Selamat membacaMaaf banyak typo
-
-
-
Langkah kaki Gracio terhenti ketika akan menaiki anak tangga menuju ke kamarnya di lantai atas. Keynal tiba-tiba saja memanggil dirinya, terpaksa Gracio harus kembali menghampiri Keynal yang tengah duduk bersama dengan Veranda di ruang keluarga.
"Kamu malam ini sibuk?" Tanya Keynal yang masih lengkap dengan pakaian formalnya. Ia dan Gracio sama-sama baru saja pulang dari kantor.
"Engga, Cio keluar kalo libur aja. Emang kenapa?" Tanya balik Gracio.
Keynal mengangguk paham. "Nanti malem papa mau ajak kamu untuk makan malam di luar, udah lama juga kan kita gak keluar bertiga."
"Aduh pah Cio lagi mal—"
"Sama keluarga Tante Melody juga sayang, mau kan?" Sahut Veranda memotong ucapan Gracio. Ia tahu jika anaknya itu akan menjawab dengan penuh banyak alasan jika malas untuk keluar.
"Oke, Cio ikut." Balas Gracio penuh semangat.
Veranda dan Keynal saling pandang satu sama lain. Ternyata bertemu dengan Shani membuat Gracio banyak berubah menjadi lebih baik lagi.
Sebenarnya tujuan mereka berdua bukanlah hanya untuk sekedar makan malam bersama saja tetapi ada hal penting yang akan mereka bicarakan.
"Ya udah kamu siap-siap gih." Titah Keynal yang langsung di angguki oleh Gracio.
Tanpa kata apapun ia langsung bergegas menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Ia sudah memutuskan untuk terus mengejar Shani sekalipun Shani sudah memiliki kekasih.
"Satu langkah semakin dekat Shani." Ucap Gracio sembari melihat dirinya di pantulan cermin kamarnya.
Di kediaman Atmaja seorang pria duduk di sofa ruang keluarga menunggu kehadiran Shani. Pria itu di temani dengan secangkir kopi di atas meja.
"Assalamualaikum..." Ucap Shani kala memasuki rumahnya.
Ia langsung berjalan masuk kedalam. Shani mengerutkan keningnya kala melihat seorang pria yang tengah duduk di sofa dengan membelakangi dirinya.
"Maaf siapa ya?" Tanya Shani membuat pria tersebut tersenyum.
Pria itu kemudian berdiri dari duduknya lalu membalikkan tubuhnya menghadap Shani. Melihat pria yang sangat ia rindukan itu Shani langsung menubrukkan tubuhnya memeluk pria itu.
"Papa kok gak bilang mau pulang." Lirih Shani yang sudah rindu dengan kehadiran Dyo yang sudah hampir satu bulan tidak bertemu dengannya.
"Kan biar surprise." Balas Dyo tersenyum memeluk putrinya.
"Mama tau papa pulang hari ini?" Dyo mengangguk. "Gita?" Pria itu kembali menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Shani.
Shani langsung melepaskan pelukannya dari sang papa, menatap Dyo dengan wajah kesalnya. Meskipun di luar dewasa tetapi jika dengan Dyo Shani bisa menunjukkan sikap kekanakannya.
"Jangan ngambek gitu dong. Ntar malem kita makan di luar ya." Bujuk Dyo seraya mengusap lembut puncak kepala Shani.
"Kenapa gak makan di rumah aja pah, emang papa gak capek?"
Dyo menggelengkan kepalanya. "Kan kita jarang makan di luar, mau ya." Pinta Dyo dengan tatapan penuh harap.
Shani mengangguk kemudian kembali memeluk Dyo, menyalurkan rasa rindunya pada sang papa. Sementara Dyo, ia tersenyum menang kala bisa mengajak Shani untuk makan malam di luar. Ia dan Keynal sudah berencana untuk membuat Shani dan Gracio semakin dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Everything [END]
Teen FictionMencintaimu adalah sebuah keindahan Dan memilikimu adalah suatu keharusan.