Bab XVI: Lucian White & Dark Assasins

1 0 0
                                    

Pada hari rabu sore, setelah pertandingan Stamina dan Ketahanan Hidup. Seorang pria yang berpakaian serba putih terlihat sedang melihat keramaian di tenda tempat berjualan berikut pameran hasil murid sekolah spiritual. Ketika pria tersebut sedang memeriksa sebuah barang di tempat pameran Equator Mystical School terdengar suara seseorang pria yang memanggilnya.

Agung menyapa: "Hello Lucian, apa kabar?"

Lucian White. 40 tahun. Pria Inggris. Berwajah menarik dan bersih, berkulit putih, berambut bergelombang berwarna pirang dengan panjang sampai ke bahu, tinggi 183 cm, berbadan kekar, dan tegap. Berkarakter cerdik, kalem, seorang petualang cinta tetapi kejam. Menggunakan kemeja lengan panjang berwarna putih, celana panjang berwarna putih, sepatu kulit berwarna putih dan sebuah tongkat kayu untuk berjalan. Aura elemen Cahaya, Es dan Angin. Pemimpin Tertinggi dari Dark Assasins dengan posisi Grand Master Killer. Julukan The White Saint. Juara kedua olimpiade spiritual ke 43 mewakili Ancient Karbala Spirit School. Anak ajaib yang lahir satu dalam 100 tahun.

Lucian berbalik badan dan terlihat senang bertemu dengan Agung, keduanya berpelukan dan bersalaman. Keduanya berbincang-bincang layaknya kawan lama yang tidak bertemu. Setelah itu keduanya berpisah.

Agung yang sudah mengetahui bahwa Lucian adalah pemimpin tertinggi Dark Assasins tetapi bersikap seperti tidak tahu apa-apa agar tidak membuat Lucian curiga.

Malam itu Lucian menyewa sebuah kamar mewah di kapal pesiar yang disewa oleh Mikaelson Corporation untuk para tamu. Sehabis makan malam, Lucian kembali ke kamarnya. Kamar tidur di dalam kapal pesiar sangat mewah dilengkapi dengan pendingin udara, LED TV, saluran internet, meja kerja, mesin pembuat kopi dan kamar mandi terpisah layaknya kamar hotel berbintang lima.

Lucian langsung membuka pakaiannya dan pergi mandi. Tidak lama setelah selesai mandi, seseorang membunyikan bel pintu kamar. Lucian yang hanya menggunakan handuk untuk menutup tubuhnya, membuka pintu.

Terlihat seorang wanita muda menggunakan topi berwarna hitam dengan penutup muka tembus pandang dan menggunakan gaun berwarna hitam telah berdiri di depannya. Ketika pintu dibuka, wanita itu langsung masuk.

Lucian membiarkannya masuk kemudian menutup pintu kamar dan menguncinya. Ketika Lucian membalikkan badan ternyata wanita tersebut telah membuang topinya dan terlihat sedang membuka pakaian. Setelah membuka seluruh pakaiannya, wanita tersebut melepas sepatunya lalu naik ke ranjang dalam keadaan telanjang.

Wanita tersebut berkata: "Sayangku. Sejak kita memiliki Cira, kamu sudah jarang menyentuhku. Apakah kamu sudah memiliki wanita lain?"

Ternyata wanita tersebut adalah Lafiza yang menyamar. Setelah dia melepas pakaian dan sepatunya barulah terlihat jelas wajah Lafiza.

Lucian tersenyum kecil sambil membuka handuknya. Lucian menjawab: "Kamu salah sayangku. Saya juga kangen denganmu hanya saja saya memiliki banyak pekerjaan."

Setelah naik ke ranjang, Lucian mencium Lafiza dengan mesra sambil berkata: "Siapa yang bisa menggantikanmu Lafiza. Cantik, pintar, seksi dan sangat kuat. Semua kriteria wanita pilihan saya ada di dalammu."

Lafiza tersenyum dengan pujian setinggi langit suaminya. Dengan berani Lafiza mendorong tubuh Lucian agar terlentang di atas ranjang dan langsung menciumi tubuh Lucian dengan penuh gairah.

Lucian ternyata mengalah dan membiarkan Lafiza berada diatas tubuhnya. Setelah itu Lafiza duduk di atas pinggang Lucian dan keduanya mulai berhubungan badan. Setelah Lafiza puas barulah keduanya berganti posisi. Lucian benar-benar membuat Lafiza merasa dicintai.

Malam itu keduanya menuntaskan hasrat seksual mereka yang lama terpendam.

Lucian dan Lafiza sadar bahwa kamar tersebut mungkin dipasangkan kamera pengintai tetapi keduanya tidak perduli. Keduanya beranggapan semakin mereka berbuat normal semakin musuh tidak sadar. Lagipula keduanya sama sekali tidak membahas masalah pekerjaan hanya seputar obrolan biasa.

Angels Battle 6 DraconianWhere stories live. Discover now