14.) Glamping

328 49 1
                                    

Happy reading, gaiss...

Vote dan commentnya yaaa...

__________

"Mbak Kalila apa khodamnya benar Dewi Laksmi?" tanya Renata yang sibuk dengan Ipad di tangannya.

Aku mendongak untuk menatapnya bertanya.

"Maksudnya?"

Saat ini aku sedang berada di kantor YMB. Acara pelatihan YMB batch 1 yang bekerja sama dengan disporapar kabupaten Bawera sudah selesai dilaksanakan, dengan hasil evaluasi sangat sukses. Dan hari ini kami berkumpul di kantor YMB untuk menyelesaikan segala urusan administratif agar dapat dipertanggungjawabkan ke investor yang sudah mempercayai YMB untuk menyalurkan dana CSR mereka.

Renata berjalan mendekatiku. "Ini lho, mbak. Di Tiktok lagi trend bahas khodam seseorang gara-gara ada banyak akun yang live buat ngeramal khodam seseorang cuma dari ngetik namanya doang." jelasnya.

"Emang bisa dipercaya? Lagian sesimpel itu emang cek hal mistis kaya gitu?" tanyaku penasaran.

Renata dan anak-anak YMB lain yang mendengar percakapan kami sontak tertawa mendengar pertanyaan polos yang kulontarkan. Mereka meninggalkan kesibukan masing-masing untuk berkumpul melingkar di dekatku.

"Harusnya sih ga bisa dipercaya, makanya jadi trend karena pada buat bercandaan." sahut Putra.

Aku mengangguk paham. "Ooh gitu. Jadi tadi Renata tanya apa khodamku Dewi Laksmi karena dia meramal sendiri?"

Renata langsung menggeleng panik. "Eh engga yaa, Mbak. Aku bukan dukun tukang ramal." belanya.

Ia menunjukkan Ipadnya yang menampilkan laman berita dari portal gosip yang cukup tenar. "Ini aku baca berita dari sini."

Kami berenam menundukkan kepala untuk melihat Ipad yang diletakkan Renata di tengah lingkaran kami.

Hot news! Memiliki khodam pendamping Dewi Laksmi, Kalila Adipramana disebut dapat mengayomi seluruh Bawera

Aku menggaruk alisku bingung melihat berita 'aneh' tentang diriku ini. Dua hari lalu, selesai Mas Satya memberikan klarifikasi tentang status barunya pada awak media di istana negara. Berbagai jenis berita dengan judul yang beragam tentang hubungan kami pun muncul. Apalagi Mas Satya juga menambahi bumbu pemberitaan yang sudah panas dengan mengunggah foto-foto pertunangan kami di seluruh sosial medianya.

"Biasanya habis upacara 17an tuh kolom gosip dipenuhi outfit yang dipakai pejabat atau artis yang datang ke upacara. Tapi gara-gara Mas Bupati, semua kolom berita jadi bahas pertunangannya."

Mendengar komentar yang disampaikan Yudha aku jadi ikut memerhatikan Ipad Renata dengan seksama.

Sold out! Bupati Bawera akan mengakhiri masa lajangnya bersama seorang filantropis.

Kalila Adipramana gadis cantik dari keluarga Adiprama resmi bertunangan dengan Satya Dierja. Intip kesibukannya!

Bvlgari Serpenti melingkar indah di leher jenjang Kalila Adipramana. Cek apa saja mahar Satya Dierja dalam meminang Kalila!

Aku meringis melihat anak-anak YMB yang asik membaca judul-judul berita tersebut dengan keras.

"Waaah.... Seserahannya Mas Satya kalung serpenti bvlgari, mbak?" tanya Arabella.

Melihat kehebohan temannya, Putra sontak mengklik judul berita yang jadi perhatian Arabella tersebut.

"Apaan nih berita?! Click bait banget judulnya, waktu dibuka ternyata cuma menebak-nebak seserahan Mas Satya buat Mbak Kal." komentar Putra yang merasa tertipu.

Rama melirikku penuh maksud. "Mumpung ada yang bersangkutan di sini... Mending tanya langsung aja dapet seserahan apa aja dari calon suaminya."

Aku tertawa canggung mendapati enam pasang mata yang menatap penasaran padaku secara langsung.

"Yaa kaya gitulah... Sama kaya seserahan pada umumnya."

"Tolong yaa, Mbak... Seserahan pada umumnya ga ngasih serpenti jugaa." sahut Renata.

"Serpentinya bukan dari Mas Satya.." jelasku pelan, yang tidak terlalu mereka pedulikan karena fokus membahas yang lain.

"Please, spill dikit lah mbak... Merk sama seriesnya... Biar kita-kita yang cewek ini ada referensi kalau ntar ditanyain calon mau mahar apa."

"Kalau mau seserahan kaya punya Mbak Kalila, minimal calonmu harus kaya Mas Bupati, Ren." kata Putra.

Renata mengibaskan rambutnya. "Ya ntar aku cari calon modelan Mas Bupati kita yang bucin itu."

Rama tertawa mendengar kepedean Renata.

"Mbak Kalila ini masih kerabat Pak Presiden ya?" tanya Rama yang disambut pelototan mata tak percaya anak-anak YMB.

Aku mengangguk mengiyakan.

"Beneran mbak?" tanya mereka kompak.

"Pakdhe Jatmika itu kakak sepupunya Mama." kataku menjelaskan.

Santika menggaruk kepalanya. "Berarti ntar nikahan Mbak Kalila kita ga bisa datang dong? Pakdhenya Mbak yang presiden pasti datang juga kan?" keluhnya.

"Tenang aja... Untuk anak-anak YMB ada space undangan khusus biar bisa hadir." kataku menenangkan.

Mereka bersorak gembira. Lantas lanjut kembali membahas berita dengan topik yang sama, yaitu pertunanganku dengan bupati mereka. Dan beberapa kali juga aku menyahuti informasi yang kurasa kurang benar.

Smartphone ku bergetar. Ada pesan masuk dari Mas Satya.

Mas Satya 💍
Yang, Mas ada waktu libur 3 hari besok.
Liburan yuk.

Kalila MA
Boleh, aku juga lagi senggang 3 hari besok. Mau kemana?

Mas Satya 💍
Oke. Besok pagi Mas jemput, kita langsung berangkat.

Aku mengerutkan kening melihat balasan Mas Satya yang tidak menjawab pertanyaanku.

Kalila MA
Mau kemana emang? Aku perlu bawa apa aja?

Mas Satya 💍
Suatu tempat yang pingin kamu kunjungi. Mas yakin kamu suka. Bawa diri aja cukup, Yang.

_______

Mau kasih rewards ke pembaca setia rsoemarno... Kalau vote bab ini sudah mencapai 50 langsung up bab berikutnyaa

Semangaaat~

The World Where You ExistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang