15

1K 93 3
                                    

Jangan lupa vote ya
Happy Reading

----____----

"Ke ..Kenan Lo bisa dikeluarin dari SMIK, sikap Lo udah keterlaluan" ucap diva berusaha memberanikan diri menyudutkan Kenan, entah apa yang merasukinya hingga ia lupa siapa identitas dari kenan

"JAWAB!!!!" Bentak Kenan terhadap Yaya untuk melanjutkan perkataannya menghiraukan ucapan Silvi

"Dia..."

Mengalir lah cerita dari mulut Yaya, Silvi dan diva nampak tidak berdaya dihadapan Kenan

Keduanya hanya berdiri dengan diva yang menopang tubuh Silvi nampak darah mengalir di tangan Silvi

Para murid SMIK juga diam membisu menyaksikan adegan yang saat ini terjadi, tak ada yang bisa melawan mutlak Kenan yang sebagai tuan muda pemilik SMIK

Kenan mengeras kan rahangnya mendengar penuturan Yaya, mendorong gadis itu ke tubuh Silvi kini Kenan pergi keluar ke kantin dengan langkah tegas

"Bereskan mereka" perintah kenan di telepon saat keluar kantin

§

Memandang sebelah mejanya pikiran Alvaro berkecamuk antara menjauhi Stella apa tidak

Namun kini ia melihat kursinya yang kosong entah kenapa sedikit khawatir mengenai keadaan gadis tersebut

Alvaro seorang pemuda tampan namun karena penampilannya yang sederhana membuat para siswa SMIK enggan mendekatinya

Masih ingat jika SMIK hanya memilih circle pertemanan menurut kasta mereka

Karena Alvaro dikenal pemuda miskin membuat dia tidak ada seorang pun yang mau berteman dengannya kecuali Stella yahh Stella teman sebangkunya yang selalu berceloteh saat berada disampingnya

Sedikit merindukan ocehan gadis itu, namun Alvaro mengurungkan untuk mencari tahu penyebab gadis tersebut tidak hadir hari ini

Apalagi keberadaannya sudah diketahui Clara yang pastinya ia tidak mau terjadi apapun ada Stella, sedikit info jika Alvaro memahami Stella jika ia sama sama dari kalangan kurang berada

Penyebab dirinya masih di kelas tentunya ia tak memperoleh uang saku dari paman maupun bibinya, entah kenapa jika ia sekolah di SMIK itupun sudah harus bersyukur

Apalagi embel embel murid beasiswa yang melekat pada dirinya, disebabkan oleh pamannya yang memberikan uang sekolah kepada Alvaro atas nama beasiswa untuknya

Penyebabnya tentu agar Alvaro tidak diketahui oleh banyak orang jika ia telah menjadi bagian dari Madison

§

Kantin yang semula sepi senyap kini heboh dengan pekikan dari para siswa dan siswi

Setelah Kenan dan inti dark sky keluar kantin kini para murid lainnya bersorak heboh tentunya karena berita primadona dadakan para murid laki laki SMIK telah dikeluarkan

Dan itu dikarenakan oleh Silvi dan temannya. Belum lagi para siswi siswi yang heboh melihat sisi menyeramkan dari salah satu dark sky yaitu kenan

"Sil sebaiknya kita pergi ke UKS dulu sebelum luka di tangan Lo tambah parah" ucap diva yang kini menuntun Silvi keluar dari kantin

Namun ketika melewati Yaya yang kini terduduk dengan tubuh bergetar Silvi mengatakan sesuatu kepadanya "ternyata Lo temen yang munafik.... Lo gak usah bareng kita lagi" ucapnya kemudian pergi bersama dengan diva

"Agh.." Diva dengan teganya menginjak kaki Yaya dan pergi bersama silvi

"Hiks ...hiks" suara tangisan Yaya pilu namun kondisi kantin yang ramai tak membuat mereka bersimpati kepadanya

§

"Oke ... Semangat Stella anggap ini sebagai liburan" Stella pun menarik kopernya yang saat ini akan memasuki pesawat untuk bepergian ke China

Jika ada yang beranggapan Stella galau karena di skors jawabannya tentu tidak.....

