10. The Fact

29 0 0
                                    

Ketika sang kakak berangkat, akhirnya ia memutuskan untuk langsung bergegas mengambil kunci mobil serta tas kecil yang berisi dompet, dan ponsel yang ada di dalam kamarnya. Lalu ia langsung menuju rumah yang ia beli tanpa ada yang tau, guna mengambil mobil yang ia taruh disana. Ya, semua mobil dan motor hasil menang taruhan, dia taruh semua di dalam sana.

Dia sengaja memilih mobil yang baru, agar sang kakak ataupun kekasihnya ini tidak mengenali dirinya. Terlebih ketika dirinya sedang balapan. Setelah mengeluarkan mobil, ia langsung mengikuti sang kakak yang telah masuk ke dalam taksi. Ia tau bahwa kakaknya ini tidak bisa menyetir mobil sendiri, dan belum memiliki SIM.

Ia terus mengikuti kemana taksi yang membawa kakaknya pergi. Sampai pada akhirnya taksi itu berhenti di sebuah taman, yang sukses membuat dirinya semakin bingung. Apalagi ketika kakaknya keluar dari taksi itu, dan langsung masuk ke dalam sebuah mobil yang tidak jauh dari taman.

"Itu bukan mobilnya Mark." Seruan lega yang langsung ia keluarkan, ketika netranya menangkap bahwa mobil itu bukan milik kekasihnya. Pasalnya dirinya tau mobil sang kekasih.

Mobil itu berangkat, setelah kakaknya masuk. Dan ia langsung mengikuti kemana mobil itu pergi.

mobil itu terus jalan, membelah malamnya kota Jakarta, dan pada akhirnya mobil itu berhenti di sebuah restaurant.

"mungkin benar kalau misalkan dia sedang menghadiri ulang tahun teman--- Mark Lee?" Pekikan terkejut yang langsung keluar dari mulutnya, ketika netranya menangkap seorang yang sangat ia kenali keluar dari mobil itu.

Pikiran yang tidak-tidak mulai mendatangi pikirannya, setelah ia netranya menangkap sang kekasih yang keluar dari mobil yang mana mobil itu mobil yang kakaknya masuki.

"Tenang, Jaemin. Kau tidak boleh berfikiran buruk." Seruan yang langsung ia keluarkan, yang berusaha menenangkan pikirannya. Tapi tetap saja! tangannya tak ada henti untuk memfoto mereka berdua. Siapa tau foto ini berguna untuk ke depannya.

Ia langsung menitipkan kunci mobilnya kepada parkir valet untuk memarkirkan mobilnya, sementara dia bergegas masuk ke dalam, setelah melihat mereka berdua akhirnya masuk ke dalam restaurant.

"Perkenalkan nama saya Alisha, ada yang bisa saya bantu?" Pertanyaan yang langsung diberikan oleh seorang pelayan, ketika dirinya ingin masuk. Ah, tepatnya dirinya langsung di cegat oleh pelayan yang menjaga pintu masuk, ketika ia ingin masuk.

"Apakah kalau mau makan disini langsung masuk saja, atau pesan dulu?" Pertanyaan balik yang langsung ia berikan, menatap pelayan wanita itu penuh senyuman.

"Kalau anda ingin makan disini, anda harus pesan dulu, atau ada janji temu dengan orang yang pesan disini." Ucap sang pelayan.

Dan Jaemin langsung menggigit bibir bawahnya ketika mendengar itu. Ia terus memikirkan berbagai macam cara, supaya dirinya bisa masuk ke dalam restaurant ini. "Ah iya! Aku ada janji temu dengan Tuan Lee Jeno dan juga Lee Haechan disini." Seruan yang langsung ia berikan.

"Sebentar, biar kami periksa dulu, apakah nama anda ada atau tidak." Ucap sang pelayan yang ingin memeriksa daftar reservasi.

Tentunya dirinya langsung menahan orang itu. "Ah, bukan itu maksud aku. Aku harus ke dalam untuk menemui Lee Haechan selaku kakakku untuk memberitahu hal penting dari kedua orang tua kami.  Kalau kau tidak percaya? Lihat lah, kita ada di dalam kartu keluarga yang sama." Ucapnya lagi, sekaligus memberikan Kartu keluarg mereka.

Pelayan itu langsung menatap dirinya dengan tatapan ragu. "Ku mohon. Waktu aku tak lama lagi. Orang tua kami sedang menunggu dia. Aku berjanji tidak akan lama! Setelah memberitahukan amanah yang telah diberikan oleh orang tuaku, aku akan langsung pergi." Pintanya, menatap sang pelayan dengan tatapan penuh permohonan.

Pelayan itu langsung menghela nafasnya kasar. "Kau boleh ke dalam dengan syarat, kau harus menitipkan Kartu Tanda Pengenal kamu sebelum masuk." Ucap sang pelayan yang langsung di angguki oleh Jaemin.

"Silahkan, dan Terima Kasih karena telah mengizinkan aku masuk." Ucap Jaemin, yang langsung pergi ke dalam.

