12

915 82 3
                                    

Jangan lupa vote ya
Happy Reading

----____----

"Apa kamu tahu alasan saya memanggilmu Stella..?" Ucap Bu siska

"Saya tidak tahu Bu..saya rasa saya tidak melakukan kesalahan" jawab Stella percaya diri bahwa ia tidak melakukan yang melanggar peraturan sekolah kan?

Bu Siska selaku Guru BK di SMIK hanya menatap datar Stella didepannya kemudian melirik sofa samping dimana kepala sekolah ikut mengawasi acara konseling Stella

Hendra menatap tajam Stella karena menurutnya ia telah mengganggu ketenangan putrinya namun ia harus memberikan alasan khusus untuk memberikan sanksi kepada Stella

Dengan bersedekap dada Hendra menatap stella kemudian Bu Siska dengan anggukan

Seolah mengerti Bu Siska bicara dengan Stella

"Kamu tahu tindakan bullying di sekolah ini sangat dilarang keras?" Kata Bu Siska dengan penuh penekanan

"Iya saya tahu Bu.." belum selesai menjawab Bu Siska menyela perkataan stella

"Kalo kamu tahu kenapa kamu melakukan bullying pada 2 siswi kemarin tak hanya itu kamu juga melakukan kekerasan mental dengan memfitnah Silvi dan diva!!" Hardik Bu Siska

Stella menatap bingung serta syok dengan perkataan Bu Siska ia mengingat kejadian kemarin dan langsung ingat mengenai perdebatannga dengan Silvi dan kelompoknya kemarin pagi

"Tapi Bu mereka duluan yang menjelekkan saya.....

Saya hanya membela diri ...bagaimana bisa itu dikatakan bullying " jelas Stella dengan membela dirinya

Jelas jelas ia merasa tidak terima dengan perlakuan guru BK dihadapannya

"Apa kamu tahu ...Silvi yang kamu fitnah itu merupakan anak dari pak Hendra kepala sekolah ini...!!!"

"Ohh apa karena dia anak kepala sekolah jadi mendapatkan perlakuan berbeda!!!

Itu namanya tidak adil Bu saya sama sama membayar uang SPP kenapa hanya saya yang dihukum seharusnya Silvi juga dihukum dong!!! ..ap.."

"CUKUP!!! Bu Siska tolong segera ditindaklanjuti anak ini" sela Hendra ketika mendengar banyak ucapan Stella yang membuat dirinya merasa tersindir dan marah

"Pak gak bisa gitu dong...." Ucap tak terima stella

"Dasar anak gak tau sopan santun" ucap Hendra meninggalkan ruangan BK

Stella mematung dengan ucapan pak Hendra lalu menatap Bu Siska di hadapannya

"Bu saya tidak salah disini Bu..."pinta Stella kepada Bu Siska

Guru BK tersebut menghela nafas kemudian duduk di tempatnya

"Stella ini sudah keputusan mutlak karena kamu melanggar peraturan utama di SMIK yaitu tidak diperbolehkan adanya bullying baik dari segi fisik maupun psikis kami terpaksa mengeluarkan mu" putus Bu Siska menatap Stella

"Bu jika memang saya salah kenapa hanya saya yang dihukumm...

Apa begitu parah hingga saya harus dikeluarkan dari sekolah

Bu saya mohon beri kesempatan saya lagi, saya gak akan lakuin itu lagi saya mohon .." pinta Stella memohon ia membuang harga dirinya karena ia tidak boleh putus sekolah dari sini

Stella tau buangan dari SMIK akan sulit di sekolah manapun apalagi ia merasa tidak melakukan kesalahan

Sementara itu di jendela depan ruang BK telah berdiri Silvi dan teman temannya termasuk diva

