Part 3 - Pertemuan

115K 7.6K 89
                                    

Vote and comment yaa :D        

-------------------------------------

           Setelah berperang dengan pikirannya, akhirnya Arjuna memutuskan untuk datang ke rumah Olin, perempuan yang akan dijodohkan dengannya itu. Setelah berbicara pada manajernya, pria itu pun segera melajukan mobilnya karena sang Mama -sejak tiga jam yang lalu- sudah menerornya dengan panggilan-panggilan pada ponselnya.

          Tiga puluh menit kemudian Arjuna sampai di depan sebuah rumah mewah dengan tampilan yang dapat dikatakan elegan. Walaupun hampir sama dengan rumah yang dimiliki oleh kedua orang tuanya, rumah di depannya ini terlihat lebih berwarna karena banyaknya tanaman yang menghiasi.

          Setelah mengucapkan salam, Arjuna langsung masuk ke dalam rumah itu dengan disambut ramah oleh tante Kinar yang sudah pernah ditemuinya saat ada pesta di rumahnya tempo hari. Kali ini, Arjuna baru sadar kalo ternyata tante Kinar ini adalah Ibunda dari Olin. Arjuna pun mengalihkan pandangannya ke arah ruang keluarga dan mendapatkan Papanya sedang berbicara dengan Om Farhan.

         Tante Kinar pun memintanya untuk bergabung di ruang keluarga bersama dengan para pria paruh baya itu. Setelah ikut berbincang sedikit dengan mereka, Arjuna mulai mengedarkan pandangannya hampir ke seluruh sudut ruangan. Pria itu mulai mencari sosok perempuan yang akan dijodohkan dengannya itu. Tapi matanya belum juga menangkap sosok yang dimaksud.

         "Olin-nya belum pulang, Ar. Katanya kejebak macet tadi," ujar tante Kinar lembut seolah mengerti pikiran Arjuna.

         Arjuna justru salah tingkah mendengar pernyataan dari tante Kinar. Pria itu hanya tersenyum kikuk sambil meminum sirup yang disediakan untuknya. Sedangkan Mamanya memandangnya dengan tatapan yang geli.

         Sepuluh menit kemudian, Arjuna melihat seorang perempuan menghampiri mereka dengan wajah lelah dan juga sedikit kusut. Arjuna masih terdiam di tempatnya sampai sang Mama bangkit berdiri dan menyapa perempuan itu.

         "Hai, Olin," sapa Mamanya tersenyum sambil memeluk Olin.

         Olin yang mendapat perlakuan seperti itu tersenyum tipis sambil membalas pelukan hangat dari tante Nila. Nama yang diketahuinya dari sang Mama. "Maaf ya, Tan. Tadi aku kejebak macet."

         "Nggak apa-apa. Kita juga belum lama kok."

         Belum lama apanya? Waktu setengah jam itu sangat berharga tahu, gerutu Arjuna dalam hati saat mendengar jawaban Mamanya tadi.

          "Olin sekarang mandi dulu aja. Nggak enak sama Arjuna yang udah rapi," ujar Mamanya.

          Olin hanya memandang Arjuna sebentar dengan tatapan datar. Sedangkan Arjuna yang ditatap seperti itu hanya dapat menggerutu dalam hati. Sejak kapan dirinya seperti tidak terlihat di mata kaum hawa.

          "Ya udah. Aku permisi sebentar ya."

          Sepeninggal Olin, Arjuna dapat mendengar sang Papa memuji perempuan itu dengan senyuman lebar. "Anakmu makin cantik ternyata ya, Far."

          Selanjutnya yang didengar oleh Arjuna adalah hal-hal yang membuatnya ingin menghilang detik itu juga. Bagaimana Papa dan Mamanya memuji-muji perempuan itu dengan antusiasnya. Dan bagaimana kedua orang tua Olin juga sangat berusaha untuk membuatnya terlibat dalam percakapan konyol mereka. Semua itu membuat Arjuna hanya dapat menghela napasnya dalam diam, berharap kalau rencana orang tua ini tidak akan terlaksana sampai kapan pun.

+++++

          Lima belas menit kemudian, Olin sudah duduk rapi di samping Arjuna. Keduanya terlihat sangat santai saat sedang menikmati makan malam mereka. Padahal dalam hati Arjuna, pria itu sedang dongkol setengah mati karena ternyata Olin ini adalah tipe perempuan yang sangat cuek. Tadinya dirinya berpikir kalau perempuan itu akan langsung histeris karena melihat penyanyi terkenal seperti dirinya. Tapi yang didapatinya justru tatapan datar milik perempuan itu.

#1 | Love in Chaos [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now