1.) Regent's Open House

1.2K 87 7
                                    

New Story Unlock!
Happy Reading!

____________________

"Kak, besok bisa gantiin Papa menghadiri undangan open house Pak Radja?" tanya Papa melalui sambungan telepon.

"Open house lebaran, Pa?" tanyaku memastikan.

"Yaa open house lebaran, dong. Ini kan lagi momennya. Kamu aja nih yang momennya kebalik. Disaat orang-orang pada mudik, kamu malah merantau."

"Yaa salah siapa coba nyuruh-nyuruh ikut gabung perusahaan? Ini juga kalau Pak Radja ternyata rekan bisnis Papa, Lila ga mau gantiin." rajukku.

Papa tertawa. "Iyaa... Iya... Salah Papa. Tenang aja, Pak Radja itu sahabat Papa." jelasnya. "Papa jamin ga ada udang di balik batu masalah perusahaan. Dah nyerah Papa minta kamu gabung ke perusahaan. Kalau kamu mau hadir bagus juga ntar buat perkembangan yayasan kamu. Siapa tau kan ketemu orang penting kota itu?" bujuknya.

"Hmm... Baiklah. Undangannya jangan lupa di forward ke Lila." kataku menyetujui. 

"Ini langsung Papa kirim."

°°°

Aku menghentikan mobilku di area lobby bangunan berbentuk joglo ini. Sesuai dengan undangannya "Open House", acaranya pun juga dilakukan di kediaman pribadi Pak Radja. Untungnya Pak Radja menyediakan parkir valet sehingga aku tidak perlu susah payah memarkir mobil sendiri. Turun dari mobil, segera kuserahkan kunci kepada petugas yang juga sudah membantuku membuka pintu.

"Terimakasih."

Seorang wanita bergamis hitam mengarahkanku menuju meja registrasi. Sembari menunggu antrian, aku menyiapkan undangan digital yang sudah diteruskan oleh Papa kemarin.

"Atas nama Moreno Adipramana? Diwakili?" tanya petugas registrasi setelah aku menscan barcode undangan.

"Ya. Saya Kalila Adipramana."

Kembali kuikuti wanita bergamis hitam yang tadi mengarahkanku ke meja registrasi. Kali ini kami berjalan memasuki bagian utama joglo tempat berlangsungnya acara. Sembari berjalan aku mengamati dekor mewah bernuansa khas idul fitri yang terpasang dengan apik. Semua warna yang ada terlihat cantik dan serasi karena di undangan juga sudah ditentukan agar para tamu mengenakan busana 'white-core'.

Setelah cukup mengamati dan berpapasan dengan tamu yang lain, sepertinya Papa termasuk tamu VIP dalam acara ini. Karena hanya beberapa tamu saja yang menerima perlakuan sepertiku ini. Kebanyakan yang sudah berumur dan terlihat memiliki jabatan.

Setelah mengamati yang lain juga, aku cukup merasa lega karena tidak salah kostum. Midi dress lengan pendek berwarna putih dengan bahan satin yang jatuh menjadi pilihanku. Selendang berwarna putih dengan aksen bordir bunga lily di setiap ujungnya kusampirkan di atas kepala, kubiarkan menjuntai hingga menutup kedua lengan yang cukup terbuka. Dengan begini aku jadi terlihat 'normal' dan tidak mencolok di acara ini.

"Tamu VIP Papa ya, mbak?" cegat seorang pria.

Wanita bergamis hitam yang mengarahkanku terkesiap kaget mendengar teguran pria asing yang sepertinya adalah anak dari Pak Radja. "Pak Satya." sapanya penuh hormat.

Ia menyingkir sedikit sehingga aku bisa berhadapan langsung dengan pria yang tampak gagah dalam busana semi formalnya itu.

"Tamu VVIP Pak Radja, Pak. Ini Nona Kalila Adipramana, mewakili bapak Moreno Adipramana."

"Nona Kalila. Ini Pak Satya Dierja, anak Bapak Radjasa Dierja sekaligus..."

Ucapan wanita tersebut terpotong lantaran pria yang diperkenalkannya tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk berjabatan tangan kepadaku.

The World Where You ExistWhere stories live. Discover now