chapter 1

142 40 3
                                    

happy reading📌

seseorang dari arah kejauhan sedang menatap lurus ke depan ditemani malam yang dingin. angin berhembus dengan kencang tapi tidak ada sedikitpun pergerakan dari orang tersebut ataupun beranjak dari sana sedikitpun.

dengan pakaian serba hitam tudung hoodie menutup sebagian mukanya beserta tangan yang dimasukkan kedalam saku celana yang berlapis sarung tangan.

apa yang dia pikirkan tidak ada yang tahu atau mungkin dia sendiripun tidak tahu apa yang dipikirkannya.

"aku merindukanmu"lirihnya
ucapannya sangat pelan nyaris tak terdengar mungkin dia saja yang bisa mendengarnya.ucapannya seolah rapuh dan lemah seolah ia satu-satunya orang dimuka bumi ini.

terlalu rumit terlalu berkelit, sampai akhirnya malam berlalu terus berlalu hingga pada akhirnya orang tersebut beranjak dari sana berlalu dari sana dengan pikiran yang tetap sama seperti malam sebelumnya, kosong dan rumit.

seperti malam-malam sebelumnya terus seperti itu yang pada akhirnya akan terus berakhir sama, tidak ada perubahan.

walau dia terus balik ketempat ini berusaha melupakan kejadian itu tetapi seolah tersimpan rapih memori itu seperti kaset rusak yang terus berulang ulang didalam ingatannya, seolah sudah punya tempat tersendiri di otak itu dan seolah tidak bisa hilang dalam ingatannya.

dan tempat itulah awal, awal dari segalanya awal mula kehancurannya pun tiba yang akan terus menjadi bayang - bayangnya.

⛓️🗝️⛓️

disisi lain tepatnya disebuah ruangan khusus seseorang sedang memperhatikan sebuah layar yang menampilkan seseorang yang sedang berjalan sendirian yang perginya pun tidak ada yang tau. tidak ada arah dan tidak ada tujuan.

seseorang yang lain yang berada diruang tersebut juga tiba-tiba berucap tegas. "tuan seperti malam-malam sebelumnya dia kembali ketempat itu dan seperti itu."

orang tersebut yang diajak bicara hanya meliriknya sekilas lalu menatap layar tersebut kembali.

"ya teruslah seperti itu terus sampai akhirnya dia sendiri yang menginginkan kematian."ujarnya dingin.

lalu kemudian ia tertawa lirih tawa yang benar-benar sarat akan makna tawa yang benar-benar mengerikan apabila didengar dan tawa yang membuat orang yang mendengarnya ketakutan.

kemudian ia bangkit berdiri berlalu dari ruangan tersebut dan diikuti oleh yang lainnya yang berada di ruangan tersebut.

saat ia keluar dari ruangan tersebut ia merubah raut wajahnya, raut yang benar-benar membuat orang tercengang pada saat tadi berada di ruangan dan yang berada diluar ruangan sekarang, raut yang sangat kentara berbeda sekali.

apalagi pada saat ia menuju ruang makan bertemu istrinya lalu ia tersenyum lembut kepada istrinya itu dan merangkul istrinya dengan pelan dan sangat hati-hati kearah meja makan untuk melakukan hal seperti biasanya yaitu makan malam seolah yang tadi hanya angin lalu.

"hai sayang gimana makanannya sudah siap?"ucapnya penuh kelembutan dan kasih sayang yang dilakukan oleh suami kepada seorang istrinya, ucapan yang sangat ramah, lembut, pelan dan kasih sayang. serta jangan lupakan senyumannya yang tidak kalah manis dari ucapannya.

istrinya tersebut lalu menatap suaminya."ya aku sudah menyiapkannya, sekarang ayo kita makan malam." ucapnya lembut serta senyumannya yang manis.

⛓️🗝️⛓️

sesampainya orang tersebut dirumah seperti sebelumnya selalu sama rumah tersebut akan selalu ramai, ramai akan pertengkaran orang tuanya.

" berhenti kamu mas, kamu gila hah? terus-terusan selingkuh aku cape. kalau seperti ini terus kita cerai." ucap seorang wanita tegas.

lalu kemudian seorang pria menyahut." berisik kamu! cerai, cerai saya cape mau istirahat.!" ujarnya marah lalu mendorong istrinya itu dan berlalu menaiki tangga.

orang tersebut yang melihat ibunya diperlukan seperti itu menghampirinya."mah? mamah gapapa? biar aku bantu mamah berdiri ya?." ujar orang tersebut dengan lembut sambil membantu mamahnya berdiri.

"mamah gapapa, kamu baru pulang? abis kemana aja? kamu belum makankan? biar mamah buatin makan malam ya?" ujar mamahnya sambil mencoba meyakinkan bahwa yang terjadi tadi bukan apa-apa.

lalu orang tersebut menyahut." aku habis cari anginmah aku bosan jadi keluar rumah, gapapa aku mau istirahat aja. mending aku anterin mamah kekamar aja ya? pasti mamah berantem lagi sama papah"

"yaudah kalau gitu mamah gak maksa kamu, mamah minta maaf ya!?" ujar mamahnya dengan pelan sambil kepalanya menunduk.

lalu ia kemudian mengangkat kepala mamahnya dengan pelan dengan kedua tangannya disisi kepala." hey mah, gak perlu minta maaf mamah gak salah ko, yu aku anterin mamah kekamar." ujarnya meyakinkan.

ia kemudian menuntun mamahnya kekamar setelah mengantarkan mamahnya kemar ia kemudian keluar setelah menutup pintu kamarnya kemudian ia bersandar dipintu.

ia memejamkan matanya sejenak hari ini rasanya benar-benar lelah sangat lelah bahkan rasanya sangat tersiksa batinnya.

"cukup sudah cukup tuhan apa aku harus terus seperti ini satu-satunya yang ku punya hanya ibuku."lirihnya memohon.

karena setelah melihat pertengkaran orangtuanya tadi ia benar-benar cape harus terus menyaksikan pertengkaran kedua orangtuanya setiap hari. dan satu-satunya harapan yang ia punya, orang yang ia punya sekarang adalah ibunya. ia tidak mau kehilangan ibunya nanti apabila benar kedua orangtuanya cerai.

rasanya kepalanya ingin pecah sekarang masalah terus datang satu persatu yang malahan satupun belum ia selesaikan lalu kemudian.

brakk

semuanya jadi gelap.

thanks yang udah mau baca.📌

jgn lupa vote,komen dan follow 📌

ANGKARAWhere stories live. Discover now