117 Angin kencang

3.6K 546 53
                                    

Hembusan semilir angin menerbangkan helaian rambut merah muda milik seorang anak laki-laki yang sedang menanam gandum dengan menaruh cristal magis di dalamnya.

Hari ini, sebagian warga melakukan cocok tanam menggunakan cristal magis seperti yang sudah disepakati saat rapat. Rein serta yang lain datang membantu media tanam tersebut.

Rein mengeluarkan kekuatan air berbentuk bulat, lalu memecahkannya hingga air tersebut menyerap ke dalam tanah. Di detik berikutnya, setangkai tanaman kecil muncul dari dalam tanah.

Rein tersenyum kecil. "Lihat! berhasil."

"Wahh itu luar biasa!"

Seruan kekaguman terdengar begitu melihat bahwa metode menggunakan cristal magis sebagai ganti dari pupuk tanaman, ternyata membuah hasil yang menakjubkan.

"Joy mau coba," seru Joy mengambil biji gandum.

"Tolong jaga jarak saat menanamnya, agar cepat tumbuh," ucap Rein tersenyum.

Joy memiringkan kepalanya. Dia menoleh ke samping dimana Croft berada dekat dengannya. "Jaga jarak," seru Joy merentangkan tangannya.

[ Huh? ]

Croft mengangkat satu alisnya.

Joy mendengus. Dia terbang menjauh dari Croft agar dia cepat tumbuh tinggi. Joy menggali tanah menggunakan kedua tangan mungilnya, lalu menaruh biji gandum. Kemudian menanamnya, dan terakhir menuangkan air.

"Hihihi, tanamannya tumbuh," ujar Joy tersenyum cerah. Dia pun mengambil biji gandum lainnya, dan mengulanginya lagi.

Blue mengais tanah dengan kaki depannya. Setelah berlubang, Moku menaruh biji gandum. Kemudian Blue menutupnya kembali, lalu Moya menuangkan air di atasnya.

Myuu Myuu.

Moku berseru senang melihat tanaman itu tumbuh. Dia menggoyangkan ekornya, lalu berjalan menghampiri tempat Rein untuk memberitahu tentang itu.

"Ekhem ekhem." Zeil mengeluarkan batuk palsu.

Blue memasang wajah datar. Entah kenapa manusia satu ini selalu berada di dekatnya, saat dia sedang berdua dengan Moku.

Ting.

Suara notifikasi membuat Croft langsung membuka layar tembus pandang dan melihat ada sebuah notif pesan dalam fitur misi.

[ Master, anda mendapat sebuah misi. ]

"Benarkah?" seru Rein.

Mereka berdua pun sama-sama melihat layar tembus pandang untuk membaca misi pertama yang baru saja Rein dapatkan.

+
Misi; pecahkan misteri di dalam kapal.
Hadiah; 1 Diamond.
+

Rein mengerutkan keningnya. "Croft, mengapa misinya di minta untuk pecahkan misteri? Bukankah aku meminta padamu hanya terkait pengobatan?" tanya Rein.

Croft menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

[ Mungkin itu berhubungan dengan pengobatan. ]

[ Sebab, saya juga tidak di beri tahu terkait penjelasan soal misi yang anda dapatkan. ]

"Aku mengerti." Rein mengangguk. "Tapi, kenapa hadiahnya hanya satu berlian saja? bukankah kau bilang bahwa kau bisa mengatur hadiahnya!" ucap Rein dengan alis menukik tajam.

[ Kenapa? bukankah satu saja sudah cukup? ]

"Apa maksudmu dengan kata cukup?!" seru Rein dengan ekspresi kesal. "Aku mau hadiahnya ada 10 berlian atau 100 buah berlian, bukan SATU!" lanjut Rein sedikit keras.

Suddenly Became A ChildWhere stories live. Discover now