14

909 84 0
                                    

Jangan lupa vote ya
Happy Reading

----____----

Makan malam di kediaman Madison kini tengah berjalan tertib dimana tengah berkumpul Andrian, Luna, Clara serta Alvaro

Memang cukup langka namun kali ini Andrian mengajak Alvaro untuk bergabung makan malam kali ini

Ia mungkin sedikit lelah akhir akhir ini jadi ia sudah tak terlalu mempermasalahkan Alvaro selama ia tidak memalukan nama keluarga brarti ia aman

"Ehm kak apa kakak punya kekasih" ucap Clara tiba tiba dengan menatap Alvaro dengan tersenyum

"Apa maksudmu Alvaro punya kekasih?" Tanya Luna ibu dari Clara

"Aku gak tau mah, makanya aku tanya kakak" balas Clara dengan menatap Alvaro dan sedikit melirik reaksi sang papah

"Temen" jawab alvaro

"Tapi kak aku liat tadi kakak mesra banget loh sama cewek itu

Sampe suap suapan lagi" ucap Clara dengan senyum tengil menatap Alvaro

"Kamu pacaran VARO?" Tekan Andrian yang dari tadi hanya menyimak

"Dia temen sebangku ku" balas Alvaro

"Iwh gak mungkin deh... Kakak jangan boong pasti itu pacar kakak Clara aja liat loh" yakin Clara kemudian melirik ekspresi papahnya

"Aku gak peduli ... Dia hanya temen aku gak lebih" balas Alvaro kemudian meninggalkan tempat makan

Andrian menatap tajam kepergian Alvaro kemudian memijit pelipisnya

"Mas... Jangan sampe Alvaro buat ulah di luar sana ... Bisa bisa nama baik kita yang jelek"

"Tenang aja selama dia tidak mengungkap dirinya Madison aku tidak peduli"

"Tapi mas.. sekali kali kita harus tegas dengan varo...."tekan Luna menatap Andrian

Andrian hanya menghela nafasnya " besok kita bahas, sekarang aku lagi capek"

"Tap..i" ucap Luna menggantung melihat suaminya yang telah pergi dari hadapannya

"Mama gak usah khawatir Clara akan slalu awasi kak Al jadi tenang aja" ucap Clara meyakinkan mamanya

Luna menatap senyum putri semata wayangnya dan mengelus surai coklat milik putrinya

"Hmm kamu awasi varo jangan sampe dia mengungkapkan jati dirinya depan umum" ucap Luna dibalas anggukan Clara

§

Ceklek


Reza membuka markas dark sky bersama inti yang lain seketika mematung melihat adegan tragis dihadapannya

Mana tidak ngeri jika lantai dipenuhi bercak darah dan sang korban hanya diam dengan menangis darah

Reza menatap kenan yang sedang tertawa melihat hasil karyanya dengan memotong jari satu persatu dilanjut mengukir lukisan abstrak di tubuh korban

Ditambah pecahan kaca penuh darah bertebaran dimana mana

"Ken" panggil Reza membuat aktivitas Kenan berhenti

Populer FiguranNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