Episode 12

192 29 0
                                    

Charles Bonnet Syndrome. Kondisi dimana seseorang mengalami halusinasi visual (kompleksitas visual) pada penglihatannya.

Yang aneh di sini adalah, menurut keterangan National Health Service (NHS), sindrom ini seharusnya tidak melibatkan halusinasi sistem panca indra lain seperti pendengaran dan perabaan. Halusinasi yang diciptakan CBS biasanya tidak mengancam dan cenderung menyenangkan juga tidak menunjukkan gangguan psikologis. Intinya penyakit ini tidak berhubungan dengan gangguan jiwa.

Tapi kalau dinilai dari kesaksian Kyuho, korban jelas mendengar suara kekasihnya yang memanggilnya untuk memicu aksi bunuh diri itu. Apakah CBS miliknya berkembang? Kyuho juga tidak terlihat berbohong.

"Sebentar, Kak Watson!" Dextra menegur. "Aku sudah memeriksa riwayat medis yang didaftarkan dan Sang Hyun dapat dipastikan tidak memiliki penyakit psikis apa pun."

"Tidak. Bukan itu masalahnya sekarang!" Aiden menatap Watson yang sibuk mengusap rambut. "Bagaimana kamu menyimpulkan penyebab kematiannya CBS? Jangan bilang maksudmu korban disuntikkan obat..."

Watson menyeringai. "Kamu memang penyimpul yang baik, Aiden. Memang itu maksudku."

Dextra dan Jeremy saling tatap bingung.

"Ada beberapa penyakit yang menyebabkan CBS (atau berbagai penyakit penurunan penglihatan lainnya). Di antaranya glaukoma, retinopati diabetik, dan degenerasi makula. Dari ketiga daftar penyakit itu, Watson mencurigai Sang Hyun menderita glaukoma sehingga mengundang CBS. Benar begitu?"

Watson mengangkat bahu. "Iya, Stern."

"Tapi apa hubungannya dengan dugaanmu korban disuntik obat?" tanya Jeremy gemas.

Detektif Tsundere itu sepertinya lupa, tidak semua orang punya otak seencer dia. Apa salahnya langsung menjelaskan teorinya?Watson membuat Jeremy dan Dextra bingung dari tadi. Aiden dan Hellen memang mengerti, tapi hanya sebatas menangkap maksudnya. Penjabarannya hanya Watson yang tahu.

Watson mengalihkan mukanya yang merah. "A-aku malu membicarakannya. Ini bukan sesuatu yang bisa didengar oleh cewek."

"Hah? Kenapa harus malu, Dan? Kita kan sedang menggali kebenaran. Itu pekerjaan kita sebagai detektif. Masa kamu yang seorang detektif malah mau menimbunnya?"

Watson menarik napas panjang. Baiklah.

"Kenapa aku berpikir glaukoma penyebabnya? Karena itulah yang masuk akal. Aku melakukan pengeliminasian kilat. Opsi ketiga, tidak mungkin Sang Hyun menderita degenerasi makula karena penyakit ini hanya diakibatkan oleh penuaan (pertambahan usia). Sedangkan dia masih remaja. Lebih tidak mungkin lagi opsi kedua, retinopati diabetik. Penyakit ini merupakan komplikasi dari diabetes..."

Watson menghentikan deduksinya. Ragu lagi.

"Kenapa berhenti, Dan? Lanjutin dong!"

Hellen bersedekap. "Atau kamu pelit berbagi secuil pengetahuanmu pada kami?"

"Ini bukan soal pelit melainkan menyangkut norma. Aku ini sedikit agamais tahu!" Watson mengacak rambutnya semakin kusut.

"Kita harus memecah misteri kematian Sang Hyun. Bukan saatnya untuk ragu-ragu."

"Arghhh!!! Baiklah! Baiklah! Sang Hyun tidak mengidap diabetes! Karena kalau iya, dia takkan bisa menghamili Honora Kim. Makanya mustahil dia menderita retinopati diabetik."

"Tapi kenapa? Apa alasannya?"

"Karena... karena..." Wajah Watson semakin memerah. "Karena itu, err..., @#$&%ASDF!!!"

Tentu Aiden dan Hellen tidak terima. Jeremy dan Dextra juga keberatan. Watson sengaja bicara cepat dan tidak jelas supaya mereka tidak mendengar isi kalimatnya yang vulgar.

Petualangan WatsonWhere stories live. Discover now