Part 9 - Berusaha Dekat?

79.8K 5.4K 45
                                    

Hai. Hai.  Selamat malam :D 

Adakah yang menunggu cerita ini?  

Hari ini aku akan langsung upload 2 part, tapi aku akan lanjut upload kalau part ini dan selanjutnya ada 100 vote dengan 15 comment. Aku pasti langsung upload part selanjutnya tanpa ngaret :*

Kenapa aku bikin hal ini? 

Alasannya biar jadi  penyemangat aku nulis sih. Nggak masalah kan ya? Enggak dong :* #maksa

Okelah. Happy reading, guys!

---------------------------------------------------------------


        Kemarin malam Olin sudah dipesan oleh Arjuna untuk membuatkan pria itu sarapan dengan menu; nasi goreng dengan telur mata sapi. Karena biasanya Olin hanya akan menyiapkan roti bakar sebagai sarapan untuk mereka berdua. 

        Olin mengumpat pelan saat melihat Arjuna belum juga berada di meja makan padahal jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi lewat sepuluh menit. Perempuan itu pun langsung mengetuk pintu kamar Arjuna dengan sedikit keras. Ketukan itu semakin keras saat dilihatnya tidak ada pergerakan sama sekali di dalam kamar tersebut, bahkan Olin pun juga sudah memanggil nama Arjuna berkali-kali.

        Dan entah pada ketukan kesekian kalinya, sosok Arjuna pun muncul masih dengan wajah kantuknya. Pria itu terlihat sedikit kesal karena tidurnya sudah diganggu oleh Olin yang kini sudah ada di depannya dengan mata menyipit.

        "Ada apa?" Tanya Arjuna sambil mengacak-acak rambutnya. "Saya baru tidur jam empat pagi tadi, Olin."

        Mata Olin semakin menyipit mendengar perkataan pria di depannya ini. "Saya tidak peduli," ujarnya acuh. "Saya membangunkan kamu untuk sarapan. Karena nggak mungkin saya meninggalkan kamu sarapan sendirian. Bisa-bisa kamu membuat Mama saya menceramahi saya seperti beberapa hari yang lalu," lanjut Olin karena melihat Arjuna seperti akan menyela perkataannya.

         Mendengar gerutuan dari perempuan itu, Arjuna pun langsung mengangguk patuh. "Tunggu sebentar. Saya cuci muka dulu."

         Olin hanya bisa mencebikkan bibirnya kesal melihat Arjuna yang sudah melewatinya untuk menuju kamar mandi. Hampir sebulan tinggal bersama Arjuna sudah membuatnya benar-benar ingin menyelesaikan permainan yang sudah dibuat olehnya dan juga pria itu.

+++++

         "Saya akan pergi ke Bali selama lima hari, ada jadwal manggung di sana," ucap Arjuna setelah meneguk kopinya.

         "Cuma lima hari?" Tanya Olin dengan nada suara yang jelas sangat menyayangkan kepergian pria itu yang terbilang cepat.

         Mata Arjuna menyipit perlahan. "Kamu bertanya seolah-olah sangat menginginkan saya pergi dengan jangka waktu yang lama," gerutunya sedikit kesal.

         "Bukan begitu. Kenapa kamu sensitif sekali?"

         Arjuna mendengus pelan. "Setiap orang yang mendengar nada suara kamu itu juga pasti akan mengatakan hal yang sama."

        "Ck," Olin berdecak pelan. "Kapan kamu berangkat?"

        "Sore ini. Kenapa? Kamu mau mengantar saya ke bandara?"

        Olin langsung menggeleng kuat-kuat. "Saya kan belum pulang bekerja."

        Arjuna mengangkat sebelah alisnya. "Kamu kan bisa ijin pulang lebih awal."

#1 | Love in Chaos [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now