CH2 [Nenek]+

8.1K 222 6
                                    

Seperti yang sudah dikatakan oleh nenek Chika, bahwa orang tua Christy akan tidur bersama dengan kakeknya. Meninggalkan Chika yang tidur sendiri di dalam kamarnya. Karena mereka semua akan tidur di ruang tengah.

Kini Chika sedang mengaplikasikan herbalnya untuk menjaga kesehatan kulitnya. Agar terlihat awet muda.

Decitan suara pintu mengalihkan atensi Chika. Melihat cucunya yang tiba tiba masuk ke dalam kamarnya.

Christy menutup kemudian mengunci pintu tersebut. Berjalan mendekat ke arah neneknya. "Christy mau apa?" Tanya Chika yang masih fokus ke arah wajahnya.

"Christy mau nenek," seketika tangan Chika berhenti, menoleh ke arah sang cucu yang wajahnya sudah sedikit memerah.

"Hm...?" Deheman tersebut tidak mendapat gubrisan sama sekali.

Christy perlahan mendekat kemudian berhenti ketika dirinya sudah berada di belakang sang nenek.

Dipandanginya wajah sang nenek yang begitu cantik dari pantulan cermin. Entah mengapa setelah melakukan hal tersebut, Christy menjadi sangat tertarik kepada neneknya.

Kedua tangannya terangkat untuk mengelus kedua pipi sang nenek. Membuat tubuh Chika seketika merinding karena sentuhan tersebut.

Mengetahui ini akan menjadi malam yang panjang bersama sang cucu, Chika dengan segera merapikan barang barangnya. Menaruhnya kembali ke tempat semula.

Chika berdiri kemudian berbalik menghadap ke arah Christy. Meletakkan kedua tangannya di bahu sang cucu.

Chika hanya bisa mengeratkan pelukannya di leher sang cucu kala tubuhnya diangkat secara perlahan menuju ke arah tempat tidur.

Chika berbaring dengan nyaman melihat cucunya yang dengan lembut menanggalkan satu persatu pakaiannya. Kini Chika mengalihkan pandangannya pada saat melihat cucunya yang sudah tidak menggunakan apa-apa.

Dengan perlahan Christy mendekat ke arah Chika kemudian meremas kedua gundukan tersebut.

"Ahhh, Christy..." Terlihat milik Christy semakin bangun kala mendengar desahan tersebut.

Kedua tangan Christy semakin lihai memainkan gundukan tersebut. Semakin merangsang sang nenek agar mengikuti permainannya.

Christy menyingkap daster milik sang nenek, memperlihatkan bra milik neneknya yang masih menutupi kedua gundukan tersebut.

Christy merebahkan tubuhnya di atas sang nenek, memeluknya dengan erat sembari kedua tangannya meraih pengait bra milik sang nenek.

Chika pun dapat merasakan milik cucunya yang keras bergesekan dengan miliknya yang masih tertutupi dengan celana dalam.

Dengan segala sentuhan dan juga gesekan, akhirnya Christy berhasil menanggalkan bra milik sang nenek.

Christy menyimpan bra sang nenek dengan baik, kemudian menarik daster tersebut hingga kini Chika half naked.

Christy dengan tidak sabaran meraih tengkuk sang nenek dan menyambar bibirnya. Christy menyesap dengan dalam bibir bagian bawah milik Chika.

Begitu juga dengan Chika, dia membalas pergumulan tersebut tak kalah sensual. Membiarkan ruangan yang remang menjadi saksi bisu mereka berdua.

Chika merasakan bagian bawahnya yang mulai basah. Menandakan jika dirinya sudah mulai masuk dalam permainan sang cucu.

Christy pun menyadari hal tersebut, ia menyudahi permainannya dengan bibir sang nenek. Menarik dengan sensual celana dalam yang masih terpasang di tubuh Chika.

"Nghh, Christy... Pelan pelan," Chika merasakan klitorisnya yang geli karena permainan lidah cucunya di bawah sana. Membuat tubuh Chika menggelinjang seiring dengan jilatan Christy. 

Merasa puas dengan permainannya, kini Christy mengurut miliknya. Mengarahkan ke mulut sang nenek untuk dikulum sebentar. Chika pun tidak masalah dengan hal tersebut. 

Dengan pandai Chika memainkan lidahnya, membuat Christy melenguh terus menerus. Kemudian Christy menarik miliknya kala ia merasakan cukup. Mulai menarahkan miliknya ke inti sang nenek. 

Chika menggenggam erat lengan cucunya kala benda tersebut perlahan masuk dan terbenam sempurna. Christy menunduk hingga wajahnya berada di depan gundukan Chika. 

Ia mulai menggerakkan bokongnya sembari kedua tangannya bermain di area dada Chika. Bibirnya juga memberikan kecupan kecupan bahkan sampai meninggalkan bekas kemerahan.

Sedangkan Chika sudah mendesah serta melenguh tak karuan kala merasakan milik cucunya yang mulai membesar. 

"Ahh, Christy... Bareng..."

Christy semakin mempercepat temponya, begitu juga dengan Chika yang mengeratkan pegangannya. Menandakan bahwa ia akan mencapai puncaknya.

Dan benar saja, mereka berdua mencapai puncaknya secara bersamaan. Membiarkan benih milik Christy tertanam sempurna di rahim Chika. 

Seakan tak menghiraukan apapun, Christy terus menggempur Chika tanpa ampun. Membuat tubuh keduanya terkulai lemas di jam tiga dini hari. Saat itu, Chika merasakan jika rahimnya sudah sangat penuh dan keduanya akhirnya tertidur dengan berpelukan. 

ONESHOOT48Where stories live. Discover now