Selamat membaca
Maaf banyak typo
-
-
-
"Paket!!"
"Paket!!"
"Pakett...!!"
Pagi ini, di depan kediaman keluarga Atmaja sudah banyak driver ojek yang datang dengan membawa beberapa pesanan. Tujuan mereka sama, ingin memberikan pesanan itu pada Shani.
"Adek ada paket itu!!" Pekik Shani yang berada di dalam kamar mandi.
Gita yang masih tertidur itupun langsung membuka matanya mendengar teriakan dari kakaknya itu. Padahal ia masih sangat mengantuk karena menonton film kesukaannya hingga larut malam, tapi karena perintah tuan putri Shani, ia harus bangun dan mengambil paket yang datang.
"Paket!!!"
Gita menghela napasnya kasar, tidak bisakah driver tersebut menunggu sebentar. Ia masih dalam perjalanan menuju luar!
Beberapa saat kemudian, Gita keluar dari dalam rumah menuju gerbang rumah mereka. Gadis itu bahkan masih menggunakan piyama saja dan belum juga mencuci mukanya, namun wajahnya masih terlihat sangat cantik.
"Ada apa sih pak ribut-ribut?" Tanya Gita pada satpam yang menjaga rumahnya itu.
"I-itu non, banyak driver ojek di depan mau kirim paket." Balas satpam tidak enak.
"Ya kenapa gak bapak ambilin aja, biar cepet selesai kan. Udah bukain cepet!" Perintah Gita dengan kesal.
Niatnya malam tadi ia ingin bangun siang karena sudah terbebas dari dunia perkuliahan itu, menikmati kasur Shani yang sangat nyaman untuknya. Namun semua itu harus gagal karena teriakan kakaknya itu, percayalah walaupun Gita suka menjahili Shani tetapi ia juga bisa merasakan takut pada wanita itu.
Setelah gerbang dibuka, para driver itupun segera menghampiri Gita. Membuat gadis itu sedikit memundurkan langkahnya dan hampir terjatuh.
"Wow, wow santai dong mas-mas, bapak-bapak. Ini ada apa ya kok banyak banget gini?" Tanya Gita heran.
"Kami ke sini mau kirim paket ini untuk mbak Shani, mbak. Mbak, mbak Shani bukan?" Tanya salah satu driver.
Gita membelalakkan matanya, ia langsung menoleh ke sana kemari melihat banyaknya driver ojek di depan rumahnya itu. Ia pikir hanya ada beberapa orang saja, ternyata mereka semua kini menepi di pinggir jalan agar tidak menghalangi pengguna jalan lainnya.
"Tunggu-tunggu, ini semua pesanan kakak saya?" Tanya Gita penuh heran.
"Punya mbak Shani mbak, kita juga cuma di suruh anterin aja ke alamat ini dan buat mbak Shani." Balas driver lainnya.
Gita menggaruk keningnya heran, pesanan ini semua Shani yang memesan atau ada orang lain yang mengirimkannya?
Ia perlahan mendekat pada salah satu driver yang membawa sebuah buket bunga mawar besar. Matanya memicing membaca kertas kecil yang menempel pada buket tersebut.
"Oh dari kak Cio." Batin Gita. Ia tersenyum manis melihat usaha yang Gracio lakukan, pasti ini adalah sebuah permohonan maaf dari laki-laki itu karena malam tadi.
"Hem, bapak-bapak, mas-mas semuanya kalian masuk aja satu persatu terus susun di teras rumah, oke." Perintah Gita sedikit menggeser posisinya agar driver-driver tersebut bisa masuk satu persatu.
Semua driver mengangguk patuh kemudian mereka mulai berbaris untuk masuk ke dalam kediaman Atmaja dengan membawa semua pesanan, ada buket bunga, boneka, makanan bahkan benda-benda unik lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Everything [END]
Teen FictionMencintaimu adalah sebuah keindahan Dan memilikimu adalah suatu keharusan.