2.) Yayasan Muda Berguna

583 49 2
                                    

Welcome back!
Nomin is here with new chapter of TWWYE

Happy Reading!
Jangan lupa Vote dan Komennya ;)

______________________________________

Selepas gelar sarjana resmi kuperoleh, Papa mulai rewel memintaku ikut bergabung di perusahaan. Aku yang sejak semula tidak pernah tertarik ikut campur mengurus perusahaan keluarga menolak keras permintaan Papa tersebut. Sebagai salah satu sumber penopang terbesar hidup mapan dan nyaman keluarga, aku tidak akan membiarkan diri ini mengacau perkara coba-coba yang sering digaungkan banyak pihak demi membujukku ikut andil dalam perusahaan.

Jiwa dan hatiku tidak pernah berada di bisnis keluarga.

Mama yang mengerti keinginanku menyarankan untuk merintis yayasan sosial dengan donatur utama dan tetapnya adalah perusahaan Adipramana. Dengan begitu aku tetap bisa ikut berkontribusi pada bisnis keluarga tapi tidak mengesampingkan keinginanku.

Aku tentu saja sangat setuju dengan usul Mama tersebut. Empat bulan penuh aku melakukan riset mendalam mengenai yayasan seperti apa yang ingin aku bentuk. Bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang dan pihak pun terus aku lakukan. Dalam prosesnya yang panjang dan melelahkan tersebut Mama senantiasa mendampingiku mewujudkan mimpiku yang juga impian Mama sejak lama.

Mama sering mengajakku ikut serta dalam berbagai kegiatan sosialnya sejak aku kecil. Saking aktifnya Mama berkegiatan sosial, jiwa filantropiku pun juga ikut terbentuk karena Mama hampir selalu mengajakku ikut serta bila tidak ada halangan. Bahkan ketika menempuh pendidikan pun aku lebih aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi yang bersifat sosial daripada kegiatan belajar mengajarnya sehingga prestasi akademikku pun tidak begitu cemerlang.

Meski begitu, Papa dan Mama tidak pernah menekanku karena tidak memiliki prestasi yang cemerlang. Mereka berdua menyadari jika setiap anak punya keistimewaannya masing-masing. Bahkan Mama sangat senang ketika aku setuju untuk merintis yayasan sosialku sendiri.

"Terimakasih sudah membantu mewujudkan mimpi Mama, Kak." bisik Mama ketika seluruh syarat legal pendirian Yayasan sudah kukantongi.

Tak ingin menunda waktu yayasan untuk segera beroperasi, aku langsung berangkat menuju kabupaten. Wilayah ini dipilih sebagai tempat dimulainya Yayasan Muda Berguna karena potensi anak mudanya yang menjanjikan. Semua sudah dipersiapkan dengan baik mulai dari kantor yayasan yang berada lokasi strategis hingga para relawan pegiat filantropi yang memiliki minat di bidang pengembangan pemuda.

Dan bisa-bisanya risetku melewatkan hal penting mengenai siapa pemimpin kabupaten ini sekarang.

"Waow... Apa ini?" seru Renata, salah satu relawan YMB seraya melambaikan sebuah kertas yang terlihat seperti undangan.

"Apa tuh?" tanya anak-anak relawan lain kepo. Mereka bergegas mengerumuni Renata.

Aku tersenyum melihat anak-anak muda yang sudah memiliki jiwa sosial tinggi di usianya sekarang. Selain Renata, ada 5 orang pemuda yang ikut bergabung menjadi relawan di YMB ini. Mereka bernama Arabella, Santika, Rama, Putra dan Yudha. Semuanya merupakan anak daerah asli sini yang juga masih aktif menjadi mahasiswa di kota sebelah.

"Undangan gathering ormas dari pemerintah kabupaten."

"Waah... bukannya YMB baru berdiri beberapa hari ini ya? Tapi sudah bisa dapat undangan bergengsi dari pemerintah gini?" celetuk Rama.

"Koneksi Mbak Kalila kan ga main-main, Ram."

"Ini undangan untuk 2 orang... Siapa yang diajak hadir, Mbak? Pingin ikut..." tanya Renata kepadaku penuh harap.

"Pastinya sama pasangannya, dong. Kamu jangan jadi obat nyamuk gitu, Ren."

"Yee.. aku kan kepo, kalau acara pemerintah gini tuh kayak gimana."

The World Where You ExistWhere stories live. Discover now