Part 8 - New Life

86.7K 5.5K 38
                                    

Sebelum baca, aku mau kasih tahu sesuatu dulu nih hehe...

Buat temen-temen yang lagi ada waktu luang, monggo mampir di cerita-ku yang lain :D

Seperti :

- Love In The Ice (Ini cerita tentang pernikahan juga, cuma ceritanya sedikit melow gituu hehe)

- My Lovely Fiction (Ini cerita tentang Azka-Ana, tapi baru aku buat prolognya. Mungkin beberapa hari lagi akan aku lanjutkan)

- Keyla's Story (Kalo ini cerita tentang teen-fiction. Tentang persahabatan dan juga dendam gitu deh)

Jangan lupa vote and comment yaa...

Terima kasih :)

-------------------------------------------------

         Olin dan Arjuna memang sudah sepakat akan tinggal di apartemen milik pria itu setelah keduanya resmi menikah. Karena itu setelah acara pernikahan mereka selesai, keduanya langsung pulang menuju apartemen milik Arjuna. Meskipun Arjuna harus mati-matian menahan kesal karena Olin membuat semuanya menjadi rumit saat dirinya meminta perempuan itu untuk mengikuti keinginannya.

         "Saya akan setuju dengan permintaan kamu, kalau kamu juga setuju dengan permintaan saya," ucap Olin saat itu.

          Arjuna hanya mengernyitkan dahinya bingung. Permintaan apa yang akan diberikan oleh perempuan itu?

         Tiba-tiba Olin meletakkan selembar kertas yang separuhnya sudah terisi oleh tulisan tangan perempuan itu yang terbilang sangat rapi.

        "Ini apa?" Tanya Arjuna pelan sambil mulai mengambil kertas yang ada di hadapannya.

        Sesaat itu juga mata Arjuna melebar. Bagaimana bisa dirinya mengabulkan permintaan Olin ini? Ditambah lagi dengan permintaan ketiga dari perempuan itu.

1. Pihak pertama (Caroline Deandrana) akan tetap bekerja sekalipun sudah menikah dengan pihak kedua (Arjuna Prasetya).

2. Tidak saling mencampuri urusan orang lain.

3. Tidak ada hubungan suami istri sekalipun pihak pertama dan pihak kedua sudah menikah.

        Olin tersenyum lebar dalam hatinya saat melihat reaksi yang diberikan oleh Arjuna tadi. "Kalau sudah selesai membacanya, kamu boleh tanda tangan di bawah tulisan yang baru saja kamu baja," ucap perempuan itu dengan santainya.

         Arjuna mendengus kesal sambil meletakkan kertas itu kembali di atas meja. "Atas dasar apa kamu berpikir kalau saya akan menyetujui permintaan kamu ini?"

        Mendengar Arjuna yang mulai emosi, Olin justru mengangkat sebelah alisnya. "Jadi kamu lebih setuju kalau tinggal di apartemen saya?"

        Arjuna berdecak kesal. "Dimana-mana itu istri yang ikut tinggal dimana suaminya tinggal, bukan sebaliknya."

        Biasanya Olin akan membalas setiap jawaban yang diberikan oleh Arjuna dengan kesal. Tapi kali ini perempuan itu hanya mengibaskan sebelah tangannya ke udara lalu berbicara dengan santainya, "Itu kan buat kebanyakan orang, sayangnya saya bukan kebanyakan orang seperti yang baru saja kamu sebutkan tadi."

        Arjuna mengacak-acak rambutnya kesal. "Kamu nggak ingin tahu apa yang menjadi alasan saya menolak permintaan kamu?"

       "Nggak perlu. Kar-"

#1 | Love in Chaos [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now