Masih ingat kan jika jiwa Stella saat ini wanita dewasa berumur 28 tahun tentunya perkara sekolah kemarin tak membuat dirinya pusing

Lagian jika harus putus sekolah ia masih bisa sekolah di China kalaupun ga bisa melanjutkan sekolah setidaknya kan ia masih kaya masih bisa makan apalagi shoping jadi ngapain juga Stella repot repot mikir yang gak perlu

Stella kan di dunia nyata juga sudah tamat SMA apalagi ia juga telah memiliki gelar Magister Manajemen yang artinya ia sudah lulus S2

Cuma ia gak mau di keluarkan dari SMIK juga gara gara pengen liat adegan novel meskipun masih semester depan sihhh mulainya

Jadi karena alur novel belum mulai ia akan hidup bersenang-senang intinya gak perlu merubah alur novel

Mengenai hubungan basa basi dari kenan dan Alvaro tentunya karena mereka figuran mestinya alur novel gak terpengaruh kan batinnya

§

Kondisi ruang kepala sekolah kini hancur apalagi saat ini Kenan tengah menghajar Hendra yang saat ini di bawahnya

Bug

Bug

Bug

Meraih kerahnya Kenan meludahi wajah pak Hendra "siap siap Lo mati" desisnya

Bug

Bug

Alfan menghampiri Kenan dan menahan kedua tangannya dibantu oleh Reza yang saat ini menarik pak Hendra untuk menjauh dari kenan

"Kenan stop... Jangan lepas kendali"

"Kita bisa urus semua ini setelah mendengar dari kepsek dulu"

Alfan berusaha mendinginkan kepala Kenan yang saat ini tengah emosi ia tahu jika temperamen Kenan memang saat ini tidak terkendali

Kenan menghela nafasnya kemudian duduk di kursi kebanggaan kepsek SMIK

Pak Hendra pun dipaksa berlutut dihadapan Kenan oleh Reza saat ini ia berada di belakang pak Hendra

Pak Hendra saat ini tengah bergetar anggap saja ini memalukan namun tidak baginya apalagi dihadapannya tuan muda dari kemberly yang memiliki kekuasaan mutlak

"Jelaskan" perintah kenan menatap tajam orang dihadapannya

Kemudian mengalir lah cerita asal mula kejadian kemarin tentunya ia juga memberitahukan perihal hukuman skors pada Stella

'untungnya kemarin aku menyetujui hukuman skors untuknya, apa jadinya jika aku telah mengeluarkan anak itu' batin Hendra yang saat ini menunggu jawaban Kenan setelah menceritakan kejadian kemarin

Tapi tidak kini Kenan berdiri menepuk pundak Alfan yang diangguki olehnya kemudian menoleh menatap Reza dan diangguki olehnya

Kenan pun keluar dari ruang kepsek tanpa beban diikuti Aldo dan Roby yang sejak tadi berada di pintu kepsek

§

Secara mengejutkan kini monitor setiap kelas menyala menampilkan Bu Siska yang memberikan pengumuman

"Selamat siang anak anak"

"Pengumuman ini disampaikan bahwa telah terjadi bullying pada hari Senin kemarin, kejadian ini melibatkan siswi Stella Addison kelas X-Mipa 2 dengan Silvi kelas X-Mipa 3

Kejadian ini telah diklarifikasi terjadi kesalahpaham antara 2 murid

Yang akibatnya kondisi pembelajaran menjadi tidak kondusif, oleh sebab itu pihak SMIK memberikan hukuman kepada pihak yang terkait

Dengan hukuman skorsing selama 2 Minggu

Terimakasih"

Suara pecah mendengar pengumuman dari guru BK, Alvaro terkejut dengan berita tersebut

Kini ia tahu penyebab Stella tidak hadir hari ini, menatap meja sampingnya kemudian ia berdiri keluar kelas menghampiri seseorang

Populer FiguranWhere stories live. Discover now