khawatir

14 5 0
                                    

***

"sedih itu biasa yang gak biasa itu kita sedih namun kita masih bisa menyembunyikannya dari orang lain ".

_Alam Akash Orion.























Di sekolah smaba Squad
Alam uring-uringan,bahkan ia tak bisa bermain basket dengan baik,pikirannya selalu tertuju kepada Biru,kenapa dengan gadisnya?bagaimana tidak?setiap kali Alam menghubungi biru poselnya tidak aktif saat ia bertanya kepada Mila,mila juga tidak tau bahkan hari ini Biru absen dari kelas.

" Al...lo kenapa sih?".

Aslam menepuk bahu Alam,ia sedikit khawatir dengan keadaan Alam yang tidak bisa berkonsentrasi,Bola yang ia bawa tadi selalu berhasil di rebut oleh lawan,membuat Aslam dkk ikut bertanya-tanya.

" lo sakit?".tanya Akbar ikut menimpali,Alam menggeleng membuat Aslam dkk tambah bingung.

" lo ada masalah?".

Pertanyaan-pertanyaan dari temannya tak di gubris oleh Alam,Alam justru memilih untuk pergi dari sana tanpa mengatakan sepatah kata,Raden ingin menyusul Alam Tapi Aslam mencegatnya.

" biarin dia sendiri ".ucap Aslam.

" heran gw sama tuh Anak ".

Sedangkan Alam kini ia telah mengganti pakaiannya tujuannya kali ini adalah kerumah Biru,tadi pagi sebelum ia berangkat ke sekolah ia berfikir untuk menjemput biru di rumahnya,namun ia kembali berfikir bahwa mungkin saja biru telah berangkat ke sekolah.

Alam menyalakan mesin motornya dan mengendarainya meninggalkan smaba Squad ia tak peduli,ia akan absen atau tidak yang terpenting sekarang adalah biru.


sedangkan di lain sisi.

" biru udah enakan?".tanya deva seraya memegang kening biru untuk mengecek suhu tubuh Putrinya

" biru udah sehat kok bunda ". ucap biru mencoba untuk bangun dan bersandar di kasur miliknya.

" Jangan di paksa kalau emang lagi pusing!".tegur Deva

Biru menggeleng pelan.

" biru udah gak papa kok bunda,buktinya biru bisa ngomong sama bunda ".ucap biru terkekeh,Deva menyentil pelan kening Purinya.

" kamu ini di seriusin malah di bercandain ".ucap Deva ikut terkekeh.

" kata-kata bunda kayak Orang yang lagi kasmaran Aja ".ucap Biru terkikik geli.

deva menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tingkah laku putrinya,Di saat sakitpun dia masih bisa bercanda.

Di sela-selanya mereka bercanda,sebuah ketokan pintu membuyarkan Candaan mereka,Biru menatap deva dengan kening berkerut.

" bunda punya tamu?".tanya Biru

" nggak tuh,semenjak Ayah pergi bunda udah jarang kedatangan Tamu ".

" terus siapa yang ngetok,mana gak ada suara lagi ".celoteh biru.

" mungkin teman kamu,bunda cek dulu yah ".ucap deva

ALAM DAN BIRUNYA[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang