7🤍 Pantai

287 28 9
                                    

"Emang kita gak papa keluar gini, Ru?"

Wonyoung bertanya setelah mobil Haruto keluar dari Lotte World.

"Gapapa, santai aja. Di awal kan pihak WgM dan agensi sudah jamin akan ngurus kalau ada apa-apa."

Haruto santai banget, maklum sudah biasa dipanggil ke lantai 7.

"Mau denger lagu, gak?"

"Boleh." Wonyoung mengangguk.

Haruto mulai mengotak-atik head unit untuk menyetel lagu. Tepat saat Haruto mengencangkan volume---

Said Whoo!

Wonyoung memegang dadanya kaget dengan musik intro lagu Volkno yang Haruto putar.

"Hahaha..." Haruto malah ngakak. "Kekencengan ya suaranya?"

"Enggak, kaget doang sama intronya." Jawab Wonyoung yang masih menetralkan detak jantungnya. Cewe itu bersandar lemas di kursi dengan masih memegangi dadanya.

Haruto ngakak lagi, kurang ajar emang.

"Bukannya waktu itu kamu bilang lagu aku keren banget." Haruto melempar senyum menggoda bikin Wonyoung jadi salting. Dia malu aja kalau ingat gimana dulu berusaha ngajak Haruto ngobrol tapi tetap berakhir dicueki.

"Y-ya.. emang keren, metal abis!" Wonyoung mengajungkan jari gaya metal sambil melipsing part Haruto yang lagi terputar dengan gaya angguk-angguk.

Jatuhnya malah kelihatan gemes.

Haruto ketawa lagi sambil mengusak pucuk kepala Wonyoung dengan tangan kanannya.

"Jangan sedih-sedih lagi."

Wonyoung tertegun dengan ucapan Haruto. Ia menatap cowo itu yang ternyata juga sedang menatapnya dengan lembut.

"Jangan terlalu memikirkan ucapan haters, karna yang tau seperti apa kamu cuma kamu sendiri dan orang di sekitar kamu."

Wonyoung tersenyum dan mengangguk lemah. Ia kembali menatap jalanan di depan seraya bersandar pada kursi. Helaan napas lelahnya terdengar. "Sampai sekarang aku memang belum berhasil mengontrol hati kalau dengar yang seperti itu secara langsung."

Giliran Haruto yang tertegun. Itu artinya Wonyoung sudah sering mendengar ujaran kebencian secara langsung. Pria itu merasa tak enak mengingat sikapnya dulu pada Wonyoung pun begitu.

"Tapi kalau dipikir lagi.. Wajar mereka kayak gitu. Salahku yang udah membangun image kayak gitu ke diriku sendiri." Terdengar nada penyesalan dalam suara Wonyoung.

Jujur, ada rasa sesal di hati Wonyoung jika mengingat kejadian 6 tahun lalu saat ia menyetujui semua permintaan agensi waktu penandatanganan kontrak. Agensi memintanya untuk merubah image nya menjadi perempuan feminin. Wonyoung dilarang bicara heboh, tertawa lepas dengan mulut terbuka lebar ataupun bersikap bar-bar seperti dirinya saat masih bersama Izone. Agensi menginginkan Wonyoung menjadi perempuan feminin, imut dan lembut.

Karakter itu yang akhirnya melekat dalam kehidupannya sehari-hari sehingga Wonyoung jadi kehilangan jati dirinya sendiri. Ujaran kebencian yang selalu ia terima sebenarnya sudah mengguncang mentalnya sejak lama. Meski mulutnya berkata tidak peduli namun hatinya tetap terluka. Wonyoung bahkan tidak pernah marah pada hatersnya meski ujaran kebencian yang ia terima sangat keterlaluan. Itu karena ia selalu berpikiran kalau semuanya terjadi akibat kesalahannya sendiri.

We Got 'Love' ||WONRUTO|| जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें