17

1K 75 12
                                    

Jangan lupa vote ya
Happy Reading

----____----

Senyum Kenan merekah setelah mengakhiri panggilan dengan stella

Foto dari foto bergulir bahkan tanpa sadar seseorang mengintip aktivitasnya bahkan sang empu masih menatap foto yang ditatapnya

Tampilan gadis cantik bersurai panjang yang menarik perhatiannya akhir akhir ini, dalam foto gadis tersebut menelungkupkan wajahnya menghadap arah kamera dengan mata terpejam

tak hanya satu foto, kenan bergulir ke foto selanjutnya yang menampakkan ekspresi kesal gadis tersebut dengan mulut maju lantaran terik matahari yang membelai wajahnya

Bergulir lagi ke spot kantin dimana gadis tersebut terlihat menggemaskan saat menggembungkan pipinya yang berisi penuh makanan

"Lo suka beneran dengan Stella" bukan Kenan yang bicara melainkan Reza yang daritadi mengintip apa yang dilihat Kenan di handphone nya dengan tersenyum

Kenan mengabaikan pertanyaan Reza dan masih melanjutkan aktivitasnya melihat foto Stella yang diambilnya tanpa sepengetahuan sang objek foto

Menghembuskan nafas lelah, Reza menyandarkan kepalanya di atas sofa dengan mata terpejam. Hari ini benar-benar melelahkan baginya.

Tidak ada percakapan di antara keduanya; masing-masing masih melanjutkan aktivitasnya. Setelah 10 menit tanpa pembicaraan, Reza pun membuka suaranya.

"Gw udah bawa Wijaya ke ruang bawah tanah"

Mendengar nama Wijaya membuat kenan mengingat kembali apa yang ia lakukan pagi tadi

Ia menatap tajam handphone nya kemudian beralih menatap Reza

"Suruh Alfan untuk eksekusi mereka" ucapnya dengan mengetatkan rahangnya, sungguh perilaku mereka mengingatkan Kenan bahwa Stella harus pergi jauh dari pandangannya meskipun Stella tak mempermasalahkan hal tersebut namun berbeda dengannya

Kenan merupakan sosok pendendam apalagi dirinya yang terkenal sebagai iblis dark sky meskipun tidak banyak orang yang tau, namun sosok iblis dark sky cukup ditakuti banyak kalangan geng motor yang lain

Entah rahasia apa yang membuat sosoknya dikenal sebagai sosok iblis, memang berlebihan namun jika ada yang sudah melihat langsung kebrutalan kenan maka sosok iblis pun memang cukup menjadi julukan Kenan Dimata banyak orang

Kondisi markas dark sky kini seperti biasa ramai dengan para anggotanya. Dark sky yang melambangkan kegelapan langit malam yang pekat dimana para musuh akan berpikir ulang jika mencari masalah dengannya memang geng ini merupakan geng motor dari kalangan SMA dengan anggota yang terdiri 500 anggota lebih yang tersebar di kalangan SMA di seluruh Indonesia

Sedangkan para inti menetap di SMIK atau SMA Internasional Karang dengan harga SPP yang fantastis tidak bisa sembarang siswa bisa masuk dalam taraf sekolah tersebut

Namun tak hanya kalangan atas yang masuk mungkin 5% dari seluruh siswa SMIK merupakan murid kalangan bawah atau masuk dengan beasiswa yang diberikan oleh beberapa donatur

Dalam suasana yang cukup hening para inti dark sky kini berada di ruang depan, terdapat Roby yang berkutat dengan laptopnya, memprogram beberapa source code yang hanya diketahui oleh beberapa orang saja, tak hanya Roby disana juga terdapat Aldo yang kini tengah berdiskusi dengan Alfan dengan Aldo yang memegang spidol mencoret sesuatu di papan depannya

"Kayaknya cabang timur memang lagi gak baik baik saja" ucap spontan Roby namun jarinya masih menari di atas keyboard miliknya

Alfan mengangguk sekali dengan tangan berada di dagunya yang tengah berpikir " benar, dan dari laporan dari ketua cabang timur juga terdapat banyak mata mata yang telah membobol markas"

"Sepertinya ada yang aneh, kenapa hanya daerah timur yang diserang"

Mendapat tatapan menyelidik dari Alfan kini Aldo kembali bersuara "apa Lo gak curiga kenapa mereka menyerang di daerah timur kenapa gak langsung markas inti"

Tak

Aldo menyudahi kegiatannya kemudian memandang sinis Aldo" Lo pikir aja, kemarin mereka udah bobol markas, Lo amnesia atau gimana"

Hanya cengiran Aldo yang dilihatnya, Roby pun mendengus "tapi si bos apa gak kelewatan ya bunuh mata mata kemarin"

"Memang cukup sadis sih, gw juga masih merinding kalo ingat kejadian kemarin"

Alfan hanya memandang percakapan Roby dan Aldo di depannya, ia masih berpikir siapa yang tengah merencanakan penyerangan markas mereka secara terang terangan

Kalaupun itu geng dragon yang baru baru ini mencari masalah dengan dark sky tapi rasa rasanya tidak mungkin karena geng itu hanya berisi anak anak manja menurutnya

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki mengacaukan lamunan Alfan kini ia melihat Reza yang berjalan menghampirinya

Setiap kegiatan Reza tak luput dari penglihatan Alfan, tentunya percakapan antara Aldo dan Roby juga terhenti karena tengah melihat atensi Reza yang menghampiri mereka

"Kenan minta Lo buat eksekusi Wijaya" Alfan terkejut dengan kata yang dikeluarkan Reza

"Za yang bener aja, Kenan minta ke lu gitu" hanya anggukan yang diperoleh dari pertanyaan Aldo

Namun Alfan hanya melihat mereka dan akhirnya menghembuskan nafas pelan ia tidak berhak untuk bertanya lebih lanjut kenapa dan bagaimana alasan dari perintah sang atasan

Berbeda dengan Aldo yang hendak melayangkan protes mengenai eksekusi dari Hendra Wijaya dan Silvi Wijaya menurutnya itu terlalu berlebihan dengan alasan yang tidak masuk akal

Namun ia juga tidak bisa protes lebih lanjut karena ia juga tidak dekat dengan keluarga Wijaya mungkin hanya kekuasaan Kenan saja yang bisa menelan keluarga Wijaya tersebut menjadi debu

*****

Dentingan peralatan makan terdengar dari meja terdapat 4 orang yang sedang berkutat dengan peralatan makannya

Ting

Melihat yang lain sudah selesai menyelesaikan makannya kini ia tengah bertanya pada an li di sampingnya

"Btw cici bakal tunangan kapan"

Tentu pertanyaan tersebut mengalihkan atensi yang kai yaitu paman stella yang tengah mencuci tangannya di mangkuk yang dibawa para pelayan

Yang kai menjawab pertanyaan Stella karena dilihatnya sang putri masih asik membalas pesan di ponselnya "hari Rabu depan hari yang baik untuk pertunangan Cici mu" yang kai hanya menggeleng pelan dengan tingkah putrinya yang aneh ini

Apalagi kabar hamil putrinya tersebut memang sedikit mengguncang dirinya, namun bagaimana lagi pergaulan bebas putrinya memang sudah di luar batas tetapi selagi pasangannya masih bertanggung jawab ia pun tidak memikirkan lagi perihal masalah putrinya

Bisa bisa ia darah tinggi jika terus memikirkan tingkah laku putrinya, tidak bisa menyalakan juga karena ia turut andil dengan pergaulan dan perilaku putrinya bagaimana tidak ia dan istrinya selalu sibuk di perusahaan masing-masing hingga lalai jika mereka masih memiliki seorang putri

Namun ia masih bersyukur karena perlakuan itu tak membuat putrinya membenci dirinya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 07 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Populer FiguranWhere stories live. Discover now