Chapter 5

62 44 12
                                    

happy reading 📌

maaf telat up yaa, terimakasih yang sudah menunggu cerita inii🥰

"jangan gila Lo, turun sekarang!." tekan Zeri kesal sambil menarik kasar lengan angkara.

benar orang yang hampir dia kira bunuh diri adalah angkara cowok sinting yang lebih milih bunuh diri dari pada hidup lebih lama, ia kira cowok itu kuat tapi nyatanya salah, dia sangat lemah dan ia kira tadi bukan angkara taunya tuh cowok.

tapi ada baiknya juga jadi dia gausah cari-cari tuh cowok kemana-mana karena sudah ketemu disini dasar nyusahin aja.

cih nyusahin, lemah lagi.decih Zeri dalam hati.

tapi ternyata dugaannya juga salah yang nyatanya..

"Lo gila?" heran kara

"gue cuman mau nyari sesuatu tadi, kaya ada yang jatuh makanya gue naik ke ini." tunjuk dia ke arah yang tadi disebutnya.

"oh gue kira ngapain."malunya.

"yaudah si jangan kegeeran gue cuman gak mau lihat orang bunuh diri didepan mata gue." bela Zeri sambil mendorong pundak kara santai yang mengakibatkan kara sedikit terhuyung kebelakang kaget.

kara hanya menatap Zeri dingin.

setelah itu membuat situasi canggung tapi kemudian setelahnya Zeri langsung menjambak rambut kara karena teringat sesuatu."mana tugas gue awas aja kalau Lo belum kerjain.".ancam Zeri.

"dirumah."jawabnya

"ambil sana cepetan gue gak mau tau." sambil melepas jambakannya di rambut kara.

"ambil sendiri dirumah gue, gue gabisa." ia bukannya mencari alasan cuma dia ada janji sama seseorang.

"gausah banyak alesan ambil cepetan dan sekarang Lo udah berani bantah gue?" geram Zeri.

bukannya menjawab ia langsung menuju motornya yang terparkir tidak jauh dari sana, menaikkan motornya baru dia akan memakai helmnya, kuncinya sudah diambil sama seseorang membuat dia urung memakai helmnya.

siapa lagi kalau bukan si Zeri tukang biang onar tukang rusuh dan segala macemnya.

"tunggu sebentar."

kara hanya diam membisu sambil menatap zeri sedari tadi sambil memperhatikan kegiatan Zeri yang terlihat seperti menelpon seseorang sembari menjauh darinya sedikit.

entah apa yang dia bicarakan ditelpon karena menurutnya tidak terlalu penting jadi dia tidak terlalu peduli, walau sedikit penasaran hanya sedikit ya.

"halo."

"ambil motor gue."

terdengar suara diseberang sana menjawab setelah itu teleponnya mati.

lalu Zeri menghampiri kara kembali setelah dia mengambil helmnya yang ada dimotornya.

"ayo gue ikut Lo, gue gamau ambil sendiri." ujarnya sebal

"ga bisa ada urusan."

"yaudah gue ikut baru setelah itu gue ambil bukunya dirumah bareng Lo."tekannya.

kara tidak menjawab hanya memakai helmnya kembali lalu merebut kunci yang ada di tangan kara.

"biasa aja kali." sinis Zeri.

lagi dan lagi ia tidak menjawab setelah melihat Zeri naik dibelakang dan sudah siap, ia langsung menyalakan motornya melaju dengan kecepatan tinggi kearah yang tidak kita saja tidak tahu.

                                ⛓️🗝️⛓️

dipertengahan jalan kara memberhentikan motornya lalu membuka helm dan turun dari motor ia melihat Zeri masih diatas motornya ia menatap tempat tujuan kara dengan pandangan bingung.

ANGKARAWhere stories live. Discover now