18🤍 No, Wony

257 23 15
                                    

Nb: semua pendukung cerita disini hanya fiksi. Penyakit dan pengobatannya gak sesuai realita, hanya dibuat utk kebutuhan cerita.

🤍🤍🤍

Haruto menggendong Wonyoung di punggungnya. Menyusuri bibir pantai yang pernah mereka kunjungi sebelumnya seperti keinginan gadisnya.

Sebenarnya Wonyoung baru pulang kemoterapi dan ia tadi merengek minta ke pantai. Padahal Haruto sudah melarang dan berkata besok saja. Tapi Wonyoung tetap memaksa. Beruntung efek kemoterapi kali ini tidak separah biasanya. Gadis itu hanya muntah sedikit meski masih merintih kesakitan saat dikemo.

"Ru..."

"Hm?"

"Makasih udah cinta sama aku."

Haruto menghentikan kakinya beberapa sekon dan kembali jalan. Terkejut dengan ucapan tiba-tiba Wonyoung.

"Kenapa musti bilang makasih gitu sih yang?"

Wonyoung terkekeh dan mengeratkan pelukannya di leher kekasihnya. "Waktu itu kita kesini dengan status masih rekan kerja---

"Suami istri."

Haruto mengoreksi dengan cepat ucapan gadisnya.

"Tapi kan bohongan, ih." Ujar Wonyoung seraya memukul pelan lengan Haruto.

Haruto tertawa, "Bentar lagi kita buat jadi beneran. Lanjutin lagi yang tadi."

Wonyoung mencebik karena feelnya dia ngomong jadi hilang namun ia kembali melanjutkan setelah menghela napas pelan. "Dulu aku gak pernah nyangka kalau kita bakal balik ke pantai ini lagi dengan status seperti sekarang."

Haruto mengangguki ucapan Woyoung. Dia pun merasa begitu. Tak pernah menyangka rasa tidak sukanya malah berubah menjadi cinta.

"Aku harap kita bisa terus sama-sama selamanya."

"Pasti. Aku akan bikin itu jadi kenyataan."

Wonyoung tersenyum sendu. Membayangkan sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak dokter bicara tadi, tentang resiko yang mungkin terjadi di kemoterapi terakhir. Sehingga Wonyoung harus menyiapkan fisiknya dengan baik mulai sekarang.

"Ru..."

"Iya, sayang..."

"Aku takut gagal dikemoterapi terakhir." Wonyoung melirih, akhirnya apa yang ia pikirkan sejak tadi lolos dari belah bibirnya.

Langkah kaki Haruto terhenti. Ia menurunkan Wonyoung dari punggungnya dengan hati-hati. Lalu berdiri berhadapan dengan sang kekasih.

Haruto menggenggam lembut kedua tangan Wonyoung seraya menatap teduh gadisnya. "Jangan berpikiran yang nggak-nggak. Kamu pasti sembuh. Aku gak bakalan biarin kamu pergi seenaknya dari hidup aku."

Wonyoung menunduk. Setitik air mata jatuh disudut matanya. Ia benar-benar ketakutan tentang akhir hidupnya. Wonyoung tidak ingin berpisah dengan Haruto, keluarga, member Ive dan semua orang yang ia sayangi.

Haruto menghapus air mata Wonyoung di pipi kirinya. "Tenangin pikiran kamu. Kamu gak boleh stress. Ingat kata dokter kalau perasaanmu juga turut berperan dalam kesembuhan kamu sendiri."

Wonyoung menghirup napas panjang sembari menutup matanya. Mencoba merilekskan diri dan menghilangkan semua pikiran buruk yang ada di kepalanya. Setelahnya, ia kembali membuka mata dan disambut oleh senyuman lembut sang kekasih yang langsung menular kepadanya.

Haruto menangkup sebelah pipi Wonyoung lalu menunduk dan menempelkan bibirnya di atas bibir sang kekasih. Ia melumat bibir gadisnya dengan sangat lembut hingga berhasil membuai Wonyoung yang kini menutup kedua matanya. Kali ini Wonyoung tidak diam. Ia membalas ciuman Haruto seraya mencengkram ujung kemeja denim kekasihnya.

We Got 'Love' ||WONRUTO|| Where stories live. Discover now