chapter 3

60 40 0
                                    

happy reading 📌

Nata Dhelion: gue berhasil nemuin orang yang kita cari-cari.

melihat pesan yang dikirimkan nata ia langsung beranjak dari duduknya untuk segera menemui nata ia ingin memastikan apakah benar informasi tersebut.

mendengar suara bangku ditarik membuat guru yang mengajar menoleh ke arah kara."mau kemana kamu?" tegur guru yang mengajar.

benar tadi saat kara mengecek handphonenya guru yang mengajar dikelas kara sudah masuk, membuat kara tidak sadar bahwa ternyata guru yang mengajar dikelasnya sudah berada dikelas.

kara yang mendapatkan teguran itu langsung melihat ke arah depan asal suara tersebut. ternyata gurunya sudah masuk kelas, membuat ia urung untuk pergi dan akhirnya ia duduk kembali.

" tidak kemana-mana pak, tidak jadi".balas kara.

"oh Baguslah diam lalu dengarkan bapak menjelaskan jangan sampai ada yang berisik!" tegas guru lelaki tersebut.

selama pembelajaran kara hanya mendengarkan sembari merebahkan kepalanya ke meja dan memejamkan matanya.

beberapa menit kemudian

kringg kringg

"pembelajaran hari ini cukup sampai disini jangan lupa kerjakan tugas yang tadi bapak kasih, terimakasih permisi."

guru yang mengajar lalu keluar dari kelas. setelah melihat guru tersebut sudah keluar kemudian kelaspun jadi ricuh ada yang tetap dikelas, ada yang kekantin dan ada pula yang ke perpustakaan.

lelaki tadi yang mengganggu kara menghampiri kembali kara ke mejanya, lelaki tersebut menjambak rambut kara membuat kara mendongakkan kepalanya kearah lelaki itu.

"bangun Lo tidur Mulu kerjaannya nanti pulang sekolah Lo kerjain pr gue dengar itu." ujar zerius.

lelaki yang suka memerintah kara adalah Zerius Franco

lelaki yang terkenal suka membully, berantem, melawan guru tetapi tidak ada yang berani melawannya, pintar akan tetapi ia suka menyuruh kara untuk mengerjakan tugasnya entahlah ia dirumah melakukan apa saja sampai tugas pun ia suruh angkara mengerjakannya.

kara hanya menatapnya datar didalam dirinya sebenarnya ia tidak takut sama sekali tapi ia terlalu malas memperpanjang masalah jadi ia hanya menuruti perintah Zeri membuat ia seolah-olah takut menghadapi Zeri.

"jawab jangan diem aja!"

"hm gue kerjain." jawab kara singkat.

"bagus kalau gitu nanti gue kasih bukunya." Zeri berlalu dari hadapan kara lalu keluar kelas.

                           ⛓️🗝️⛓️

bugh bugh jleb

suara pukulan dan tusukan terdengar disebuah ruangan gelap akan penerangan yang hanya mengandalkan lilin disudut ruangan.

seorang lelaki terkulai lemas dengan bersimbah darah seolah tidak berdaya atau mungkin sudah mati.

"kerja bagus! kamu bereskan dia, saya tidak suka penghianat. itu akibatnya." sambil tersenyum smirk.

berlalu dari sana menyusuri lorong gelap itu kemudian tibalah disebuah ruangan yang penuh dengan pajangan dimana disana terdapat Poto orang-orang yang harus ia uruskan ataupun singkirkan.

"saya akan bayar perbuatan kalian terhadap mereka yang sudah berbuat jahat!" tegasnya sembari menatap Poto dengan wajah berbeda-beda disana.

"hahaha" tawanya rendah mengerikan.

di tempat lain lebih tepatnya disekolah kara sedang menenteng tasnya keluar dari kelas karena saatnya pulang.

"tunggu!"

saat menoleh ternyata itu Zeri yang menghampirinya sembari membawa buku. sepertinya ucapannya itu tidak main-main untuk menyuruhnya mengerjakan tugas sekolah.

"nih nanti besok gue ambil." ucapnya melempar buku itu ke kara lalu berlalu dari hadapannya pergi.

dengan sigap kara menerima lalu ia hanya menatap kepergian Zeri datar. dan ia meneruskan langkahnya yang sempat tertunda ia harus cepat-cepat pergi menemui nata.

sesampainya ditempat tujuan ia turun dari motornya menatap gedung terbengkalai ini. ya tadi sebelum kesini ia mengajak nata untuk bertemu dan nata menyetujuinya lalu mengirim lokasi ke kara dan sampailah ia di gedung terbengkalai ini

apa benar nata mengajaknya ketempat ini. ia tidak peduli yang terpenting apa benar informasi itu. ia ingin cepat-cepat tahu dari mana nata mengetahuinya.

saat memasuki gedung ini banyak debu membuat ia sedikit terbatuk-batuk ia harus cepat-cepat masuk. ia sudah mengirim pesan kepada nata dan nata membalasnya menyuruh dirinya masuk saja.

"mana dia." gumam kara pelan

saat semakin dalam masuk gedung ini ternyata tidak seperti yang berada diluar tadi justru berbanding terbalik dengan yang diluar. didalam sangat bersih seolah tempat ini suka dihuni.

akhirnya ia menemukan nata tapi sepertinya nata tidak sendirian ia sedang bersama teman-temannya lalu kenapa ia malah mengajaknya kesini padahal kan ia meminta untuk ketemuan berdua bukan bersama teman-temannya nata itu.

"eh kar udah datang Lo? sini duduk dulu."reflek ia bilang seperti itu karena ia tidak sadar kara sudah sampai ditempatnya.

"gak usah cepet Lo ngomong tapi gak disini." kara mengkode lewat mata untuk pergi dari sini.

tapi bukannya langsung menuruti perintahnya nata malah menariknya untuk duduk disofa.

"buru-buru banget santai, kalau soal dia aja Lo gercep."

"mau minum gak? tapi cuman ada soda si gapapakan?." sambil menyodorkan minuman bersoda.

kara hanya menatapnya tanpa berniat mengambilnya ia ingin cepat-cepat mendapat informasi ini kemudian pergi tapi sepertinya tidak semudah itu.

"oh gak mau ya? tapi gue maksa."

"cepet minum!." gertak nata

ia sudah berbaik hati memberi minum lalu membukakannya tapi malah tidak diminum menurutnya itu tidak menghargainya sama sekali.

akhirnya kara mengambil dan meminumnya. kemudian ia kembali menunggu Jawaban nata.

"gimana?" tekan kara.

"hahaha kara kara segitu berharganya ya dia Dimata Lo? sampai Lo dapat informasi mengenai diapun langsung cepat-cepat kesini?" ujarnya beserta diiringi tawa remeh.

kara yang melihat itupun emosi ia meraih kerah hoodie nata."Lo jangan main-main sama gue kalau Lo cuman main-main gue cabut."

saat ia beranjak pergi ia merasa badannya tidak enak, ia merasa kepanasan ada apa dengan dirinya sepertinya ia tidak makan yang aneh-aneh kenapa reaksi tubuhnya seperti ini.

"kenapa? kepanasan ya?"ujar remeh nata.

"lagi dan lagi Lo mudah banget gue tipu." remeh nata.

ia kemudian mengkode temannya untuk membawa nata ke sebuah kamar. ia akhirnya bisa mengerjai kara.

sesampainya dikamar ia dimasukkan ke kamar lalu dikunci dari luar." shh sial dia kayanya masukin sesuatu ke soda itu."

"gue ditipu lagi sama dia." ujarnya kepanasan berusaha untuk membuka pintu tapi percuma karena pintunya dikunci.

saat berbalik

degg

ia melihat seorang perempuan sedang tertidur dikamar atau bukan tidur tapi diberi obat tidur atau mungkin di bius?

terimakasih 📌

ANGKARAWhere stories live. Discover now