Pagi ini, para calon permaisuri telah berkumpul di aula dan duduk di kursinya masing-masing. Sebentar lagi pengumuman calon permaisuri yang lolos dan tereliminasi akan di umumkan.
Mery terlihat duduk di kursinya dengan tangan yang bertaut gugup. Gadis itu tidak ingin dia tereliminasi sekarang. Setelah dia mengetahui dimana ibunya berada, Mery bertekad untuk dapat terus maju dan bisa menemui ibunya di istana utama. Terserah jika dia tidak terpilih menjadi calon istri Pangeran nantinya, yang terpenting dia bisa menemukan ibunya dan membawanya keluar dari sini.
Tapi, tetap saja.. dia telah melakukan perjanjian dengan Ratu Selena. Dia harus mendekati Pangeran Devon dan mencari informasi. Bagaimana caranya dia bisa mendapatkan informasi dari Pangeran itu? Sedangkan, Mery tidak yakin Pangeran akan tertarik dengan dirinya.
Charlote masuk ke dalam ruangan aula dengan membawa sebuah berkas di tangannya dan membuat para calon permaisuri seketika menegakkan tubuh mereka,
"Selamat pagi ladies!" sapa Charlote dengan senyumannya.
"Selamat pagi Madam!" balas para putri bersamaan.
Charlote berdiri di mimbarnya dan menatap para calon permaisuri,
"Sesuai janjiku kemarin, hari ini aku akan mengumumkan 10 calon permaisuri yang berhasil lolos ke babak selanjutnya" ucapnya.
"Dan, 10 calon permaisuri yang berhasil, akan langsung pindah ke istana bagian barat. Dan, begitu pun sebaliknya, 10 calon permaisuri yang tidak lolos akan langsung di pulangkan" lanjutnya yang membuat para calon permaisuri disana tegang.
Charlote pun membuka berkas di tangannya,
"Disini, sudah tertulis 10 nama calon permaisuri yang lolos. Jika nama kalian disebutkan, maka kalian boleh langsung berdiri dan akan langsung diantarkan ke istana bagian barat" ucap Charlote lagi.
"Baiklah.. Tanpa perlu berlama-lama lagi, aku akan langsung menyebutkan nama calon permaisuri yang lolos" lanjutnya tersenyum.
"Di urutan nomor 10.. ada Putri Anna dari kerajaan Confesia!" ucapnya cukup keras.
Putri yang disebut pun terlihat terkejut dan berdiri dari duduknya,
"Congratulation lady" ucap Charlote.
Lalu, Charlote pun terus menyebutkan nama-nama calon permaisuri yang lolos. Mery terlihat semakin menautkan tangannya dengan gelisah. Ia dapat merasakan kedua tangannya basah oleh keringat gugup. Sudah 8 nama Putri yang disebut, dan nama Melisa belum juga terdengar.
Mery menutup matanya dan terus berdoa di dalam hati. 'Ya Tuhan, kumohon.. aku ingin bertemu dengan ibuku.. biarkan aku bertemu dengannya.. aku sangat merindukannya' ucap Mery dalam hatinya dengan penuh harap.
"Dan, diurutan nomor 2.." ucap Charlote terhenti sejenak.
"Ada Putri Melisa dari Kerajaan Vixyland!" lanjut Charlote yang membuat Mery langsung membuka matanya dengan terkejut.
Ia pun berdiri dari duduknya dengan perasaan penuh haru dan bahagia,
"Congratulation Princess Melisa" ucap Charlote tersenyum.
Mery membalas senyuman Charlote dan mengangguk pelan,
"Terimakasih" balas Mery.
Gadis itu pun berjalan kearah pintu untuk segera keluar dari ruangan. Namun, terdengar kembali suara Charlote yang mengumumkan nama calon permaisuri yang lolos dengan urutan pertama,
"Selamat kepada Putri Laura dari Kerajaan Luminia" ucap Charlote.
Mery seketika membalikkan tubuhnya sedikit dan melihat Laura yang berdiri dan tersenyum dengan anggun,
KAMU SEDANG MEMBACA
Permaisuri Palsu Tawanan Sang Pangeran
RomanceMery, gadis berusia 17 tahun yang mempunyai tekad kuat untuk pergi dan masuk ke dalam istana Pearland, untuk menemukan ibunya yang di culik oleh para penjaga istana 2 tahun yang lalu. Mery pun rela mengorbankan dirinya dibawa oleh penjaga istana unt...