21. Where is my mommy?

13.6K 1.5K 75
                                    

Sebelum membaca tekan bintang dulu yukk♡

Typo tandai!
.
.
.
.
.
Keesokan paginya Miranda ditemukan oleh pihak bar dalam kondisi mengenaskan, tubuh telanjang dan pendarahan. Pihak bar yang  ingin membersikan kamar malah menemukan wanita itu nyaris sekarat.

Pihak bar pun, akhirnya mau tidak mau membawa tubuh Miranda kerumah sakit.

Memang siapa yang tidak sekarat jika ditiduri oleh sepuluh orang pria?!
.
.
.
.
.
Bonnie mengayuh sepeda roda tiganya, ia bernyanyi sepanjang jalan dengan suara random khas balita. Bocah kecil nan bulat itu ingin mencari belalang! hari ini setelah belajar dengan miss Emma, Bonnie ijin keluar pada Maria bahwa ia ingin pergi sebentar mencari belalang.

Bonnie hanya membawa dua penjaga, ia sempat merengek pada paman penjaganya, sebab orang-orang selalu memandang takut dirinya jika keluar.

Padahal dia kan lucu, pipinya bulat hampir tumpah ada rona pipi samar di kedua pipi gembul itu. Badannya bulat dia juga punya roti sobek gemoy di tangan dan kakinya juga. Siapa yang tidak ingin mendekat untuk sekedar menyapa mahluk gembul nan buntal itu.

Namun para penjaga bersikeras untuk bergantian saja dalam menjaga daripada tidak bisa menemani mahluk gembul itu bermain, akhirnya mereka melakukan hompipa dan diakhiri suit hehe. Yang menanglah akhirnya menemani mahluk gembul itu keluar.

"Kayuh-kayuh cepeda loda tiga, Bonbon mau cali celangaa..." ujarnya sembari berguman lucu. Balita gembul itu akhirnya turun dari sepeda dengan membawa jaring kecil. Mereka pergi ke sebuah taman kota yang dimana disana banyak kupu-kupu dan belalang yang hinggap khususnya di area rerumputan dan taman bunga.

Para penjaga yang tadinya ingin membantu disuruh agak menjauh oleh balita bulat itu. 'Bial Bonbon cali cendili uncle... tenang Bonbon jago tangkap belalang.'

Balita itu mulai mencari di area rerumputan dan menemukan beberapa belalang daun yang sedang hinggap. Bonnie dengan tidak takut menjaring beberapa belalang dan mengambilnya dengan tangannya sendiri.

Ada tiga belalang yang ia masukan dalam wadah kecil yang ia bawa. Ia ingin mencari belalang lagi sebelum sebuah bola menggelinding ke arahnya dan menabrak tubuhnya.

"Hai adik kecil bisakah kau tendangkan bolanya kemari?" ujar anak laki-laki berusia sekitar sepuluh tahun pada Bonnie yang asik berjongkok di sekitaran rumput.

Bonnie yang merasa dipanggil akhirnya menoleh untuk melihat anak laki-laki yang kira-kira berusia 10 tahun menyuruhnya memberikan bola tadi.

Bonnie mengambil bola itu,"Kakak mau bola ni?"

"Um... bisakah kau tendangkan bolanya kemari?" pintanya.

Bonnie mengangguk, kemudian menendang bola ke arah anak laki-laki tadi.

"Hei mau ikut kakak bermain?" Tawarnya setelah mendapat bola.

"Wah Bonbon boleh ikut belmain?"

"Tentu, kakak sedang bermain sendirian. Ngomong-ngomong nama kakak Eric, siapa namamu?"

"Bonnie tapi kakak panggil caja Bonbon. Calam kenal yahh..."

"Salam kenal Bonbon ayo main bola!"

"Let gooo!" Bonnie pun berlari mengikuti Eric.

Keduannya pun akhirnya main bola, para bodyguard yang melihat tuan mudanya main bola dengan orang asing seketika ingin menghampiri mahluk bulat itu  namun mereka urungkan saat mengingat kata-kata tuan muda kecil mereka tadi sebelum memasuki taman. 'Uncle cembunyi di balik pohon caja dan awaci Bonbon dali jauh yah. Jangan kelual cebelum Bonbon culuh nanti Bonbon nangic loh..."

BONNIEWhere stories live. Discover now