Fortune Cookie 04

8.2K 659 9
                                    

Shinji sedang bersiap-siap di kamarnya. Rencananya malam ini ia akan menonton film di bioskop bersama Kazuya.

Shinji mematut diri di depan cermin. Ia memakai kemeja warna merah, rompi hitam dan celana jeans warna hitam. Sepertinya pakaiannya lumayan okelah. Rambutnya ia beri sedikit minyak rambut biar kelihatan agak rapi.

Tiba-tiba pintu depan rumah kakeknya itu berbunyi. Mungkinkah Kazuya sudah datang?

Shinji melirik jam dinding. Sudah pukul 07.56 malam.

Shinji berjalan menuju pintu depan dan membukanya. Terlihat Kazuya tengah berdiri di luar pagar sambil melambaikan tangan. Disampingnya ada sebuah motor vespa klasik berwarna biru.

Shinji segera berlari kecil menuju pagar dan membukanya.

"Sudah siap?" tanya Kazuya. Shinji mengangguk semangat. Ia baru sadar kalau penampilan gurunya malam ini sangat berbeda sekali daripada ketika di sekolah. Kazuya terlihat tidak seperti guru. Malah terlihat seperti sebaya dengan Shinji.

Dengan memakai kaos putih polos dibalut jas merah bermotif kotak-kotak simpel dan jelana jeans warna hitam. Membuat Shinji semakin menyukai gurunya itu.

"Kita berangkat sekarang." ucap Kazuya sambil menyerahkan sebuah helm kepada Shinji.

***

Kazuya menghentikan motornya tiba-tiba ketika sampai di depan bioskop, membuat badan dan helm Shinji terbentur cukup keras ke arah Kazuya.

Shinji tidak menggerutu. Karena ia juga tahu ada sesuatu yang tidak biasa yang sedang ia lihat.

Bioskop terlihat ramai sekali dari luar. Biasanya tidak pernah seramai ini ketika liburan musim panas yang sudah-sudah.

Tapi kali ini banyak sekali orang-orang yang baru saja keluar berbondong-bondong dari bioskop. Kelihatannya baru ada acara besar disini. Dan sepertinya acara itu baru saja selesai.

"Bagaimana, Shinji? Apakah harus kita tunggu?" tanya Kazuya. Mereka berdua masih belum turun dari atas vespa milik Kazuya.

"Acaranya kelihatannya sudah selesai deh. Coba kita tengok yuk!" ajak Shinji. Kazuya pun menurut.

Mereka berjalan memasuki bagian depan gedung bioskop. Sudah tidak ramai lagi.

Begitu berada didalam, terpampang sebuah banner besar di salah satu dinding yang bertuliskan

"MEET AND GREET RYOTA HASHIMOTO"

***

Ryota sedang berbincang-bincang dengan salah satu panitia ketika kedua matanya tidak sengaja melihat seorang laki-laki yang terlihat kebingungan.

Bukankah itu laki-laki yang ia temui di pantai kemarin pagi?

Pikirannya langsung terbayang kejadian kemarin pagi.

Kenapa laki-laki itu kesini?

Ryota langsung menghampiri laki-laki itu.

"Maaf. Acaranya sudah selesai." ucap Ryota yang membuat Shinji dan Kazuya agak terlonjak.

"Tapi kalau kamu mau minta tanda tangan, sepertinya masih bisa." ucap Ryota.

"Bioskopnya tutup ya?" tanya Shinji.

Ryota jadi sedikit sebal. Bagaimana mungkin ada orang yang lebih memilih menonton film bioskop daripada mendapatkan tanda tangannya.

"Hari ini di tutup karena disewa untuk acara." jawab Ryota kepada kedua orang di depannya yang sama sekali tidak fanatik kepada dirinya.

"Shinji. Cari tempat lain saja ya?" tawar Kazuya.

"Iya deh, Kazuya." jawab Shinji.

Oh, ternyata namanya Shinji., batin Ryota.

"Ya sudah. Terimakasih kalau begitu."

Kazuya dan Shinji melenggang meninggalkan Ryota yang masih tidak habis pikir kalau ada orang seperti Shinji.

***

"Kita kemana?" tanya Kazuya kepada Shinji di boncengan belakang sambil menyetir.

