Season2. 1🤍

431 23 25
                                    

Pernikahan Haruto dan Wonyoung sudah berjalan menuju tiga bulan tapi keduanya belum sempat berbulan madu karena jadwal Haruto yang padat. Bahkan minggu depan pria itu harus terbang ke Daejeon bersama Treasure untuk menghadiri SBS Inkigayo K-POP Super Concert. Haruto jelas kepikiran akan meninggalkan Wonyoung sendirian.

"Sayang, minum dulu susunya." Wonyoung datang dengan segelas susu cokelat dan memberikannya pada Haruto yang duduk sambil bersandar di sofa dengan mata terpejam.

Haruto menatap kecewa susu di tangannya. "Padahal aku pengennya minum dari pabriknya langsung."

"Ahh. Jangan macem-macem!" Wonyoung memukul tangan Haruto yang habis meremas dadanya.

Haruto tertawa kemudian meminum susu sapinya sebelum istrinya ngambek. Selesai minum ia meletakkan gelas kosongnya di atas meja. Kemudian menarik Wonyoung ke pelukannya.

"Sayang, kamu ikut aku aja ke Daejeon ya." Ujarnya seraya mengusap rambut panjang Wonyoung yang kini bersandar di dadanya.

"Kamu kan kerja disana, nanti aku malah bete sendirian di hotel." Jawab Wonyoung sambil melingkarkan tangannya di pinggang Haruto.

"Kamu ikut lah nanti kemanapun aku pergi. Aku kepikiran kalau ninggalin kamu sendirian di apartment. Appa sama eomma kan masih di China. Jiny noona juga kan masih syuting di luar kota." Jelas Haruto.

Wonyoung diam. Mempertimbangkan ajakan sang suami.

"Nanti kita sekalian jalan-jalan juga disana. Habis konser, jadwalku kosong dua hari. Anggap aja kita honeymoon kecil-kecilan. Honeymoon benerannya waktu aku libur lebih panjang."

Dengar kata honeymoon, Wonyoung langsung mengangguk. "Iya deh aku mau." Ujarnya dengan wajah sumringah.

Haruto tertawa dan menjawil pipinya gemas. "Gitu dong dari tadi."

"Yang."

"Hm?" Wonyoung mendongak, menjawab panggilan sang suami. Tapi saat itu juga pipinya ditangkup tangan besar Haruto dan bibir pria itu mendarat di atas bibirnya.

Haruto mencium rakus bibir istrinya hingga istrinya kehabisan napas. Wanita itu menepuk dada Haruto agar diberikan bernapas. Haruto yang sudah melepaskan bibir Wonyoung kini beralih mengecupi lehernya.

"Eungh... Sayang jangan ditandain, concealer ku habis." Ujar Wonyoung saat Haruto menghisap lehernya.

Haruto menjauhkan wajahnya dan menatap istrinya. "Gak usah ditutupin makanya. Kamu kan sudah nikah, jadi wajar kalau ada cupangnya."

"Tapi kan malu kalau kayak gitu, ih. Aku jadi pusat perhatian terus yang ada."

Ketika pulang dari hotel sehabis menikah dua bulan lalu, Wonyoung yang tidak membawa concealer hanya mengandalkan rambut untuk menutupi kissmark di lehernya. Sialnya saat mampir membeli teopokki di kedai pinggir jalan, rambutnya tertiup angin kencang sehingga kissmark nya terpampang. Para pembeli yang mengantri di dekatnya langsung menatapnya terus-terusan.

Haruto tertawa, "Yaudah iya. Aku bikin di tempat lain aja kalau gitu." Ujarnya seraya melepas kancing piyama istrinya satu persatu.

Kemudian ia mendorong Wonyoung pelan hingga terbaring di sofa. Haruto mulai menciumi tulang selangka istrinya kemudian terus turun ke dada. Tangannya menelusup ke belakang punggung istrinya mencari pengait bra.

Wonyoung hanya bisa mendesah seraya meremas lembut rambut belakang suaminya ketika pria itu mengeluarkan salah satu dadanya dan menghisap puncaknya. Ia tidak semalu dulu sekarang karena rasanya juga enak. Membuatnya ketagihan.

We Got 'Love' ||WONRUTO|| Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon