chapter 6

51 38 1
                                    

happy reading 📌

maaf kalau ada kesalahan kata nanti boleh dikoreksi soalnya baru belajar nulis.

dan jangan lupa vote dan komen karena itu juga sangat berguna mksih🔥📌

"kenapa ngelamun ayo!." merasa dirinya seakan di tubruk oleh sesuatu di bahunya, menoleh melihat siapa yang melakukannya ternyata kara yang kaget hampir saja Zeri tertabrak kalau ia tidak cepat-cepat menariknya minggir sampai ia menubruknya.

jadi tadi hayalannya bukan?

yang tadinya Zeri melamun jadi lamunannya menjadi buyar. ia kira itu nyata sungguhan terjadi ternyata itu cuman hayalannya semata dan ternyata dirinya sendiri yang malah hampir tertabrak.

dasar pengganggu kesenangan orang aja lagi enak-enak ngebayangin malah dibikin buyar.kesalnya dalam hati

mana dirinya sudah ditarik mengikuti langkah kara yang seperti buru-buru itu."sabar gausah tarik-tarik gue bisa jalan sendiri."

ia tarik tangannya dari genggaman kara kesal dan mendahului kara jalan tanpa tau arahnya kemana, melihatnya dari belakang ia hanya mengikuti langkah kaki Zeri.

memberhentikan langkahnya, ia bingung arahnya kemana otomatis kara yang dibelakang ikut memberhentikan langkah kakinya juga.

Zeri membalikkan badannya."kemana kita?" tanyanya sensi ia sebenarnya bingung tapi gengsi menunjukannya.

"bukannya Lo tau?."

"Y-ya gue gak taulah kan Lo yang tau tujuannya gue cuma ikutin Lo." gugupnya ia tidak tahu malah nanya kepada dirinya.

"oh."

selama perjalanan mereka hanya diam.

akhirnya mereka sampai ditempat yang dituju kara, saat memasukinya Zeri bingung tapi kebingungannya terjawab saat ia melihat tadi kara kan membawa bunga dan sekarang disini, mungkin ia akan berziarah kepada seseorang.

karena tempat yang mereka datangi adalah TPU.

berjalan menuju salah satu makam dan berjongkok dihadapannya sambil menyimpan bunga itu didepan batu nisannya.

Zeri hanya mengikuti apa yang dilakukan kara berjongkok disisi kara dan menatap batu nisan yang tertulis

Zelia Anastasya

siapa ya batinnya heran.

tidak taulah ia tidak mau memikirkan nya juga dan juga bukan urusannya.

kara menatap Zeri dan berkata "pergi."

"ngusir? berani?." menatapnya marah.

"pergi." katanya penuh penekanan

jadi untuk sementara ia akan mengalah tapi nanti liat aja. kemudian pergi meninggalkannya.

sepanjang jalan ia malah memikirkan siapa tadi? apa pacar, saudara, kakak atau adik? lalu ada hubungan apa dengannya? ia sedikit penasaran hanya sedikit, tdi ia bilang tidak akan memikirkannya tapi sekarang? plin-plan sekali Zeri ini.

setelah ia keluar dari area pemakaman ia memasukkan tangannya ke sakunya mengambil sesuatu dari sana dan mengeluarkan.

sebuah kertas usang?

ya tadi dirinya menemukan kertas yang terjatuh dari saku celana kara jadi ia mengambilnya tanpa sepengetahuan kara dan tidak memberitahunya ataupun memberikannya.

yang tertulis seperti ini:
"Je vais prendre soin de moi, oui, je t'aimerai toujours"

ANGKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang