dan juga keromantisan.

Dia tidak tau saja kalau setiap harinya adiknya selalu mencoba merubah, serta meninggalkan semua hal kesukaannya dia, atau bahkan merubah jati dirinya dia, agar dia bisa menjadi perempuan yang Mark impikan. Perempuan yang sesuai dengan type, dan karakter Mark.

"Kalau misalkan mereka memaafkan kita, dan meminta kita putus serta kembali kepada mereka, apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Haechan lagi.

Dan Mark jadi berfikir sejenak. Sepertinya ia membayangkan semua kejadian itu. "Aku akan menolaknya." Jawabnya.

"Loh kenapa? Bukan kah kamu sangat sayang kepada adikku?" Pancing Haechan.

"Kalau aku sayang, aku gak mungkin berkhianat serta berpaling darinya."

WEBPAD - NOMIN MARKHYUCKKde žijí příběhy. Začni objevovat