Part 10

352 50 47
                                    

"Apa kamu melihat si miskin itu?" Ucap off kepada tay yang baru masuk ke dalam kelas.

"Tidak, sudah lama dia tak masuk" ucap tay.

"Kemana krist, sing?" Tanya off penasaran.

"Entahlah" ucap singto sembari memijat kepalanya yang terasa pusing.

"Mungkin dia berhenti!? Oh, wow!! Kenapa tidak dari dulu dia berhenti!?" Ucap new.

"Kamu kenapa, sing?" Tanya tay saat melihat wajah singto terlihat pucat dan lemas.

"Aku pusing dan mual" ucap singto.

"Ayo ke rumah sakit" ucap tay.

"Tidak, sepertinya aku harus pulang" ucap singto sembari menutup mulutnya menahan agar tak muntah di kelas.

Singto beranjak dari duduknya dan berjalan keluar kelas dengan perasaan pusing yang luar biasa, dia melangkahkan kakinya ke tempat parkir, tempat dimana dia memarkirkan mobilnya, lalu menjalankan mobilnya pergi dari sana.

Singto mengemudikan mobilnya dengan kepala yang terasa pusing, beberapa menit kemudian akhirnya ia tiba di mansion. Singto keluar dari mobil, ia memuntahkan isi perutnya di samping mobilnya. Setelah muntah, singto berjalan tertatih masuk ke mansion.

"Kamu sudah pulang, sayang?" Tanya nyonya anna saat melihat anaknya.

"Kepala ku pusing, ma. Aku muntah tadi" keluh singto.

"Oh, mama akan memanggil dokter keluarga, tunggu di kamarmu" ucap nyonya anna.

Singto mengangguk, baru satu langkah dia berjalan pandangan matanya mendadak gelap, singto terjatuh pingsan sehingga membuat mamanya terkejut.






*****
Singto terbangun di ruangan yang serba putih, sepertinya dia berada di rumah sakit sekarang. Mama dan papa singto menatap tajam pada singto saat melihat singto terbangun dari pingsannya.

"Jawab pertanyaan papa, sing. Kamu hamil, siapa yang menghamili mu!?" Tanya tuan edward.

"P-pa... Singto bahkan baru bangun" ucap nyonya anna berusaha untuk menenangkan suaminya.

"Huh..." Lirih singto.

"Jangan dengarkan papamu, kamu harus sehat dulu" ucap nyonya anna.

"Kamu mempermalukan nama baik keluarga!! Siapa pria itu? Off, tay atau new!?" Tanya tuan edward, mengingat jika singto hanya dekat dengan tiga teman prianya itu.

"Krist..." Lirih singto.

"Krist!?" Ucap tuan edward dan nyonya anna bersamaan.

"Jangan bercanda, sing!? Kamu tak mungkin melakukan itu dengan anak pembantu 'kan?" Ucap tuan edward.

"P-pa... Jangan ucapkan itu, bukankah bi ayu sudah meninggal?" Ucap nyonya anna.

"Anak mu ini benar-benar keterlaluan, ma!? Bagaimana bisa dia melakukan itu dengan krist? Jika dengan off atau tay papa masih bisa menerima, keluarga off dan tay setara dengan kita, sedangkan krist!?" Ucap tuan edward.

"Singto pasti berbohong" ucap nyonya anna yang masih tak percaya, mengingat singto memang suka mengganggu krist, mungkin dia sedang mencoba untuk membuat krist berada dalam masalah sekarang.

"Benar, aku melakukannya dengan krist, saat papa dan mama keluar negri, saat bi ayu masih bekerja di mansion" ucap singto.

"Huh... Sing... Apa kamu yakin? Kenapa kamu tak memilih pria saat melakukan itu, kenapa harus krist? Bukankah off dan tay sangat tampan? Kenapa harus krist?" Ucap nyonya anna.

You're Mine✓Where stories live. Discover now