Jungkook ternganga ketika mendengar pertanyaan Taehyung. Setelah beberapa saat, dia balik bertanya kepada Taehyung dengan wajah polosnya.
"Kenapa aku harus meninggalkanmu?"
"Karena.... karena kamu sudah menemukan keluargamu?" Kata Taehyung terlihat sedikit tidak yakin.
"Apakah menurutmu aku orang yang seperti itu?" Tanya Jungkook seraya mencemberutkan wajahnya. Kedua pipinya menggembung dan bibirnya sedikit mengerucut.
"Tentu saja tidak. Tapi maksudku..."
"Kalau begitu, kenapa kamu berpikiran seperti itu tentangku?" Tanya Jungkook. Ada nada merajuk di suaranya.
Taehyung terdiam. Meskipun hatinya masih merasa gelisah, dia bisa merasakan hatinya menghangat ketika matanya bertatapan dengan mata lembut Jungkook. Dia menarik napas dalam, dan membelai lembut rambut Jungkook.
"Keluargamu kemungkinan besar berasal dari kalangan bangsawan, sedangkan aku, hanyalah seorang pemburu dari desa kecil. Apa kamu tidak merasa takut dirugikan?" Bisik Taehyung lembut.
"Aku mencintaimu dan aku sudah bersamamu. Kita sudah menikah. Kalau suatu saat aku bisa kembali mengingat keluargaku dan bertemu dengan mereka, walaupun mereka menentang, mereka harus bisa menerimamu." Jawab Jungkook terlihat sangat yakin.
"Tapi, lelaki itu..."
Gerakan tangan Taehyung berhenti sejenak sebelum membelai pipi Jungkook. Dia menatap kedua mata Jungkook dalam-dalam.
"Apakah kamu mencintainya?"
Jungkook menggeleng pelan.
"Aku tidak tahu. Tapi entah kenapa, aku merasa sangat tidak nyaman."Ya, entah kenapa, dia merasa sangat tidak nyaman ketika lelaki itu mengatakan soal pernikahan. Apakah hubungan mereka tidak begitu baik? Atau hanya karena Jungkook merasa tidak nyaman karena sekarang dia sudah bersuami?
"Yang aku tahu pasti, selama kamu hanya memilikiku di hatimu, aku juga hanya akan memilikimu di dalam hatiku." Kata Jungkook berusaha meyakinkan Taehyung. Dia maju sedikit lalu mengecup pelan bibir Taehyung.
Taehyung tertegun. Dia tidak menyangka akan mendapatkan serangan mendadak dari Jungkook.
"Bisakah kita melakukan 'itu' sekarang?" Goda Taehyung seraya menarik Jungkook kembali ke pelukannya.
"Tidak, tidak. Yang lainnya pasti sudah bangun. Akan sangat memalukan kalau kita tidak keluar dari kamar sampai siang. Lagipula aku sudah lapar." Tolak Jungkook seraya mendorong lembut Taehyung. Belum lagi, bagian bawahnya masih terasa sakit karena 'pertempuran' terakhir mereka.
Jungkook segera berdiri dan melewati Taehyung untuk melarikan diri. Namun Taehyung segera menangkap dan memeluknya dari belakang dengan cepat. Dia mendekati telinga Jungkook dan berbisik pelan.
"Kalau begitu, aku akan bersabar untuk menunggu malam tiba."
Setelah melihat wajah dan telinga Jungkook yang memerah, Taehyung akhirnya melepaskannya. Dia terkekeh pelan ketika melihat Jungkook yang melarikan diri menuju kamar mandi.
Setelah keduanya mandi dan rapi, mereka keluar dari kamar. Ketika mereka membuka pintu, Nenek Nara tampak duduk termenung di meja taman.
"Nenek Nara." Sapa Jungkook ketika melihatnya.
"Apa Nenek Nara baik-baik saja?" Tanya Taehyung terlihat sedikit khawatir.
Mata Nenek Nara terlihat berkaca-kaca dan suaranya terdengar sedikit tercekat.
"Aku baru saja berjalan-jalan keluar. Aku ingin melihat pemandangan sekitar, dan ketika aku sampai di depan rumahku, itu... rumah itu..."
Nenek Nara tidak melanjutkan perkataannya. Dia hanya bisa menggeleng pelan. Taehyung dan Jungkook saling berpandangan. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu apa yang di maksud oleh Nenek Nara?
Rumah Nenek Nara ambruk beberapa waktu sebelumnya saat hujan sangat deras melanda Desa Texxia. Namun karena kesehatannya buruk saat itu, mereka sepakat untuk merahasiakan hal itu darinya. Tapi kini, Nenek Nara sudah melihatnya secara langsung.
"Nenek Nara, itu rusak karena hujan deras yang melanda Desa Texxia terkahir kali. Maaf karena kami merahasiakannya darimu." Kata Taehyung penuh sesal.
Nenek Nara menggeleng pelan.
"Tidak, itu bukan salah kalian. Aku tahu kalian melakukannya untukku. Aku hanya khawatir, dimana aku akan tinggal setelah ini.""Nenek Nara." Panggil Jungkook. Suaranya lembut dan penuh bujukan.
"Lihatlah kami, tidak ada orang tua yang tinggal bersama kami. Kenapa kamu tidak tinggal bersama kami saja?"
"Tidak, tidak. Itu tidak bisa." Tolak Nenek Nara cepat. Dia meraih tangan Jungkook dan berkata pelan.
"Jungkook, nenek tua ini tidak berguna. Aku hanya akan merepotkanmu. Aku tidak mau menjadi beban."
"Nenek Nara, apa kamu tidak melihat betapa senangnya kami dengan adanya dirimu di sekitar? Lihat bocah nakal Beomgyu itu, dia benar-benar memperlakukanmu sebagai neneknya." Bujuk Jungkook lembut.
Mata Nenek Nara semakin berkaca-kaca. Dia bahagia tinggal bersama keluarga Taehyung. Setiap hari selalu ramai. Akan ada orang yang mengajaknya mengobrol setiap hari. Nenek Nara memang merasa nyaman, namun, rasa nyaman itu membuatnya takut. Dia takut dia tidak ingin pergi, itulah mengapa dia memutuskan untuk melihat rumahnya pagi ini. Dia berpikir untuk membereskan rumah dan pulang dalam beberapa hari ke depan.
Rumah itu penuh dengan kenangan akan suami dan anaknya. Dia tidak pernah rela melepaskan kepergian mereka. Namun siapa yang menduga, rumah itu malah hancur begitu saja? Apakah ini pertanda dari suami dan anaknya agar dia melanjutkan hidup dan mencari kebahagiaannya sendiri?
"Tapi..."
"Apa Nenek Nara tidak menyukai kami?" Potong Jungkook.
"Anak ini, apa yang kamu katakan?" Tanya Nenek Nara terperanjat.
"Kalau begitu, sudah diputuskan. Nenek Nara akan tinggal bersama kami." Kata Jungkook seraya tersenyum nakal.
Untuk urusan apakah Nenek Nara akan ikut bersama mereka pindah ke Kota Barat Laut, mereka akan membicarakannya dengannya lagi nanti.
"Anak nakal." Nenek Nara menepuk pelan punggung tangannya.
"Kehadiranku akan sangat merepotkanmu!"
"Nenek Nara, tidak ada yang merasa repot denganmu." Tambah Taehyung.
Nenek Nara menatap pasangan muda di depannya. Dia hanya bisa mendesah pelan dan menitikkan air matanya.
"Ayo kita pergi ke dapur untuk membuat sarapan." Ajak Jungkook seraya menghapus air mata Nenek Nara dengan sapu tangannya.
Nenek Nara tersenyum lembut dan mengikuti keduanya berjalan menuju dapur. Ketika mereka hendak memasuki dapur, mereka bisa melihat Beomgyu di kejauhan yang sedang memberi makan si Hitam.
Beomgyu segera melambai ketika dia melihat tiga orang yang menatapnya. Dia segera bergegas menghampiri mereka, namun dia kalah cepat dari Archie yang langsung melesat ketika melihat Jungkook.
"Archie, apakah kamu baru saja mandi lumpur?" Tanya Jungkook seraya tertawa ketika melihat tubuh Archie yang penuh lumpur.
"Dia mengikuti ku mencari rumput untuk si Hitam. Pada akhirnya dia jatuh ke dalam kubangan lumpur." Jelas Beomgyu ketika dia sampai di hadapan Jungkook.
"Aku akan memandikannya sehabis sarapan."
"Apakah kamu mendengarnya? Kamu membuat Beomgyu repot." Kata Jungkook seolah-olah memarahinya.
Archie menunduk lesu, dia terlihat seakan-akan sedang di tindas. Semua orang tertawa ketika melihat tingkah lakunya.
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinasti Versailles •Taekook•
Fanfiction⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae // Bott Kook Kim Taehyung Jeon Jungkook