TDLB 32 🐦

116 26 10
                                    

****
Ingat ya, satu vote kalian sangat berarti untuk aku. Aku gak akan bosan ingatkan kalian untuk vote. Jangan lupa vote sebelum baca. Hehe.

 Hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Hasil sulaman pertama karya Renatta adalah seekor burung biru kecil di dahan pohon ek. Sangat manis dan cantik. Ia menyulam sebuah sapu tangan, dan berencana untuk memberikannya pada Servian sebagai hadiah atas gelar Duke yang telah disematkan padanya. Ia tidak punya banyak uang untuk membeli hadiah. Jadi ia akan meminta maaf terlebih dahulu sebelum memberikan sapu tangan ini.

Butuh waktu seharian untuk Renatta menyelesaikannya. Ia juga harus tidur larut malam karena tak dapat tidur sebelum menyelesaikan sulaman ini.

"Nona, saya akan memasak untuk Anda. Apa yang ingin Anda makan?"

"Em, sepertinya sandwich enak."

"Nona, itu kan terlalu sederhana."

Renatta tersenyum, "tidak apa-apa. Aku ingin memakannya kok."

"Baiklah. Saya akan membuat sandwich terenak untuk Anda."

Renatta terkekeh melihat Leah yang berlari kecil ke arah dapur. Sepertinya malam ini sudah tidak ada pesta. Apakah Servian akan datang?

Sementara itu, di ruang kerjanya Servian banyak sekali mengkritik pekerjaan Edgar dan Allen. Hari ini Servian jadi lebih sering marah-marah dan mengkritik setiap pekerjaan bawahannya. Entah itu kesalahan kecil, atau bahkan yang seharusnya tidak salah pun, dia cari-cari kesalahannya.

Edgar pikir Servian sedang dalam masa-masa tidak stabil secara emosional dan hormonal seperti perempuan yang akan datang bulan. Hanya saja jika dia mengatakan ini di depan wajah Servian langsung, mungkin ia akan langsung diseret ke arena latihan untuk berduel.

Tak sampai lewat pukul 12 siang, Servian sudah menghilang dari ruang kerjanya. Ia ternyata menuju arena latihan untuk sparring dengan Anthony. Orang yang sekarang paling disusahkan oleh Servian saat moodnya jelek. Setelah Anthony ada Komandan Razzo. Pria berumur 45 tahun yang selanjutnya akan melawan Servian ketika Anthony sudah tidak sanggup lagi.

Dari paviliun, keberadaan arena latihan sedikit terlihat. Oleh karena itu saat ini Renatta nampak berjinjit di depan jendela besar untuk melihat apa yang terjadi di arena latihan itu. Ia mendengar sayup-sayup sorakan para ksatria duchy dari sana. Sepertinya ada seseorang yang bertanding.

Melihat dari antusiasmenya, sepertinya itu adalah Servian.

"Anehnya aku merindukannya. Padahal yang dia lakukan hanya mengurungku di sini."

Renatta kemudian berbalik. Ia memutuskan untuk membersihkan kamar sebelum pergi memasak untuk makan siang. Koki yang Servian janjikan belum datang. Mungkin pria itu juga masih sibuk mengurus semua berkas. Dirinya juga perlu membangun dan melanjutkan proyek Duke terdahulu. Tidak heran kalau Servian lupa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Duke's Little BirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang