Gadis Binal (8)

13.1K 56 0
                                    

Selama perjalanan pulang kembali ke rumah, aku terus memikirkan kondisi Tiara temanku. Sampai suara dari tukang ojol langsung menyadarkanku dari lamunan,

"Mbak sudah sampai." panggil Mas ojol dengan ramah.

"Eh iya pak maaf." Aku segera turun dari motor, lalu memberi bayaran sekaligus tip, untuk Mas ojol.

"Loh mbak, ini kebanyakan." ujarnya dengan sedikit kaget melihatku memberikan tips.

"Udah pak, ambil aja." ucapku lalu segera bergegas masuk ke dalam rumah.

Aku kini sudah berada di depan rumah, helaan nafas panjang sambil melangkah berjalan untuk masuk.

Aku termasuk salah satu anak yang beruntung, aku memang tidak kaya dan bukan lahir dari golongan anak kaya. Tetapi, karena kemauan keras dari orang tuaku, akhirnya kami bisa hidup berkecukupan.

Aku mendorong pintu rumah, ku langkahkan kaki ku masuk. Aku melihat kondisi disekitar rumah, aku tidak melihat keberadaan Ayah.

Aku yang masih capek karena perkuliahan panjang hari ini, memutuskan untuk segera membersihkan diriku dari sisa-sisa keringat.

Aku menuju ke kamar pribadiku, saat pintu terbuka ku lihat Ayah tengah tertidur sambil mencium celana dalamku.

Senyumku mengembang, ternyata kegilaan yang aku buat untuk menggoda Ayah ketika berada di kampus. Membuatnya begitu gelisah, segera aku berjalan pelan-pelan masuk ke dalam kamar mandi.

Aku membersihkan seluruh tubuhku, memakai semua jenis sabun yang aku punya. Aku tak ingin Ayah menghirup aroma jelek dari tubuhku, selesai membersihkan diri.

Ku keringkan badanku memakai handuk kecil, yah aku gemar memakai handuk yang lebih kecil dari ukuran tubuhku.

Sengaja aku lakukan, agar aku semakin terkesan seksi. Aku keluar kamar tanpa sehelai handuk, handuk yang semula ku pakai untuk mengeringkan tubuhku. Tidak lagi aku kenakan, hanya sebuah handuk kecil khusus rambut melekat di kepalaku.

Aku berjalan dengan santai, mengunci pintu kamar. Takut jika sewaktu-waktu ibu masuk, saat berbalik ku lihat Ayah telah membuka mata, senyuman terlihat. Celana dalamku Ayah lempar tepat mengenai payudaraku.

"Awwh, ayah.." godaku dengan nakal
"Kenapa lama sekali, ayo kesini. ayah udah nggak tahan sama memek ayah." panggilnya sambil menepuk bagian kosong disebelahnya.

Aku bergairah menyaksikan Ayah yang tidur tanpa memakai pakaian sehelai pun, aku pun mengambil posisi di sebelah ayah.

Aku duduk sambil bersandar pada headboard tempat tidurku, paha kiriku sengaja ku buka lebar. Ayah dan aku saling berhadapan, posisi wajah ayah tepat menghadap kemaluanku.

"oh indah sekali ini sayang." puji Ayah sambil mengusap kemaluanku.

Aku tersenyum, sambil terus memandangi Ayah yang sibuk menyaksikan keindahan kemaluanku, Ayah mendekatkan kepalanya, menghirup aroma kemaluanku.

"Hmmm, wangi memekmu yang bikin ayah nggak bisa jauh terus-terusan darimu." Ayah mengendus aroma kemaluanku tanpa rasa malu.

"Muach., muach, muach.," Ayah mencium kembali kemaluanku sebab ia terlalu gemas.

"Sshh, geli yah." sambungku pada Ayah.

Ayah mendongak ke atas, melihatku yang sepertinya sudah mulai terangsang. Tangan kanannya meraih bagian leherku, segera Ayah tautkan bibir kami agar saling bertemu.

"Muach, muach., slurpp., kenapa kamu seksi sekali gadis. muach, slurppp.." ujar Ayah disela-sela ciuman panas kami.

Handuk yang terilit dikepala langsung ditarik dan dibuang oleh Ayah, Ayah sudah tidak perduli lagi. Nafsu seksnya sudah kembali bangkit.

GADIS BINAL Where stories live. Discover now