3. Pulang

8.1K 626 14
                                    


10 tahun yang lalu.

Hanum, sosok perempuan berhati
malaikat dengan sikap lemah lembut dan penyayang nya itu mampu membuat Sagara sangat mencintai Hanum. Mereka menikah saat keduanya sama-sama saling mencintai dan menyayangi, namun pernikahan mereka tidak direstui oleh kedua orang tua Hanum sehingga Sagara melakukan berbagai cara agar orang tua Hanum merestui hubungan mereka tapi sayangnya orang tua Hanum sangat membenci Sagara karena dahulu nya orang tua Sagara adalah musuh bisnis dari kakeknya Hanum.

Nenek nya Hanum meninggal karena ayahnya Sagara, yaitu dengan keji membunuh neneknya karena kalah saing bisnis.

Karena itulah pernikahan mereka tidak direstui, tapi bukan Sagara namanya jika tidak nekat. Sagara membawa Hanum paksa dan menikahinya, dari pernikahan mereka lahir anak pertamanya yaitu Erga Damian Alendra, lalu setelah 1 tahun kemudian Hanum melahirkan anak kembar yaitu Raga Arseno Alendra dan Raka Arviendra Alendra, terakhir sibungsu Alkan Alendra.

Awalnya keluarga mereka adalah keluarga yang harmonis, hangat penuh kelembutan dan kasih sayang. Sagara mensyukuri keadaannya saat itu, ia merasa orang yang paling bahagia didunia karena karena memiliki istri yang sangat cantik dan anak yang tampan dan manis.

Pada hari Minggu yang cerah saat itu, Sagara mengajak kelurganya berlibur kepantai dan mereka tinggal di villa disana.

"Wahhh, pemandangannya bagus banget bang. Kayaknya Aka gak mau pulang mau tinggal disini aja." Saat itu Raka kecil yang masih berumur 6 tahun sangat hiperaktif dia sangat senang melihat pemandangan dari dalam mobil.

"Lah, emangnya kamu gak mau sekolah dek. Kan kalo tinggal disini nanti jauh ke sekolah." Erga mengelus lembut rambut Raka.

"Biarin aja bang, turunin aja kalo bisa dijalanan kan dia suka nyanyi tuh, nanti bisa lah dia jadi pengamen, ya gak. Dek?" Raga kecil saat itu sering   menjahili Raka membuat Raka menangis menjadi hobi nya saat itu karena dia bisa melihat wajah lucu Raka saat menangis.

" Mamah bang Aga jahat! Aka gak suka, mamah marahin bang Aga tuh nanti bang Aga lelepin aja ke laut."

"Heh Adek ngomongnya, Aga juga jangan jahilin adek nya terus dong, nanti kalo Raka nangis mamah gak tanggung jawab, deh."

Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil, dengan Sagara yang mengendarai.

"Tapi mamah kan kata Aka dia gak mau pulang, jadi kita turunin aja disini." Raga cekikikan melihat Raka yang cemberut.

"Kalian ini berantem terus, mau semuanya aja ayah turunin disini." Disela-sela menyetir Sagara melirik kebelakang.

"Engak-enggak, mereka ajaa tuh. Abang jangan kan yang berantem mereka bukan Abang." Erga menggeleng ribut, kok jadi dia yang kena.

Hanum tersenyum lembut, "udah dong ganteng nya mamah jangan berantem terus nanti. Adek nya bangun, nih." Alkan yang berumur 4 tahun sedang tertidur pulas di pangkuan Hanum.

"Ya udah Aga minta maaf gak lagi jailin adek, "

"Iyaa Aka maafin tapi nanti janji beliin Aka ice krim yaa, bang Aga." Raka memberikan jari kelingkingnya.

Raga menyambut dengan senang hati, "iyaa pasti, nanti Aga beliin pake uang Ayah."

Sagara tersentak kecil anak nya lucu sekali kalo berbicara, dia tertawa "iya deh iya nanti semuanya ayah beliin ice krim."

"Horeeee pesta ice krim!" Si kecil Raka bertepuk tangan dengan riang, hingga Hanum tak kuat mencubit pipi gembulnya itu.

"Awww!! Sakit mamah."

Semuanya tertawa melihat ekspresi Raka, "hahaha, siapa suruh kamu terlalu lucu, dek" ayah terkekeh melihat keluarga nya saling bercanda dan tertawa.

Saat itu lah dimana keluarga Sagara berlibur dengan bahagia dan penuh canda tawa, Sagara sangat mencintai istri dan anak-anaknya, walaupun pada awalnya setelah kelahiran Erga, dia menginginkan anak perempuan tetapi yang lahir malah laki laki lagi, tapi Sagara tidak kecewa malahan dia sangat bahagia dikaruniai dua anak kembar dan setelahnya lahirlah sibungsu, lengkap sudah kebahagianya ini.

Transmigrasi                                                  Raka AndreafaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon