Nares akan cemburu apabila mengetahui secara persis di mana dan seperti apa makan malamnya dengan putra pertama mereka. Talia yakin.
Ryan membawanya ke salah satu restoran mewah yang agak jauh dari pusat kota. Mereka tiba, dijemput salah seorang pelayan, untuk kemudian diantar ke salah satu bilik privat yang segera mengingatkan Talia pada seluruh makan malam spesial dan romantis yang pernah diberikan Nares untuknya. Betapa Talia bersyukur karena memilih mengenakan gaun cantik alih-alih blus dengan potongan sederhana yang pasti akan sangat kontras dengan penampilan necis Ryan.
"Mama nggak nyangka bakal diajak ... fine dining kayak gini." Jelas sekali, ini bukan casual dining seperti yang sudah-sudah. "Makasih, ya, Mas."
Ryan tersenyum kecil. "Aku yang makasih ke Mama. Belakangan ini, aku sibuk banget. Mama ngurusin aku sesibuk ngurusin Papa. Semua disiapin, termasuk makan siang sama kopi langgananku, tapi aku selalu telat bilang makasih, padahal kirim chat ke Mama nggak sampai lima menit."
"Mama nggak ada masalah sama hal-hal kayak gitu, Mas."
"Ya, tapi bukan berarti aku bisa membenarkan sikapku. Aku seharusnya bisa lebih baik lagi atur waktu supaya nggak ada rutinitas yang terlewat atau aku abaikan."
Ryan menyerbet bibir dengan tisu. Piring di depannya hanya menyisakan cangkang lobster panggang dan sisa saus yang masih beraroma lezat. Binar cerah di bola mata Ryan menandakan bahwa menu utama yang baru saja ditandaskan membuatnya senang.
Di rumah mereka, bisa terhitung jari Ryan menyantap olahan makanan laut dalam satu tahun. Talia alergi, begitu juga Rafa, sehingga ia lebih sering memasak makanan yang bisa disantap siapa pun. Nares dan anak-anak mereka tidak mau Talia mengambil risiko terpapar apa pun yang terkandung di ikan-ikan laut. Jika teramat ingin melihat raut gembira Nares dan Ryan di meja makan karena menemukan setidaknya satu olahan makanan laut, Talia meminta bantuan Nadya untuk membersihkan dan mencicipi, sementara ia hanya memasak. Namun, seringkali mereka makan di restoran atau memesan dari layanan pesan antar.
"Udah lama aku pengin ngajak Mama makan berdua, jadi ini nggak sepenuhnya mendadak," kata Ryan lagi, "Thank God, aku langsung dapat meja begitu reservasi tadi sore."
Dalam urusan menyayangi dan memperlakukannya, Ryan memang tidak pernah jauh berbeda dengan Nares. Rafa tidak kalah manis dan penyayang, tetapi putra keduanya itu kerap kali menunjukkan dengan cara yang berbeda. Apa pun caranya, Talia tetap menikmati disayang, dimanja, dan diperlakukan dengan amat spesial oleh putra-putranya. Jika begini, Talia ragu dirinya tega melemparkan pembahasan perihal studi S-3 Ryan di tengah-tengah meja.
"Mama nggak bermaksud merusak suasana, apalagi menyinggung, ya, Mas ...." Talia berdeham, mempertimbangkan sejenak, kemudian melontarkan satu tanya yang mendadak terlintas di benaknya. "Selain Mama, siapa yang pernah diajak Mas Ryan makan malam spesial kayak gini?"
Ryan menggeleng. Senyum kecil yang terbit begitu kontras dengan garis-garis tegas di wajah putranya. "Mama yang pertama. Waktu sama Diva, aku cuma mampu ajak dia makan di warung. Aku juga belum sempat nyiapin kayak gini buat Cantika, ya ... keburu selesai. Sekarang aku mulai mampu, tapi Ayu kurang suka. Aku bisa paham. Selama ini, yang dia kenal cuma hidup hemat. Aku nggak suka bikin Ayu nggak nyaman, jadi aku ikut apa yang dia mau."
"Mama juga kurang suka, makanya Papamu jarang biarin Mama milih menu tiap ngajak makan malam romantis yang biayanya nggak sedikit," kenang Talia pada hari-hari ketika Nares kerap kali merayakan berbagai hari spesial, pencapaian, dan hal menakjubkan dengan makanan enak nan mahal. Mereka hanya berdua dan Nares membicarakan hal-hal manis yang membuat Talia tak mau momen-momen itu berakhir dengan cepat. "Tapi setelah semua itu berlalu dan yang tersisa cuma kenangannya, Mama bersyukur dulu jarang nolak dan ikut aja maunya Papamu."

YOU ARE READING
Home
Short Story[Slice of Life about Adhitama's Family.] Home (n): the place where one lives permanently. *** Pulang ke rumah memiliki banyak definisi. Pulang adalah ketika kamu merasa nyaman dan aman dari kerasnya dunia, ketika kamu telah melewati perjalanan yang...