Selamat membaca
Maaf banyak typo
-
-
-
"Gita, kamu kemana?" Tanya Shani heran dengan penampilan Gita yang sudah rapi malam ini.
Gadis itu memakai celana jeans berwarna biru dengan baju lengan pendek senada dengan celana yang ia kenakan. Tidak lupa ia juga membawa kardigan, mewanti-wanti suhu udara malam ini.
Melody dan Dyo yang juga berada di ruang keluarga bersama dengan Shani itupun ikut menoleh ke arah Gita yang berada di depan tangga dan baru saja turun dari kamarnya itu.
Gadis cantik itu berjalan dengan santai menghampiri keluarganya yang sedang menonton televisi tersebut.
"Mau keluar kak sebentar, mama sama papa juga tau kok. Ya kan mah, pah." Balas Gita menoleh pada kedua orangtuanya itu.
Shani langsung menatap meminta jawaban pada Melody dan Dyo, kedua orangtua itupun menganggukkan kepalanya mengiyakan apa yang Gita katakan. Memang sepulang kuliah Gita sudah meminta izin mereka untuk pergi keluar malam ini dan tentu saja Melody dan Dyo menyetujuinya.
"Gapapa lah kak, sekali-sekali kan Gita keluar." Sahut Melody tersenyum.
Shani langsung menatap penuh selidik sang adik, sebagai kakak ia harus tahu bagaimana pergaulan Gita, dengan siapa Gita akan pergi dan bahkan melakukan kegiatan apa adiknya itu, ia harus tahu.
"Terus mau keluar sama siapa? Kemana? Pulang jam berapa? naik apa dek?" Tanya Shani beruntun. Pasalnya adiknya itu jarang sekali keluar rumah jika tidak ada urusan yang penting, dan sekarang mendengar Gita ingin keluar tanpa sepengetahuannya membuat Shani mengeluarkan sifat protektifnya, apalagi Gita pernah mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari preman waktu itu.
"Kepo banget sih kak, orang keluar sama kak Cio kok." Balas Gita dengan santai.
"Hah? Sama Cio?" Tanya Shani terkejut. Gita mengangguk-anggukan kepalanya. "Iya, bentar lagi kak Cio dateng."
Ting tong
Sungguh suatu kebetulan sekali, pria yang akan mengajak Gita keluar malam ini pun sudah sampai di depan rumah mereka. Mendengar bel rumah berbunyi Shani langsung menegakkan duduknya, kemudian mulai menoleh ke arah Melody untuk membantunya berdiri.
Sementara Gita, gadis itu dengan cepat melangkahkan kakinya, membukakan pintu untuk tamunya itu.
"Hai Gits, udah siap?" Tanya Gracio tersenyum saat melihat Gita berdiri di depan pintu.
"Udah kok kak, kakak mau izin sama mama papa dulu?" Ucap Gita balik bertanya.
"Bo—"
"Kamu ngapain ajak Gita keluar?"
Belum juga Gracio menjawab pertanyaan Gita, ia sudah mendapatkan pertanyaan dari Shani yang baru saja datang bersama dengan Melody dan Dyo.
"Malam om, malam Tante." Bukannya menjawab pertanyaan Shani, Gracio justru langsung menyapa dan menyalami orangtua dari bidadarinya itu.
Hal itu tentu saja membuat Shani merasa kesal, ia lalu menatap sinis pada Gracio yang kini sengaja menatap dirinya dengan ekspresi menggodanya.
"Cio aku nanya ya sama kamu, kamu ngapain ajak Gita keluar malem-malem gini? Terus kalian mau kemana? Kamu gak usah macem-macem ya sama adik aku!" Ketus Shani mengintimidasi.
Diam-diam Melody, Dyo dan Gita tersenyum mendengar pertanyaan Shani yang sangat ketus itu pada Gracio. Ada dua kemungkinan yang terjadi pada wanita itu saat ini, yang pertama karena khawatir pada Gita atau yang kedua karena ia cemburu Gracio mengajak Gita?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Everything [END]
Teen FictionMencintaimu adalah sebuah keindahan Dan memilikimu adalah suatu keharusan.