Part 8

350 53 42
                                    

"Apa kamu yakin tak mau tinggal bersama tante di kota X?" Tanya tante krist.

Sudah 7 hari semenjak ibu krist meninggal, hari ini tante krist memang berniat akan pulang ke kotanya.

"Tidak, tante. Aku merasa dekat dengan ibu jika aku tinggal disini. Lagi pula ini memang rumah ku, hasil kerja keras ibu, aku tak tega mengosongkan rumah ini" ucap krist.

"Tapi tante juga seorang diri di sana, tante akan sangat bahagia jika kamu mau tinggal bersama tante" ucap tante krist.

Ya, tante krist memang belum menikah hingga usianya yang sudah menginjak 40 tahun, itu sebabnya dia akan sangat bahagia jika krist mau tinggal bersamanya. Tante krist mempunyai sebuah kafe kecil usaha miliknya sehingga membuatnya tak bisa terlalu lama meninggalkan tempat tinggalnya itu.

"Sesekali aku akan mengujungi tante nanti" ucap krist.

"Apa kamu yakin sudah baik-baik saja?" Tanya tantenya memastikan sekali lagi

"Ya, jangan khawatir" ucap krist.

"Gun, tante titip krist" ucap tante krist pada gun yang sejak tadi memang berada di dekat mereka.

"Ya, tante" ucap gun sambil tersenyum manis hingga menampilkan lesung pipinya.

Singto langsung bersembunyi di sebuah pohon besar di sebrang rumah krist saat melihat krist, gun dan tantenya yang keluar dari rumah.

Apa gun setiap hari menemani krist? Itu yang berada di benaknya, singto melihat tante krist masuk ke dalam mobil lalu mobil itu pergi dari sana.

"Bukankah itu singto?" Ucap gun saat melihat singto yang sedang bersembunyi di balik pohon.

Sebaik apapun singto menyembunyikan tubuhnya tetap saja itu akan terlihat oleh krist dan gun.

"Apa yang di lakukannya?" Ucap krist sembari berjalan menghampiri singto.

Singto langsung menyembunyikan dirinya di sana saat melihat krist berjalan mendekat ke arahnya, dia ingin melarikan diri tapi rasanya tak mungkin karna krist pasti akan melihat dirinya.

"Singto?" Ucap krist.

"Tubuhmu bahkan lebih besar di banding batang pohon ini, sing" ucap gun, sehingga membuat singto terpaksa keluar dari tempat persembunyiannya.

"Apa yang kalian lakukan disini?" Ucap singto dengan nada sinis.

"Bukankah harusnya aku yang bertanya apa yang kamu lakukan disini?" Ucap gun.

"Apa kamu sendiri kesini?" Tanya krist.

"Apa kamu melihat orang lain selain aku disini, krist!!" Ucap singto.

"Ayo ke rumah ku, disini panas" ucap krist pada singto.

"Kenapa kamu mengajaknya masuk, krist?" Ucap gun.

"Singto kesini pasti ingin ke rumah ku 'kan?" Ucap krist.

"Kamu tahu sendiri disini panas, ayo masuk" ucap singto sembari berjalan lebih dulu dari krist dan gun.

Kini krist, singto dan gun duduk di kursi yang ada di ruang tamu, mereka hanya terdiam sejak tadi, karna gun tak begitu akrab dengan singto, itu sebabnya mereka tampak canggung.

"Mau minum apa?" Tanya krist memecahkan keheningan.

Singto dan gun hanya diam tak menjawab membuat krist juga terdiam bingung harus mengatakan apa lagi.

"Bagaimana keadaan mu, krist?" Tanya singto setelah beberapa menit terdiam.

"Aku baik-baik saja. Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku" ucap krist.

You're Mine✓Where stories live. Discover now