"Terserah lah. Aku belum tahu seluk-beluk Hokkaido." jawab Shinji.

"Kita nonton di tempat lain aja ya!"

"Iya."

Entah kenapa Shinji jadi tidak bersemangat lagi. Tapi ia masih tetap menjaga sikapnya supaya tidak membuat Kazuya kecewa.

***

Ryota sedang memilih-milih buku. Ia sekarang berada di perpustakaan kota. Hari ini tidak ada jadwal syuting. Sebenarnya ada, tapi di tunda besok karena sutradaranya sedang sakit. Jadi semua jadwal syuting hari ini di undur jadi besok.

Seperti biasanya, Ryota memakai topi merah dan kacamata hitam supaya tidak terlalu mencolok. Ia tidak ingin terjadi keributan yang mungkin saja terjadi.

Ketika selesai memilih buku, Ryota berjalan menuju sudut baca.

Tapi tiba-tiba matanya tidak sengaja tertumbuk pada seseorang yang sedang duduk di pojok. Bukankah itu Shinji? Laki-laki yang ia temui di pantai? Juga ia temui di bioskop kemarin?

Ryota pun melangkah mendekat dan mengambil tempat duduk di depan Shinji.

Sepertinya Shinji terlalu serius membaca hingga ia tidak sadar kedatangan Ryota.

Ryota mendehem. Berniat membuat Shinji tahu kalau Ryota ada di situ.

Shinji mendongak menatap Ryota, lalu kembali ke bukunya. Ryota agak kesal. Ia membuka kacamatanya lalu mendehem lagi.

Shinji mendongak. Ia sedikit terkejut ketika tahu kalau Ryota ada di depannya.

Ryota tersenyum usil.

Tapi Shinji tidak bereaksi berlebihan. Ia malah melanjutkan membaca. Dan ini membuat Ryota menjadi sebal.

"Kamu ingat aku, kan?" tanya Ryota pelan sambil mencondongkan tubuhnya ke depan.

Tapi Shinji malah membuka sebuah buku catatan kecil dari sakunya lalu menulis sesuatu dan mendorongnya ke arah Ryota. Ryota membacanya.

>> Aku tidak amnesia.

Ryota tersenyum sekilas lalu menulis dibawah tulisan Shinji dan mendorongnya kearah Shinji. Shinji membacanya.

>> Siapa coba?

Shinji menulis lalu menyodorkannya pada Ryota.

>> Pelawak kan?

Wajah Ryota berubah menjadi masam. Ia kembali menulis dengan cepat lalu mendorong buku catatan Shinji dengan agak keras. Shinji membaca.

>> AKU RYOTA HASHIMOTO!!!

Shinji tidak membalas. Ia bahkan melanjutkan membaca lagi.

Ryota mengernyitkan alis. Dengan berani, ia mencubit lengan Shinji yang membuatnya berteriak. Seluruh mata penghuni perpustakaan langsung tertuju pada mereka berdua.

Tiba-tiba si penjaga perpustakaan sudah berada di samping Shinji.

"Maaf. Bisa di pelankan suaranya? Atau mungkin kalau masih mau melanjutkan pembicaraan, bisa dilanjutkan diluar saja."

Shinji yang sudah tidak mood lagi pun memilih untuk keluar dari perpustakaan setelah membungkuk sebagai tanda salam kepada si penjaga perpustakaan lalu pergi.

Setelah berada diluar, Shinji menghirup napas dalam. Ia sedang menanti seseorang. Kazuya. Rencananya ia hari ini janjian ketemu dengan Kazuya untuk berkeliling Hokkaido. Tapi Kazuya belum menghubunginya juga.

"Maaf." ucap seseorang dari belakang Shinji yang membuat Shinji terlonjak kaget. Shinji berbalik dan melihat Ryota berdiri tepat dibelakangnya. Ia sudah mengenakan kacamatanya kembali.

"Ya ampun! Kamu ini!" Shinji mengelus dadanya. Ingin rasanya ia meremas-remas muka Ryota saat ini juga saking gemasnya.

[Bersambung...]

FORTUNE COOKIE (boyxboy)Onde histórias criam vida. Descubra agora