"Hahaha ...Hmm rasain Lo" smrik Silvi mendengar pembicaraan dari depan ruang BK

"Cabut" ucap Silvi kepada teman temannya meninggalkan area ruang BK

§

Bel istirahat telah berbunyi dari 15 menit yang lalu

Kelas X - Mipa 1 kini tengah sepi dan hanya dihuni inti dark sky dan Alvaro

"Bos gw dah laper nih... Kita lagi nungguin apa sih" keluh Aldo

"Duluan aja" perintah kenan kepada inti dark sky

"Beneran nih" balas Aldo sumringah

Kemudian ia menarik Roby menuju kantin "Dah ayok duluan aja "

"Tap..i" Roby belum menyelesaikan ucapannya sudah diseret oleh temannya aldo

"Lo gak liat sikon si bos lagi nungguin Stella" ketus roby ketika tengah berjalan menuju kantin

"Oh iya , btw tadi dia dipanggil guru BK kan tapi kok belum balik ya.." ucap cengengesan Aldo dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Nahh tu tau" jawab ketus roby

"Kalian duluan aja gw mau sama Kenan" Reza menghentikan langkahnya dan berbalik menuju kelas

"Oke" balas Aldo dan diangguki Roby dan alfan

Ketiganya pun berjalan ke arah kantin

§

Stella memasuki kelas dengan lunglai dia merasa lelah setelah berdebat cukup lama dengan guru BK

Dilihatnya kelas telah sepi namun masih ada Kenan Reza dan Alvaro yang menatap kedatangannya

Ia bingung kenapa mereka menatap nya begitu karena merasa lelah ia menghampiri mejanya yang disebelah Alvaro

Namun sebelum ia duduk tangannya digenggam oleh kenan

"Ada apa" tanya kenan

"Hah" karena masih agak blank Stella masih belum nyambung dengan perkataan Kenan

"Kenapa Lo tadi dipanggil ke BK" jelasnya

Alvaro menatap kedua sejoli itu disampingnya sebenarnya ia juga merasa penasaran dengan apa yang dialami Stella jadi ia akan menyimak terlebih dahulu jawaban dari Stella

Tak berbeda jauh dari Alvaro, Reza juga sedikit penasaran dengan apa yang dialami teman sekelasnya yahhh Reza menganggap Stella hanya sebagai teman sekelas dan itu tak lebih

"Hanya masalah kecil kok... Gak perlu khawatir"ucap Stella dengan sedikit tersenyum karena ia sedikit bingung kenapa Kenan tiba tiba menanyainya

"Gw gak khawatir" ucap kenan glagapan kemudian melepas pergelangan tangan Stella dan menuju luar kelas

Stella menatap punggung Kenan yang menjauh dengan tatapan bingung kemudian ia menatap Reza yang tadi di belakang Kenan namun Reza meninggalkannya dan berlalu menghampiri Kenan

"Kayak de Javu deh" gumam Stella Karena merasa ditinggalkan lagi

"Eh Alva Lo gak ke kantin" ucap sumringah Stella yang menyadari masih ada Alvaro yang ada di kelas

Alvaro mendelik dengan panggilan Stella "Alva.. Alva Lo kira gw Alfamart panggil yang bener dong" sungut Alvaro

"Hehe...maap maap lagian nama Lo kapanjangan jadi gw ambil 2 kata depan nama Lo aja deh" kekeh Stella melihat tatapan tidak suka dari Alvaro

"Btw Lo gak ke kantin?" Tambahnya

"Gw nunggu Lo, traktir yang kemarin" ucap Alvaro menatap mata Stella yang terlihat penuh pertanyaan pada dirinya

"Oh .. sebenarnya gak perlu sihh tapi karena ada niat baik dari seseorang jadi gak boleh di tolak" Alvaro hanya tersenyum mendengar jawaban dari stella

"Ayok" tarik Stella pada lengan Alvaro

"Hmm" Alvaro berdiri dan berjalan dengan Stella yang masih merangkul lengannya

Alvaro tidak mempermasalahkan hal itu dan tetap melangkah menuju kantin bersama stella


Populer FiguranWhere stories live. Discover now