TDLB 73 🐦

825 86 5
                                    

***

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Sepulang dari naik perahu, Renatta dan Servian seperti perangko dan amplop surat yang sudah saling menempel. Sulit dipisahkan. Mereka makan dan berjalan-jalan bersama. Memberi penghiburan tersendiri untuk Allen dan Edgar karena sekarang mereka jarang mendapat caci maki dari Servian.

Kali ini, Renatta dan Servian pergi ke wilayah kekuasaan yang letaknya ada di dekat peternakan Elomocco. Kebetulan sekali, beberapa domba dan biri-biri melahirkan hari ini. Renatta sangat antusias membantu para pekerja untuk membersihkan mereka.

Renatta mengabaikan tatapan tajam Servian dan memilih untuk menggendong anak biri-biri yang lucu itu. Ia membawa seekor anak biri-biri dalam gendongannya ke arah Servian, "lihat, lucu sekali kan? Menggemaskan." Renatta tersenyum lebar. Bayi biri-biri itu mengembik kecil dan terlihat tengah mencari sesuatu.

"Dia mau menyusu, Renatta. Lepaskan."

"Iyakah? Kau tahu darimana?"

Servian memutar bola matanya, "lihat." Lalu menunjuk ke arah mulut bayi biri-biri yang terbuka. "Dia sedang mencari puting susu ibunya. Kau mau menjadi ibu barunya?" Pertanyaan itu langsung dihadiahi tatapan datar oleh Renatta. Ia pun segera melepaskan bayi biri-biri itu di dekat induknya.

"Ayo kita ke penginapan, baumu seperti biri-biri." ajak Servian.

"Eum, aku masih mau di sini." Ada banyak anak domba dan biri-biri yang belum ia gendong. Ia juga ingin membantu para penjaga ternak memberikan minum pada mereka.

Servian hanya bisa menghela napas kala melihat wajah memelas Renatta.

"Jangan terlalu lama. Aku harus pergi ke kantor peternakan. Jika kau ingin menyusul, ajaklah seorang pengawal." Renatta mengangguk cepat tanpa berpikir. Ia bahkan langsung meninggalkan Servian dan membantu para penjaga memberi susu dari botol untuk para bayi lucu ini.

Servian merasa diabaikan. Terlebih, dia kalah dengan bayi biri-biri. Ini adalah sebuah kekalahan yang memalukan. Setelah menghela napas, Servian meninggalkan tempat itu. Sedangkan Renatta, ia nampak antusias sekali dengan kegiatan mendadaknya ini.

***

Usai mandi, Servian mengenakan jubah tidurnya. Rambutnya masih agak basah setelah ia mencucinya. Ia lalu duduk di sofa kamar penginapannya untuk menikmati secangkir teh sebelum tidur.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka dari luar. Renatta yang berdiri di ambang pintu tidak segera masuk karena ia sibuk berbicara dengan Allen. Dari yang Servian dengar, wanita itu mengatakan ia senang dengan kegiatannya hari ini dan ia harap besok bisa datang ke peternakan lagi. Mendengar hal itu, Servian mengerutkan kedua alisnya.

Pria itu segera berdiri dan menghampiri Renatta lalu memeluknya dari belakang. "Kenapa kau masih di sini? Kembali ke kamarmu sana." Servian mengusir Allen.

The Duke's Little BirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang