11. Tuan katak

17K 1.4K 20
                                    

Holaa!

Double up !

Supaya penulis makin happy♡ sebelum membaca tekan bintang dulu yukkk (っ˘з(˘⌣˘ )
.
.
.
.
.
Pagi itu, Matahari bersinar terik nan juga hangat terlihat di mansion Alexander para bawahan Dominic sibuk. Tetapi bukan karena sibuk menjalankan tugas dari Masternya. Namun para bawahan itu sibuk menuruti permintaan tuan muda kecilnya, siapa lagi kalau bukan Bonbon si buntalan bulat!

"Taluh cini uncle." Bonnie membuka keranjang belakang sepeda roda tiganya untuk diisi dengan batu-batu kerikil. "Telimakacih yah." Bonnie memberi uncle berwajah sangar itu satu bungkus permen susu!

Begitu juga sedari tadi jika ada paman baik yang membantunya maka balita bulat itu tak segan-segan memberi mereka permen susu dan jelly miliknya. Ia punya banyak! tak ada salahnya berbagi.

"Uncle tau tempat katak banak-banak?" tanyanya.

Bocah kecil dengan obsesinya terhadap katak!

"Sekarang musim panas tuan, saya rasa tidak banyak yang bisa kita dapatkan. Namun jika tuan muda kecil ingin, saya bisa membawa anda ke padang rumput sekitar sini."

"Uwahh, kalau begitu ayoo belangkat, tapi tunggu Bonbon ijin onty Malia dulu." Bocah bulat itu segera berjalan ke arah mansionnya namun ketika sampai di depan pintu si gembul lantas berteriak. "ONTY MALIA BONBON PELGI CEBENTAL NANTI BALIK LAGI KECINI!" Teriaknya dengan suara cadel khas anak-anak. Entah Maria dengar atau tidak Bonnie langsung berlari ke halaman.

Balita bulat itu mulai mengayuh sepeda roda tiganya keluar tanpa mendengarkan jawaban pengasuhnya, diikuti lima orang bodyguards berwajah sangar.

Di perjalanan banyak orang yang melewati Bonnie ingin setidaknya mencubit pipi bulat itu, namun urung ketika Bonnie di kerumuni oleh om-om berwajah sangar macam gangster apa balita itu anak preman atau apakah ia tersesat di sarang penyamun?

Begitulah kira-kira isi dari pikiran para pelajan kaki yang melihat Bonnie.
.
.
.
.
.
"Akhilna campai." Balita itu turun dari sepeda roda tiganya kemudian berlari ke arah padang rumput. "Ayooo caliiii katakkkk lec goooo!"

Para bawahan yang berwajah sangar dan berotot besar itu seketika ikut berlari mengikuti buntalan lemak yang berbaur dengan banyaknya ilalang. Anehnya mereka mau-mau saja diperintah oleh bocah gembul itu.

Mereka mencari katak di antara semak-semak dan bekas kubangan lumpur. Para anak buah Dominic juga berlomba-lomba untuk mencari tuan katak kesukaan Bonnie. Entah kenapa para anak buah itu jadi kecanduan dengan pujian tuan kecilnya dan juga permen susu dan jelly dari Bonnie.

"Mictel katak wel al yu? (where are you?)" Bonnie mencari disudut semak-semak berharap menemukan mahluk hijau yang pandai melompat itu.

"Tuan muda kecil saya menemukannya!" tak lama kemudian salah satu dari pengawal Bonnie menemukan seekor katak yang bersembunyi di antara bebatuan.

"Uwahhh, benalkah?" Bonnie berbinar kemudian menghampiri pengawalnya yang mendapatkan seekor katak.

Balita itu menatap berbinar ke arah mahluk hijau mungil itu. Bonnie mengelus kepala katak sebentar sebelum tersenyum lebar. "Lucunaa mictel katak yang telbaik hehe."

Melihat senyum ceria itu pengawal lain jadi tidak mau kalah mereka berlomba-lomba mendapatkan mahluk amfibi kesukaan tuannya.

"Katak ini punyaku. Aku yang menemukannya terlebih dahulu." para pengawal yang belum mememukan katak mulai bertengkar karena ingin mendapat pujian lebih dulu dari tuan muda kecil mereka.

Bonnie? Bocah bulat itu tidak tau kalau pengawalnya bertengkar karena sibuk menenggelamkan diri diantara semak-semak untuk menemukan mister katak!

Hari menjelang sore akhirnya Bonnie berhasil membawa lima ekor katak. Karena masing-masing pengawalnya mendapatkan satu katak untuk dibawa pulang. Bonnie adalah pengecualian balita itu tidak menemukan satu katak pun kecuali serangga rumput.

BONNIEWhere stories live. Discover now