Gadis Binal (7)

12.2K 51 0
                                    

Aku yang kesal memilih menghabiskan waktu jam kuliah dosen galak di kantin, saat tengah asyik duduk sendirian. Ketiga orang temanku datang menghampiriku.

"Woy, lamun mulu anjir." sahut Karin
"Tau nih, kebanyakan ngelamun makanya jadi di usir sama pak tejo kan." timpal Lina

"Diem nggak lo pada, gue lagi kesel sama itu dosen tua. emang nyebelin." ucapku lalu meraih minuman ku kembali dari Lina.

Tiara berjalan membawa tiga gelas minuman, meletakkan nampan dengan santai di atas meja.

"Yah siap-siap aja nilai lo error, lagian lo kenapa sih, ada masalah di rumah?" tanya Tiara sambil menyeruput es jeruk yang dibawanya tadi.

Aku terdiam, ku ingat kembali lamunanku di dalam kelas. Pak Tejo terkenal dengan sebutan Dosen galak, dia tidak perduli anak siapa yang berurusan dengannya.

"Udah, sedih mulu. Mending sini gue bisikin ide gue." ucap Karin

Aku, Lina dan Tiara mendekat agar bisa mendengar dengan baik informasi apa yang akan disampaikan oleh Karin.

"Dis, misal nanti nilai lo E. lo sepongin aja itu pak tejo, nanti nilai lo bakalan jadi A." ucap Karin dengan enteng.

Aku yang mendengar pun langsung menyentil jidat Karin, membuat Karin merintih kesakitan.

"Rasain, lo sih ngajarin gadis yang bukan-bukan. Udah tau temen kita ini masih perawan ting-ting." sambung Lina.

"Ide lo gila ya, lo pikir pak tejo apaan!" seru Tiara
"lo pada belum denger ya cerita ini, lo tau kan kakak tingkat yang ngekos sama gue. Kak irin." ucap Karin kembali.

Kami bertiga mengangguk bersamaan, Karin lalu kembali melanjutkan ceritanya. Dimana fakta baru kami dengar, bahwa Pak Tejo pernah tidur bersama dengan salah satu mahasiswi yang sedang diceritakan oleh Karin.

"Anjing dari E langsung A, wih mantep juga kak irin." sahut Lina sambil tertawa.

"Nah makanya, mending gitu aja gadis." jawab Karin.

Aku sendiri masih tercengang mendengar informasi dari Karin, aku tidak perduli dengan nilaiku. Pak Tejo memang keras dengan perkuliahan,

"Udah omongan karin nggak usah di tanggepin. agak gila dia, tau kan mulut temen lo itu." bisik Tiara.

Aku membalas dengan senyuman pada Tiara, Tiara sepertiku bedanya dia lebih ceria dan aktif. Sedang kan aku pendiam,

"Eh rin, gimana kontol om-om yang lo kenal lewat tinder itu?" tanya Lina.

"Nggak enak, lembek. wlekkk bikin gue nggak nafsu." jawab Karin lalu memasukan gorengan ke dalam mulutnya.

Gorengan yang dimakan adalah punyaku, aku membeli makanan dan minuman sebelum aku duduk menunggu kedatangan mereka.

Tawa Lina pada Karin, berbeda dengan Tiara dan Aku yang asyik menyimak.

"Yee, dari pada lo. dijadiin fwban mulu. pacaran nggak disuruh ngangkang mulu." timpal Karin lalu tertawa.

Lina tidak tersinggung malah asyik tertawa dengan Karin, aku ikut larut dalam perbincangan kotor mereka. Teman-temanku berbeda, mereka tak malu menceritakan pergulatan ranjang mereka padaku.

Karin dari keluarga yang kurang, membuatnya mau tak mau harus menjajakan dirinya pada pria hidung belang. Agar mau memberikannya uang, supaya bisa melanjutkan study dan kehidupannya.

Lina dari keluarga yang sederhana, kesederhanaan keluarganya masih mampu menyekolahkannya hingga bangku perkuliahan.

Saat sedang berbincang, Tiara menerima telfon dan langsung pergi.

"loh tiara kemana?" tanyaku
"biasa, paling bokapnya nyuruh pulang. biar bisa ngentot." balas Lina dengan enteng.

Aku terkejut, selama ini aku tidak tau. Karin yang melihatku terkejut menyikut Lina.

"Ih apaan sih, udahlah omongin aja disini. nggakpapa. Gadis juga harus tau, buktinya dia nerima kita berdua apa adanya." pungkas Lina dengan santai.

"Mm, gadis. tapi lo jangan cerita-cerita sama Tiara yah. gue nggak enak." tutur Karin dengan nada khawatir.

Aku diam dan menyimak pembicaraan mereka, aku yang bodoh dan polos tidak mengetahui. Bahwa selama ini Tiara di manfaatkan oleh bapak kandung nya sendiri, agar mau melayaninya.

Ibu Tiara kerap kali sakit-sakitan, aku tau tentang informasi ini, membuat Tiara menjadi orang yang paling sibuk mengurus ibunya. Sebab memiliki penyakit, ibu Tiara tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai istri.

Membuat bapaknya menjadi kesal, dan sering kali melampiaskan amarahnya pada Tiara. Tiara sama dengan ku, kami berdua anak tunggal.

Aku baru tau jika Tiara sudah lama sekali menjadi budak seks bapaknya sendiri, Tiara menerima perakuan itu semua demi biaya pengobatan yang lancar untuk ibunya.

Tiara dari keluarga yang mampu, ayah nya sukses merintis usaha ketika dulu bersama ibunya, sebelum ia sakit - sakitan.

Tiara bahkan menjadi pemuas nafsu Ayah nya sejak masih kelas 3 SMP.

"Jadi gitu gadis, bokapnya yang ngambil perawannya dia. Demi ibunya yang sakit." tutur Lina.

"Emang anjing itu bapaknya, bukannya jagain malah merkosa. ih bajingan, untung bokap gue nggak gitu." ketus Karin

Aku menelan ludahku secara kasar, di dalam hatiku bagaimana jika mereka tau bahwa keperawananku sudah di ambil Ayah.

"Gaya lo rin, terus sama om lo gimana?" ledek Lina pada Karin.

"Itu sih gue diajarin sama om gue lah. hehehe." cengenges Karin sambil menjawab.

"Sama aja taik, dia sama bapaknya. lo sama adik bokap lo." ucap Lina pada Karin.

"Ya gimana, kontol adik bokap gue enak banget. bikin gue ah ah ahh terus." timpal Karin.

Mereka berdua lalu tertawa, mereka tidak malu menceritakan dengan lantang di hadapanku.

GADIS BINAL Where stories live. Discover now