Gadis Binal (11)

10.4K 33 0
                                    

Setelah tiga hari ibu akhirnya kembali ke rumah, Ibu dengan posisi barunya. Yaitu menjadi sekertaris, aku sendiri sudah tidak perduli lagi dengan Ayah ataupun Ibu.

Aku sudah terlalu muak mendengar fakta, ataupun pernyataan yang menyakiti diriku. Hubungan ayah dan ibu kembali membaik, berbeda antara aku dan ayah.

Aku bahkan tidak menyapa atau meliriknya sedikit pun, ketika kami kumpul bersama ataupun berdua. Ayah tau, bahwa aku sedang marah dengannya.

Biasanya ketika aku marah, ayah akan datang dan berusaha membujukku. Namun kali ini berbeda, hari-hari ke depan ibu mungkin akan sibuk. Entah dengan pekerjaannya ataupun selingkuhannya, aku juga tidak ingin memusingkan itu semua.

Aku ingin pergi ke kampus, ku lewati Ayah begitu saja. Aku juga sementara sedang mencari-cari dimana lokasi kosan/apartment yang pas untuk ku tinggali.

Aku memutuskan untuk pergi dari rumah, aku sudah terlalu muak melihat semuanya. Aku ingin tenang dan menjadi seperti dulu, aku berusaha melobi beberapa kenalanku agar bisa mendapatkan tempat yang nyaman, aman dan bisa aku jangkau dengan mudah fasilitas di tempat baruku nanti.

"Harus seminggu lagi ya pak, emang nggak bisa masuk sekarang?" tanyaku pada seseorang melalui sambungan telfon.

"Yasudah, makasih pak." lalu kemudian aku matikan panggilan yang sedang berlangsung.

Tiara pun mendekati ku, aku yang sedang ditemani nya untuk mencari tempat tinggal kini beristirahat sejenak di cafe.

Setelah pulang kampus, aku tidak langsung ke rumah. Aku tidak ingin melihat siapapun, orang yang paling aku hindari pertama adalah Ayah.

"Eh, btw kok lo mau ngekos sih?" tanya Tiara
"Yah pengen mandiri aja, lagi pula selama ini kan gue udah lama tinggal sama ortu gue. Jadi yah gitu pengen suasana yang baru aja." jawabku bohong.

Tiara kembali meminum minuman yang kami pesan, ku lihat dari raut wajah Tiara sepertinya dia ingin menanyakan sesuatu.

"Kenap tia?" tanyaku
"Nggak, gue masih bingung aja." jawab Tiara.

"Ah elah, nggak usah bingung. eh nyokap lo gimana keadaannya, sehat kan?" timpalku kembali.

"Iya sehat dis. eh tapi gue nggak bisa nemenin lo lama-lama, besok lagi yah. nyokap sendirian di rumah. Bokap mau pergi." ucapnya dengan rasa khawatir.

"Udah santai aja, kek ama siap aja lo. sono balik, kasian nyokap sendirian." ucapku yang meminta Tiara untuk segera pulang,

Tiara lalu memelukku sebentar, dan langsung pergi meninggalkanku. Beberapa saat setelah kepergian Tiara, pesan masuk darinya pun berbunyi.

*gue nggak tau apa masalah lo yang sebenarnya, yang pasti lo harus tau. gue bakalan selalu ada, dan jadi tempat untuk lo keluarin semua isi hati juga unek-unek lo dis. sorry gue nggak bisa lama-lama, gue keinget nyokap sendirian di rumah.*

Aku langsung menitihkan air mata, bagaimana bisa Tiara begitu peka dengan kondisiku. Aku berusaha menahan air mataku di tempat umum, namun nyatanya semua percuma. Air mataku ingin keluar, aku menangsi tanpa mengeluarkan suara.

GADIS BINAL Where stories live. Discover now