10🤍 What's wrong

243 26 6
                                    

Haruto setengah berlari menuju klinik di dalam gedung Starship. Sebelumnya ia menelfon Wonyoung karena gadis itu tak kunjung membalas pesannya, namun yang mengangkat telfonnya malah Yujin. Yujin mengatakan kalau Wonyoung pingsan saat latihan. Itu sebabnya Haruto diburu rasa cemas yang amat sangat sekarang.

"Gimana keadaannya?" Haruto bertanya dengan napas terengah ketika sampai di pintu klinik. Hanya ada Yujin yang menunggu Wonyoung disana. Member yang lain sudah kembali latihan atas instruksi gadis itu sendiri.

"Kata dokter Wony kecapean dan anemia." Yujin memberikan plastik kecil berisi obat pada Haruto. "Ini obat penambah darah dan vitamin. Pastikan Wony beneran minum itu karena dia paling susah minum obat."

Haruto mengangguk dan memasukkan plastik tersebut ke dalam kantong jaketnya.

"Wajahnya pucat banget." Ujarnya seraya menggenggam tangan kurus Wonyoung. Haruto tak tega melihat gadis yang selalu tersenyum cerah padanya, terlihat lemah seperti sekarang.

"Tadi dia cuma makan siang sedikit, katanya perutnya lagi gak enak." Jawab Yujin. "Karna sudah ada lo disini, gue titip Wony ya. Gue ada urusan sedikit sama manager."

Kini hanya tinggal Haruto dan Wonyoung masih terbaring dalam kondisi pingsan di ruangan itu.

Haruto mengelus lembut pucuk kepala Wonyoung. Menunggu dengan sabar istrinya membuka mata. Sampai kemudian bulu mata lentik itu bergetar.

"Wony, hey?" Panggil Haruto lembut pada Wonyoung yang masih menyesuaikan penglihatannya.

"Haru?" Wonyoung meremat tangan Haruto yang masih menggenggam tangannya.

"Kenapa? Ada yang sakit, hm?" Haruto membantu Wonyoung duduk.

"Tadi kepalaku pusing." Wonyoung menunduk seraya menyentuh kepalanya.

Haruto yang khawatir ikut menyentuh kepala Wonyoung, "Sekarang masih sakit? Kita ke rumah sakit aja ya?"

Wonyoung menggeleng dan tersenyum meski masih terasa sedikit nyeri di kepalanya. "Gak usah, udah hilangan kok. Aku mau pulang aja."

"Yaudah ayo kita pulang." Haruto membantu Wonyoung turun dari ranjang klinik. Lalu mencangklong tas Wonyoung yang ada di atas meja.

"Aku gendong aja ya?"

"Gak usah, aku masih bisa jalan." Haruto hanya pasrah mengikuti permintaan Wonyoung. Menuntun gadis itu jalan dengan hati-hati sampai masuk ke dalam mobil.

Sesampainya di rumah, Wonyoung langsung minta tiduran di kamarnya.

"Won, makan dulu ya? Tadi Yujin noona bilang kamu cuma makan siang sedikit." Haruto datang dengan sepiring bibimbap dan meletakkannya di atas nakas. Kemudian membantu Wonyoung duduk bersandar di kepala ranjang. Beruntung Wonyoung menurut saja dan tidak rewel.

Haruto duduk di sebelah Wonyoung dan dengan telaten menyuapi gadis itu. Di suapan ke enam Wonyoung menggeleng.

"Udah kenyang."

"Yaudah, minum dulu." Haruto memberikan segelas air pada Wonyoung.

Sembari minum, mata Wonyong memicing melihat Haruto yang mengeluarkan tablet berbeda warna dari dalam plastik kecil. "Apa tuh?"

"Vitamin sama obat dari dokter yang meriksa kamu tadi." Wonyoung refleks menutup mulutnya mendengar ucapan Haruto.

"Minum dulu, Won." Haruto hendak menarik lengan Wonyoung yang menutupi mulutnya, tapi gadis itu menghindar.

"Pait ih, aku gak suka."

"Pait dikit doang, minum ya. Biar gak sakit." Ujar Haruto lembut.

Kali ini Wonyoung tak menghindar saat Haruto meraih tangannya. "Yaudah, taruh aja disana. Nanti aku minum. Aku mau ke kamar mandi dulu."

We Got 'Love' ||WONRUTO|| Where stories live. Discover now