PROLOG

115 9 1
                                    

***

"Assalamualaikum". suara pelan dan indah itu menyapa telinga seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di kursi goyang miliknya,ia menatap pemilik suara itu dengan senyuman khas yang terukir jelas di raut wajahnya yang sudah mulai berkerut di makan usia.

"bunda biru pulang". pemilik suara itu adalah seorang Gadis,lentera biru Naftalena gadis yang sekarang telah berusia 16 tahun,dan sosok wanita paruh baya yang dipanggilnya dengan sebutan Bunda oleh biru adalah ibunya tercinta, Deva.Biru berjalan mendekati deva dan duduk di hadapannya,ia menarik tangan Deva dan mencium punggung tangan yang juga sudah mulai berkerut itu.

" biru capek yah? ".tanya deva menatap kasihan kearah putrinya,tangan kurusnya membelai pipi Biru dengan sayang,tatapan lembutnya mengunci tatapan biru yang juga ikut menatap ibunya,biru menggeleng sambil tersenyum lembut kearah ibunya.

"biru gak capek kok,biru cuman kangen sama bunda".ucap biru lalu menjatuhkan kepalanya di paha deva,deva mengusap rambut biru dengan lembut dan penuh kasih sayang,usapan itu selalu saja berhasil membuat biru nyaman,nyaman sekali.

"bunda minta maaf sama biru,bunda cuman bisa nyusahin biru,bunda gak bisa penuhin keinginan biru".ucapan deva berhasil membuat biru mendongak menatap deva,jujur,biru tidak suka jika deva mengatakan itu kepada dirinya,bagi biru ini sudah kewajibannya sebagai seorang anak untuk membantu ibunya.

"bunda...bunda gak usah minta maaf sama biru,ini sudah kewajiban biru,lagian biru gak ngerasa di susahin sama bunda,biru justru bahagia karena bisa bantu bunda..jangan ngomong gitu lagi,biru gak suka ". ucap biru dengan tatapan tak suka di sertai dengan tatapan lembutnya, biru kembali menjatuhkan kepalanya di paha deva,deva begitu bersyukur karena tuhan menghadirkan biru untuk dirinya.

"bunda tau nggak? bunga jualan biru habis loh,keren kan?".ucap biru begitu antusias memberitahu deva bahwa bunganya laku habis di jualnya,biru selalu saja memancarkan ketenangan untuk deva, senyum dan tawa bahagianya seakan menjadi maghnet tersendiri bagi deva,ia ikut bahagia melihat putrinya bahagia,benar-benar malaikat berwujud manusia.

"Alhamdulillah bunda senang dengarnya ". ucap deva,yah biru memiliki toko bunga kecil yang sudah lama di bangun oleh ibunya dan sekarang di teruskan oleh biru di karenakan deva yang sudah tak mungkin lagi untuk mengurusnya,hanya dengan toko bunga itu biru dan deva bisa bertahan dengan kehidupan yang serba kekurangan,namun mereka tetap bersyukur dan berusaha agar kebutuhan mereka terpenuhi.Di pangkuan deva,biru menitikkan air matanya,sebelum deva melihatnya ia buru-buru mengusapnya.

" ya Allah,jaga bunda..biru sayang sama bunda,biru mau buat bunda bahagia ".ucap biru dalam Hati,Do'a itu tak pernah lepas dari hati dan pikirannya,percayalah biru itu gadis yang hebat,dia hebat menyembunyikan kesedihannya di hadapan deva,semua itu dia lakukan agar deva tidak terus-terusan merasa bersalah,cukup biru yang lelah deva jangan,sudah cukup deva lelah dengan masa tuanya tak perlu lagi di tambah dengan kesedihan yang di tanggung biru.

biru memiliki banyak cerita yang banyak tidak di ketahui oleh orang lain,bagi biru jika kita masih bisa menyelesaikannya sendiri kenapa harus membutuhkan bantuan orang lain?biru tak ingin menyia-nyiakan tenaganya dengan bercerita banyak kepada orang lain,kata biru, akan ada saatnya dia bercerita entah ketika bahagianya telah hilang atau ia mendapatkan sosok yang berhak menjadi tempat dirinya menyimpan segala kesedihan setelah ibunya deva.

" selagi kita masih bisa menyelesaikan masalah sendiri,kenapa harus membutuhkan bantuan orang lain?jangan menyia-nyiakan tenaga dengan bercerita banyak kepada mereka "

_Lentera Biru Naftalena

sabtu 30 maret 2024






assalamualaikum everyone👋
kembali kecerita hujan yang ke tiga,
semoga kalian suka dengan ceritanya,disini hujan cuman pengen berkarya sedikit.

sebelum lanjut ke part berikutnya,ada pesan gak buat biru?

jangan lupa meninggalkan jejak kalian yah, vote itu gratis kok.

maaf kalau masih banyak typo.
tandai typo yah:)

marhaban ya Ramadhan

ALAM DAN BIRUNYA[REVISI]Where stories live. Discover now