"Tunggu!" Ucap sang pelayan, menghentikan dirinya yang ingin masuk ke dalam.

Dan Jaemin langsung menoleh dengan gelisah. "Apa ada yang salah?" Tanyanya lagi.

"Tuan Lee Jeno dan Lee Haechan ada di lantai 2, di meja nomor 56."  Ucap sang pelayan.

Ia langsung menganggukkan kepala dan masuk ke dalam serta menuju ke lantai dua, seperti apa yang pelayan ucapkan.

Netranya juga langsung menatap sekitar untuk mengetahui keberadaan dua orang yang ia cari. "Tidak ada yang mengadakan party di sini." Gumamnya, yang sedang melihat keberadaan kakaknya dan juga sang kekasih.

Sampai pada akhirnya netranya menangkap keberadaan mereka berdua yang tengah berciuman di meja yang ada di luar sana. 

Tubuhnya tentu langsung melemas ketika melihat pemandangan itu. Pandangannya semakin memburuk karena air mata yang terus turun membahasi pandangannya.

Ia langsung mengambil foto mereka yang tengah berciuman serta saling melumat satu sama lain, dan akhirnya dia memilih untuk keluar dari restaurant ini dengan gontai.

Ia langsung keluar, dan mengambil Kartu Tanda Pengenalnya yang ia titipkan pada pelayan tadi. Lalu, kakinya mulai berjalan menuju parkir valet untuk mengambil mobilnya.

Ia langsung masuk ke dalam, setelah Mobilnya datang. Dia langsung mengendarai mobilnya pergi, meninggalkan area restaurant dengan pandangan serta tatapan kosong.

Di sepanjang jalanan, ia terus menangis. Di otaknya terus terputar adegan ciuman mesra antara Haechan yang merupakan kakak tirinya, yang udah ia anggap sebagai kakak kandungnya yang beda hanya beberapa menit, dan Mark yang merupakan kekasihnya. Mereka sudah menjalin kasih selama 3 Tahun lamanya. 

Ia memilih untuk memarkiran mobilnya di pinggiran taman. Sungguh, rasanya untuk menyetir saja dirinya tidak bisa. Ia terus menangis, memikirkan adegan ciuman antara kekasihnya dengan sang kakak, dan juga kenangan dirinya bersama dengan sang kekasih yang telah mereka habiskan selama 3 tahun lamanya.

Ah iya, sebenarnya mereka sudah mengenal dan dekat satu sama lain selama 5 tahun. Tapi kekasihnya ini baru kasih kepastian dua tahun setelah mengenal dirinya.
***

Pagi tiba, ia langsung membuka matanya ketika matahari yang mengganggu tidurnya. "Eungh---" Gumamnya, seraya melakukan perenggangan karena tubuhnya merasakan pegal karena tidur sambil duduk.

Yup, ia akhirnya ketiduran di dalam mobil setelah menangis semalaman. Untung saja dirinya ini tidak di tilang atau di usir petugas keamanan yang sedang berpatroli.

Mengumpulkan nyawanya sejenak, sebelum akhirnya ia menjalankan kembali mobilnya untuk pulang ke rumah. Sampai dirumah, ia sambut oleh kedua orang tuanya, yang ia yakini baru saja pulang dari perusahaan sang ayah yang ada di Jepang.

"Loh, Jaemin? Kamu gak sekolah?" Pertanyaan yang langsung diberikan oleh sang ibu ketika melihat keberadaannya di jam segini.

"Aku sedang tidak enak badan, bu." Jawaban yang ia berikan  dengan nasa lesu dan tidak bersahabat.

Dan sang ibu pun langsung menghampiri sang anak ketika mendengar anaknya sakit. "Kamu sakit?" Tanyanya, langsung mengecek suhu tubuh anaknya.

Ia juga langsung menangkup wajah sang anak, agar bisa melihat wajah sang anak. "Kamu kenap--- Ya Tuhan, Na Jaemin! Mata kamu kenapa?" Tanyanya yang tersentak kaget, ketika ia melihat mata sembab milik sang anak.

Sementara Jaemin yang ditanya langsung menggelengkan kepalanya. melepaskan tangan ibunya yang menangkup wajahnya. "aku gak papa, bu. Hanya saja sedang tidak enak badan. Mata aku tidak kenapa-napa. Sembab ini karena habis menonton film Miracel in cell no.7." Sahutan asal yang ia berikan.

"Yasudah ya, bu. Aku ingin pergi ke kamar dulu, ingin mengistirahatkan tubuh aku." Ucapnya labi, lalu pergi ke atas.

Sampai di kamarnya, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya, menutup mata untuk melanjutkan tidurnya. Sungguh, kepalanya sangat sakit karena habis nangis semalaman.
---

Jika di sana Jaemin sedang tertidur pulas. Berbeda dengan Jeno yang saat ini sedang bingung, karena dia yang tidak bersekolah. "Jaemin kemana ya? Sakit kah?" Gumamnya.

WEBPAD - NOMIN MARKHYUCKWhere stories live. Discover now