Gadis Binal (5)

18.1K 67 7
                                    

Aku dan Ayah kembali melanjutkan percintaan panas kami, aku berpura-pura polos. Meski aku bisa melakukan sendiri tanpa bantuan Ayah, hanya saja agar Ayah tidak mengetahui aku adalah seorang pemain.

"Isap kontol ayah sekarang, buka mulut kamu." pinta Ayah yang membujuk ku.

Aku membuka mulut, dengan pelan. Sesaat aku takut memasukan benda lunak bernama penis kedalam mulutku.

"Ayo, jangan takut. Ini bakalan enak gadis, kamu masih mau kan mencobanya!" seru Ayah yang terus membujukku.

Aku lalu membuka mulutku, perlahan-lahan ku masukkan tongkat lunak itu ke dalam mulutku.

"ouchh, ya. isap terus sayang, telan. nak, iyah aahh. begituhh." Ayah tentu bersemangat, saat aku memasukan kemaluannya di dalam mulutku.

Ayah yang sudah tidak sabar, segera langsung menggerakan penisnya dengan cepat.

"aahhh, gadiss. lihat sini, aahhh lihat ayahh ouchh aahh shhh enak nak." desah Ayah sambil menjambak rambutku.

Ayah sudah tak tahan, sejak tadi Ayah memang terlihat bernafsu. Ayah tidak perduli dengan kondisi tenggorokanku yang tersedak penisnya.

"oekk, uhukk:. uhuk.. ouhh, hah hah. ayah pelan-pelan." ucapku dengan kesal.

"sshh, maaf. mulutmu terlalu enak untuk kontol ayah." balas Ayah sambil mengusap mataku dan wajahku yang penuh air mata dan lendir ludah.

"Ayo gadis. masukin lagi kontol ayah. Ayah ingin crot di dalam mulutmu nak." bujuk Ayah dengan memasukkan jari telunjuk kanannya ke dalam mulutku.

Aku kembali meraih penis besar ayah yang berurat itu, aku mengendus. Mengeluarkan lidahku. Aku menghisap kantong telur Ayah.

"Ouchh aahh, pintar sayang. terus, begituh sayang. kau lebih pintar dari ibu nak. sshhh aahhh begitu." Aku menjilat lalu menyedot penis Ayah.

Aku senang akhirnya, kami bisa melakukan seks bersama. Ku lihat beberapa kali Ayah merem melek, sambil mendesah memanggil-manggil namaku.

"Slurpp, hopp wokk., slurpp.., muach, gimana yah, enak nggak? slurpp.." godaku sambil memaju mundurkan penis Ayah.

"Enak sayang, kontol ayah berasa dipijet sama kamu. uhh, shhh. terus sayang, sepongin kontol Ayah nak, aahhh enakkk." racau Ayah yang tak kuasa menahan serangan isapan dariku.

Rasa enak yang didapatkan Ayah tak terbendung lagi, sesekali Ayah menekan kepalaku. Agar penis besarnya masuk ke dalam kerongkonganku,

"Ayah mau ngecrot sayang, aahhh mmmhh gadis ayah mau keluar aahh." Ayah mendesah dan tak lama, semburan sperma dilepaskan begitu saja di dalam mulutku.

Aku menyedot semua dan menelan tanpa ragu, membuat Ayah tersenyum puas.

"Aahhh, shhh enak sayang. Sudah, sekarang sini, ayah puasain kamu." ucap Ayah.

Ayah meraihku, aku merangkak naik ke atas badan Ayah. Ayah lalu mendorong pantatku agar naik ke atas, aku mengerti kemauan Ayah. Ayah ingin menjilatiku dari bawah.

Aku pun dengan senang hati, membiarkan Ayah melakukan aksinya.

"Aahhh, shhh ayah yah ayah." panggilku yang menahan desahan.

"Slurpp, muach. slurpp, muach slurpp muach. muach muach slurpp slurpp muach.." bunyi Isapan permainan Ayah.

"Sshh ahh ouhh yah aaah, udah yah enak banget." desahku yang hampir menggila sebab rasa nikmat yang kurasakan.

Ayah berhenti sejenak, lalu membalikkan posisiku. Aku kini tidur terlentang, dengan posisi dua pahaku melebar, Ayah lalu mencoba memasukan jarinya.

"Sshh awww aayahh ah sakitt sakit ayah." Jerit ku yang merasakan rasa sakit dan perih. Ketika jari Ayah menerobos masuk.

GADIS BINAL Where stories live. Discover now